PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pengerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) jadi buat Jalan bekas galian banyak yang hancur, selain itu juga merugikan pelaku ssaha sekitarnya.
"Proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) buat jalan jadi hancur."
"Kami baru mau bangkit setelah dilanda covid-19 beberapa bulan yang lalu. Datang lagi proyek IPAL, dan ini sangat membuat kami tambah sengsara karena penjualan menurun," kata Sulaiman, seorang pelaku usaha di pinggir Jalan Sudirman, Senin (27/2/2023).
Pengerjaan IPAL terkesan cukup lama, jadi buat beberapa ruas jalan yang terkena proyek menunjukkan gambaran semakin lesuh, kumuh dan berantakan.
"Contohnya di jalan ini ya (Jendral Sudirman), jadi membawa dampak buruk bagi pelaku usaha," kata dia.
Pelaku usaha mengeluh akibat lamanya pengerjaan pengaspalan oleh kontraktor IPAL di lokasi tersebut. Mereka mengeluhkan omzet menurun akibat tidak adanya pengunjung yang datang.
Salah seorang pedagang kelontong di jalan itu, Herman juga mengeluhkan hal sama, lambatnya pekerjaan IPAL. Ia mengaku sejak pekerjaan dilakukan di tempat itu, berpengaruh besar terhadap omzet yang di dapat.
Ia mengungkapkan, beberapa pedagang merasa dirugikan atas adanya pekerjaan tersebut. Omzet mereka menurun hingga 40 persen sejak pekerjaan dilakukan.
Proyek IPAL yang dikerjakan PT Adhi Karya-Jaya Konstruksi (KSO) sebagai kontraktor IPAL di Jalan Jenderal Sudirman, tengah melakukan pengerjaan perbaikan jalan. Namun, perbaikan jalan yang dilakukan tidak sekaligus selesai.
Pihak kontraktor mengerjakan separuh-separuh pengaspalan, sehingga permukaan Jalan Sudirman tidak sama rata.
Kondisi Jalan Sudirman bekas galian IPAL yang diperbaiki kontraktor lebih rendah dibandingkan jalan asal.
Kondisi itu pun menjadikan Jalan Sudirman berlubang-lubang. Banyak material yang berserakan, bahkan bak kontrol IPAL tampak lebih tinggi dari jalan, yang dapat membahayakan pengendara.
Sebelumnya, Plt Kadis PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah mengatakan, saat ini kontraktor IPAL masih melakukan pekerjaan. Ada beberapa bagian jalan yang saat ini tengah di aspal ulang.
"Belum selesai lagi, itu (aspal) kan masih dasarnya," ujar Edward.
Menurutnya, pengerjaan masih dilakukan pihak kontraktor. Pemko juga telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk menggesa pekerjaan.
Dirinya tidak menampik ada beberapa pihak yang terdampak bagi pembangunan IPAL ini. Namun IPAL sendiri merupakan proyek nasional. Pemerintah kota tetap berupaya agar pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat.
Selain itu sejumlah jalan yang telah diaspal ulang di wilayah Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, kembali rusak. Jalan-jalan tersebut merupakan berkas galian proyek IPAL.
Seperti di Jalan Durian, tepatnya di samping Mako Brimob Polda Riau, tampak jalan tersebut rusak parah. Itu merupakan salah satu titik galian proyek IPAL. Meski pun sudah diaspal ulang, namun jalan tersebut kembali rusak.
"Beberapa hari lalu anggota Brimob itu gotong royong timbun jalan itu karena lubangnya dalam. Tapi ya sudah rusak lagi. Mungkin karena di dalam gak padat timbunannya bekas galian IPAL dulu," kata salah seorang pedagang yang berada di sekitar lokasi.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Mangga. Di mana jalan tersebut juga kembali rusak. Ini merupakan salah satu titik galian IPAL yang pengerjaannya cukup panjang.
Kondisi jalan rusak bekas galian IPAL itu juga terdapat di Jalan KH Ahmad Dahlan. Terlihat sejumlah titik bekas galian IPAL di sepanjang jalan tersebut rusak kembali. Bahkan beberapa di antaranya bergelombang dan dinilai membahayakan pengendara.
Deri, salah seorang warga yang biasa melintas di jalan tersebut mengaku mengeluhkan kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang tersebut.
"Kita berharap jalan ini bisa diaspal ulang semuanya. Jangan cuma ditempel-tempel saja bekas galian dulu. Kalau cuma ditempel yang seperti ini lah, pasti gak rata lagi," kata dia. (rp.sul/*)
Tags : instalasi pengolahan air limbah, proyek ipal pekanbaru, proyek timbulkan dampak lingkungan, warga dirugikan proyek ipal,