PEKANBARU - Program Santripreneur berbasis UMKM sawit yang diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin secara virtual dimajukan di Riau.
Gubri Syamsuar mengatakan, Provinsi Riau memiliki 308 pondok pesantren yang tersebar di kabupaten/kota se-Riau dan beberapa diantaranya telah memiliki usaha mikro komunitas pesantren. "Dan tidak itu saja, bahkan Riau juga menjadi salah satu daerah yang terkenal sebagai daerah yang memiliki lahan sawit terluas di Indonesia dan sawit salah satu potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya saat menjadi narasumber di acara santripreneur berbasis UMKM Sawit, Kamis (1/10/2020) lalu.
"Pemerintah daerah kami sambut baik hilirisasi sawit untuk santri entrepreneur seperti yang dicanangkan Wapres, kami mensupport dan siap berkolaborasi," ucapnya.
Gubri menyampaikan bahwa program ini sangat bagus untuk mengasah potensi para santri untuk menjadi entrepreneur dan mengembangkan potensi yang ada. Terlebih pada umumnya pesantren di Riau memiliki lahan perkebunan kelapa sawit. Tidak kurang dari 30 persen pesantren di Riau memiliki kebun kelapa sawit bahkan ada pesantren yang memiliki lahan di atas 300 Ha seperti Pesantren Darussalam Kabupaten Rokan Hulu.
Menurutnya, pesantren biasanya juga melibatkan santri untuk mengurus sawit pondok, namun hanya pada bagian yang ringan, seperti pemupukan dan pembersihan lahan, serta juga ada bekerja sama dengan perusahaan dalam pengelolaan limbah sawit untuk pertanian. Gubri sangat mengharapkan agar program santripreneur berbasis UMKM sawit ini dapat segera terealisasi dan segera bisa dikembangkan di Provinsi Riau. (rp.sdp/*)
Tags : Program 'Santripreneur', UMKM Sawit, Riau Jalankan Program UMKM Sawit ,