Karier   2025/08/27 20:18 WIB

Prof Harry Truman Simanjuntak Arkeolog Prasejarah Pernah Raih Penghargaan Sarwono Award dari LIPI

Prof Harry Truman Simanjuntak Arkeolog Prasejarah Pernah Raih Penghargaan Sarwono Award dari LIPI
Prof DR Harry Truman Simanjuntak D.E.A

PENDIDIKAN - Profesor DR Harry Trumamn Simanjuntak D.A.E, merupakan seorang arkeolog pada bidang prasejarah pernah meraih penghargaan Sarwono Award dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 

"Prof Harry Truman Simanjuntak dikenal seorang arkeolog pada bidang prasejarah."

"Ia memiliki dua orang anak (laki-laki dan Perempuan) yang dibesarkan dan masing-masing sudah bertugas pada bidangnya," kata Drs Morlan Simanjuntak SH MH M.Si LLM, adik kandung dari Harry Truman yang baru usai menghadiri pesta anaknya di Jakarta, Rabu (27/8).

Morlan bercerita tentang abang kandungnya (Harry Truman Simanjuntak) itu yang memang tergolong pintar.

Harry Truman Simanjuntak adalah nama Batak Toba, lahir 2 Agustus 1951, merupakan seorang arkeolog pada bidang prasejarah.

Dia terkenal karena telah mengabdi dalam beragam penelitian arkeologi yang salah satunya merupakan penemuan lukisan cadas di Situs Arkeologi Gua Harimau.

Harry Truman Simanjuntak mendapatkan penghargaan Sarwono Award pada tahun 2015 dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan penghargaan sebagai pegiat pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2016.

"Saat ini, Harry bekerja sebagai Profesor Riset di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Direktur Pusat Studi Prasejarah dan Austronesia sejak tahun 2006," kata Morlan Simanjuntak.

Harry lahir pada tanggal 2 Agustus 1951 di Matio yang merupakan sebuah kampung di kota Pematang Siantar. Ia merupakan anak ke-7 dari 11 bersaudara dari pasangan Josia Simanjuntak dan Samaria Siahaan.

Ketertarikannya pada ilmu arkeologi bermula ketika dia masih kelas V di Sekolah Rakyat ketika gurunya menceritakan tentang Candi Prambanan dan Candi Borobudur dan menyarankan agar mereka rajin belajar sehingga bisa kesana untuk menjelaskan tentang candi-candi tersebut.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas Kristen Pematang Siantar,Harry masuk ke Jurusan Hukum di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1970.

Akan tetapi, dia pindah pada tahun pertamanya ke Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengejar impiannya belajar arkeologi.

Selama disana, Harry mengambil kuliah di jurusan berbeda, yaitu Hukum di Universitas Atma jaya Yogyakarta dan Arkeologi di Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada pada tahun 1973.

Dia lulus pada tahun 1979 dari Jurusan Arkeologi setelah lulus sebagai sarjana muda. Harry Simanjuntak melanjutkan pendidikan di pada tahun 1987 di Institut de paléontologie humaine di Paris.

Dia menikah dengan Yohana Yuliati dan memiliki anak bernama Ruth Simanjuntak dan Levi Simanjuntak .

Dia bekerja di Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 1977 sampai tahun 1986 atas tawaran Raden Panji Supono.

Setelah lulus dari Institut de paléontologie humaine, dia kembali ke Indonesia pada tahun 1991 dan bekerja sebagai peneliti dan kepala divisi prasejarah di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dari tahun 1992- 2000.

Dia juga sempat menjadi ketua dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia pada periode 2002 sampai 2005.

Pada tahun 2006, Truman Simanjuntak diangkat sebagai Profesor riset di Pusat Penelitian Arkeologi dengan orasinya yang berjudul "Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Prasejarah Indonesia".

Saat itu, Dia juga menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Prasejarah dan Austronesia.

Pada tahun 2015, Harry Truman Simanjuntak mendapatkan penghargaan Sarwono Award dari LIPI karena pengabdiannya di bidang arkeologi selama 38 tahun.

Dia kembali mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud sebagai salah satu dati 40 pegiat pendidikan. (*)

Tags : Prof Harry Truman Simanjuntak, Arkeolog Prasejarah, Prof Harry Truman Simanjuntak Raih Penghargaan Sarwono Award dari LIPI,