Riau   2025/09/08 16:31 WIB

Kadisnakertrans Sebut Program Transmigrasi Belum Terealisasi karena Masih Tersangkut Lahan

Kadisnakertrans Sebut Program Transmigrasi Belum Terealisasi karena Masih Tersangkut Lahan

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada program lanjutan transmigrasi di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis dan Pulau Burung, Indragiri Hilir (Inhil).

"Program transmigrasi di Riau belum jalan."

“Belum ada program transmigasi saat ini di dua kabupaten yakni Bengkalis dan Inhil. Yang dilakukan beberapa waktu lalu yaitu monitoring terhadap program transmigrasi yang telah dilaksanakan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau Boby Rachmat, Senin (8/9).

Saat ini baru sebatas monitoring pelaksanaan program transmigrasi yang sudah berjalan sebelumnya.

Boby Rachmat menyebutkan, monitoring yang dilakukan pada program transmigrasi yang sudah berjalan tersebut untuk mengetahui keberhasilan maupun hambatan dalam pelaksanaannya.

Hal tersebut akan dijadikan bahan evaluasi oleh pihaknya. 

“Jadi sejauh ini belum ada program lanjutan terhadap transmigrasi itu,” tegasnya.

Boby kembali menegaskan, untuk di Kabupaten Bengkalis lokasi transmigrasi yang sudah ada sebelumnya yakni di Pulau Rupat. Sedangkan di Inhil lokasinya berada di Pulau Burung.

“Untuk di Pulau Rupat itu, ada di dua desa yakni di Desa Sungai Cingam dan Desa Mekrok. Sebelumnya dilokasi ini juga sudah ada program transmigrasi namun belum berjalan efektif,” katanya.

Dikatakannya, belum berjalannya program transmigrasi di lokasi tersebut dikarenakan belum memadainya lokasi yang disediakan. Di mana hanya ada lokasi untuk pemukiman, sementara lokasi untuk berusaha seperti berkebun belum tersedia.

“Di lokasi itu hanya ada lahan pemukiman, sementara lahan lainnya tidak tersedia,” ujarnya.

Ia mengaku program transmigrasi khususnya di Pulau Rupat (Kabupaten Bengkalis) dan Pulau Burung (Indragiri Hilir), dilaporkan belum berjalan efektif.

"Salah satu kendala utama adalah ketersediaan lahan usaha bagi para transmigran," kata dia.

Boby Rachmat, menjelaskan bahwa lokasi yang disediakan pemerintah hanya sebatas untuk pemukiman. 

"Di lokasi itu hanya ada lahan pemukiman, sementara lahan lainnya tidak tersedia," ujar Boby Rachmat.

Ia menambahkan, program transmigrasi ini telah lama berjalan di Desa Sungai Cingam dan Desa Mekrok di Pulau Rupat, serta di Pulau Burung, Inhil. 

Namun, hasilnya masih jauh dari harapan karena kurangnya lahan untuk berkebun sebagai mata pencaharian utama.

Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau fokus pada monitoring dan evaluasi program transmigrasi yang sudah berjalan.
 
Boby Rachmat menegaskan bahwa belum ada rencana untuk program transmigrasi baru di dua kabupaten tersebut.

"Belum ada program transmigrasi baru di dua kabupaten itu. Yang dilakukan beberapa waktu lalu hanya monitoring terhadap program yang telah berjalan," tegasnya.

Boby juga meluruskan isu yang beredar terkait rencana menjadikan Pulau Rupat dan Pulau Burung sebagai lokasi relokasi warga dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Perlu saya luruskan, kunjungan tim Disnakertrans ke Pulau Rupat dan Pulau Burung pada Agustus lalu hanya dalam rangka monitoring program transmigrasi yang sudah berjalan. Jadi, bukan untuk menyiapkan lokasi relokasi baru, apalagi untuk warga TNTN. Itu tidak benar. Kami hanya melakukan monitoring rutin," tutupnya. (*)

Tags : transmigrasi, program transmigrasi, riau, program transmigras terkatung-katung, program transmigrasi tersangkut soal lahan,