Riau   2025/09/22 9:19 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Sudah Jangkau 300 Ribu Siswa di Riau, Dewan: 'Kita Dukung, Tapi Perlu Dievaluasi Menyeluruh'

Program Makan Bergizi Gratis Sudah Jangkau 300 Ribu Siswa di Riau, Dewan: 'Kita Dukung, Tapi Perlu Dievaluasi Menyeluruh'

PEKANBARU – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai memberikan manfaat nyata bagi ratusan sekolah di Provinsi Riau, dari tingkat RA, TK, hingga SMA.

Menariknya, bukan hanya jangkauan program yang mendapat sorotan, tetapi juga sistem pengawasan ketat untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan bagi siswa.

Wakil Kepala Regional Badan Gizi Nasional Riau, Larisa Jusifani, menyampaikan hingga kini telah tersedia 160 dapur MBG di 12 kabupaten/kota, dengan sekitar 100 dapur sudah beroperasi aktif.

Satu dapur mampu melayani hingga 3.000 siswa, mencakup 4–20 sekolah sekaligus. Dengan perhitungan tersebut, program ini telah menjangkau lebih dari 300 ribu siswa di Riau.

"Prinsip utama program ini adalah keamanan dan mutu gizi. Setiap dapur tidak hanya diawasi oleh ahli gizi, tetapi juga dilengkapi CCTV untuk memastikan proses pengolahan sesuai standar. Bahkan, setiap menu yang didistribusikan diambil sampelnya untuk disimpan sebagai bahan evaluasi," jelas Larisa, Minggu (21/9).

Larisa menambahkan, pemilihan sekolah penerima MBG mempertimbangkan jarak dengan dapur agar makanan tetap segar saat tiba di tangan siswa.

Selain itu, data penerima terus diperbarui seiring bertambahnya sekolah yang bergabung. Rekapitulasi dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pusat koordinasi tiap dapur.

Terbaru, program MBG sudah berjalan di SMAN 5 dan SMAN 15 Pekanbaru, Rabu 17 September 2025.

Para siswa menerima ompreng berisi menu lengkap: nasi putih, ayam, tempe, sayuran, dan buah segar.

Menurut Larisa, program MBG bukan hanya membantu pemenuhan gizi harian siswa, melainkan juga strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan generasi muda sekaligus mendukung konsentrasi belajar.

"Pengawasan yang ketat ini penting, karena keberhasilan program bukan sekadar pada distribusi makanan, tetapi juga pada kualitas dan keamanan gizi yang dikonsumsi anak-anak," tegasnya.

Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menegaskan dukungannya agar program Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), terus dijalankan di daerah meski masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan.

“Memang banyak persoalan ditemukan di lapangan, tapi itu semua bisa diperbaiki. Program ini masih baru berjalan, jadi wajar bila ada kekurangan,” Wakil Ketua DPRD Riau, Budiman, Minggu (21/9).

Budiman menilai program MBG sangat penting bagi peningkatan gizi anak-anak Indonesia.

Ia menegaskan program ini tidak boleh dihentikan hanya karena persoalan teknis.

Budiman menekankan, evaluasi yang dilakukan terhadap MBG harus menyeluruh. Evaluasi bukan sekadar mencatat persoalan, tetapi juga mencari solusi agar program tetap berjalan optimal sesuai tujuan awal Presiden Prabowo.

Di Riau, pelaksanaan program MBG disebut sudah mulai bergerak menuju penerapan menyeluruh, meski belum menjangkau seluruh sekolah.

Ia menilai hal ini wajar mengingat program masih dalam tahap awal implementasi.

Meski demikian, Budiman tidak menutup mata adanya sejumlah kendala, antara lain kasus keracunan makanan di Tembilahan, Indragiri Hilir, dan Kampar, serta isu makanan yang disebut mengandung minyak babi.

“Tidak ada program yang langsung sempurna. Butuh pembenahan di sana-sini. Yang penting semangat memperbaiki harus ada,” tegasnya.

Budiman berharap pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dapat bersinergi memastikan program MBG berjalan lancar. Dengan begitu, anak-anak di Riau maupun daerah lain di Indonesia bisa merasakan manfaat nyata dari program unggulan Presiden Prabowo tersebut. (rp.ind/*)

Tags : Makan Bergizi Gratis, MBG, Program MBG, Pekanbaru, Program MBG Jangkau 300 Ribu Siswa,