Program Makan Bergizi Gratis Dipercepat yang Cakupannya Merata
PEKANBARU - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pekanbaru terus menunjukkan perkembangan positif.
"Program Makan Bergizi Gratis cakupannya merata."
“Seluruh aspek seperti kandungan gizi, keamanan pangan, sanitasi, dan higienitas benar-benar terjamin karena dikelola oleh organisasi yang kompeten, yaitu Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI),” kata Kepala Pelayanan Pemenuhan Gizi wilayah Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau, Syartiwidya, Senin (24/11).
Syartiwidya menyampaikan bahwa kualitas penyediaan pangan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukamulya yang baru diresmikan telah memenuhi seluruh standar pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat hampir 80 SPPG yang disiapkan di Pekanbaru. Namun, unit yang sudah berjalan baru sekitar 50 atau lebih dari 50 persen dari target alokasi.
Ketua PPJI DPD Riau, Annisa Sarwidya, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung program prioritas nasional tersebut. Peresmian SPPG Sukamulya sekaligus memperkuat peran PPJI sebagai pembina dapur layanan gizi.
“Kami adalah organisasi yang khusus bergerak di bidang jasa boga dan harus mengambil peran dalam program prioritas presiden ini karena menyangkut gizi anak-anak kita. Kegiatan hari ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kami dalam mendukung program ini,” kata Annisa.
Annisa menambahkan, pelaksanaan Program MBG masih dilakukan bertahap seiring penyesuaian kapasitas dan jumlah peserta didik.
“Saat ini kita melibatkan tiga sekolah dengan penerima manfaat sekitar 1.368 siswa. Insyaallah, tahap final yang sudah disiapkan mencapai sekitar 2.900 penerima manfaat,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Pekanbaru menilai percepatan pembentukan SPPG sebagai langkah strategis dalam menyukseskan program MBG.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, mengatakan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh kerja sama dengan yayasan dan lembaga penyedia jasa boga.
“Kami sangat mengapresiasi program ini karena MBG merupakan program penting bagi masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Markarius menjelaskan bahwa saat ini baru sekitar 40 persen peserta didik di Kota Pekanbaru yang menerima manfaat program MBG.
Karena itu, percepatan operasional seluruh SPPG sangat diperlukan agar layanan makan bergizi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh siswa.
Pemko Pekanbaru menargetkan seluruh SPPG dapat beroperasi maksimal dalam waktu dekat melalui kolaborasi lintas sektor.
Upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat pemenuhan gizi peserta didik serta meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda di kota tersebut. (rp.ind/*)
