PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pembangunan proyek payung elektrik di halaman Masjid Raya Annur Provinsi Riau senilai Rp40,7 M pemasangannya sebanyak enam unit sudah mencapai 90 persen yang semula ditolak oleh dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).
"Payung elektrik sudah terpasang di halaman Masjid Raya Annur Riau yang sudah hampir rampung."
"Payung elektrik Masjid Raya Annur Riau progres sudah 90 persen. Sudah ada peningkatan dari sebelumnya setelah rekanan kita panggil," kata Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Cipta, Karya Thomas Larfo Dimiera, Selasa (7/2) kemarin.
Semula Ia menyebutkan dari enam unit, tiga payung masih di setting dan tiga payung lagi sudah di setting.
Pembangunan enam payung elektrik Masjid Raya Annur Riau dikerjakan rekanan asal Jakarta Timur yakni, PT Bersinar Jesstive Mandiri. Dengan nilai kontrak sebesar Rp40,7 miliar dari pagu anggaran lebih kurang Rp42 miliar, yang dialokasikan di APBD Riau 2022.
Tetapi hingga akhir tahun 2022, pekerjaan enam payung raksasa layaknya payung elektrik di Masjid Nabawi Madinah itu sempat molor dan menjadi perhatian publik, pihak Dinas PUPR-PKPP Riau kembali memberi kesempatan 50 hari kerja kepada rekanan untuk menuntaskan pekerjaan enam payung tersebut.
Sebelumnya dewan menolak pembangunan tenda (payung) elektrik di Masjid Raya An-Nur ini. Pihak dewan menolak pembangunan tenda elektrik di Masjid Raya An-Nur, yang sudah masuk dalam proses lelang di LPSE.
"Kami menolak keras pembangunan tenda elektrik karena sudah tiga tahun ribuan rumah ibadah mulai masjid, musala, gereja tidak pernah diperhatikan Pemprov," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Sugeng Pranoto, Senin (13/6).
Alasan penolakan ini karena sudah tiga tahun, Pemprov Riau belum merealisasikan anggaran untuk bantuan rumah ibadah. Tetapi menurut Sugeng Pranoto lagi, membangun tenda elektrik sebesar Rp46 miliar dari dana APBD tidak etis ketika bantuan untuk rumah ibadah malah ditolak.
Kini payung elektrik sebanyak enam unit yang telah terpasang dan dinyatakan hampir rampung ini, sebanyak dua unit rubuh dihantam badai disertai hujan es dan angin kencang yang terjadi pada Sabtu 26 Maret 2023 lalu.
Dua payung elektrik di Masjid Raya Annur rubuh saat digunakan pada bulan Ramadan 2023 ini.
"Progres pengerjaan payung elektrik sudah mencapai 90 persen. Ditargetkan progres pengerjaan sudah rampung dan bisa digunakan pada minggu kedua Ramadan. Ada beberapa payung elektrik rusak akibat diterjang angin kencang, sehingga mengakibatkan beberapa komponen patah, kata Thomas Larfo Dimiera membenarkan.
Ada dua terpal payung terlepas dan turun ke bawah. Sebagian terpal masih terkait di besi-besi penyangga. Di teras masjid tampak sejumlah pekerja sibuk memperbaiki kerusakan payung berwarna putih berpadu hijau itu.
“Payung elektrik fungsinya untuk menahan panas di siang hari. Jadi sebelum digunakan, kami mencoba membuka payung, tapi belum sempat ditutup dilanda cuaca ekstrem, hujan lebat, dan angin kencang. Sehingga menyebabkan beberapa tiang penahan payung bengkak dan ada yang patah,” sebutnya.
Untuk perbaikannya, kata Thomas, masih menjadi tanggung jawab dari Kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri, sampai selesai dan digunakan.
Pihak kontraktor masih berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari pemerintah.
“Kontraktor bertanggungjawab untuk perbaikan. Untuk masa perpanjangan kedua memang sudah habis, tapi dengan kejadian ini tidak bisa kita paksakan. Kita sudah rapatkan, masih ingin tahu berapa lama perbaikan. Ini kejadian alam tidak bisa berbuat apa-apa. Dari pihak pengawas kami minta untuk buat justifikasi perbaikan,” ungkapnya.
Kembali disebutkan Sugeng Pranoto, menurutnya, pembangunan tenda elektrik akan menyakiti ribuan pengurus rumah ibadah di Riau. Betapa tidak, pembangunannya menyerap Rp42 miliar sedangkan untuk rumah ibadah yang jumlahnya ribuan hanya hanya Rp33 miliar namun dibatalkan oleh Gubernur Riau.
"Saat kami reses masyarakat terus menagih bantuan rumah ibadah tersebut. Kita kadang-kadang kehilangan muka, sudah tiga tahun ditolak terus," ujar politikus PDI-P ini.
Padahal, lanjut dia, pembangunan payung elektrik tersebut sebelumnya sempat ditunda pembangunannya di APBD 2021.
Sugeng juga meminta meminta Gubernur Riau memprioritaskan pembangunan rumah ibadah dulu sebelum menganggarkan untuk pembangunan payung elektrik.
"Kami minta utamakan kebutuhan utama dan mendesak di rumah ibadah. Lagipula untuk rumah ibadah hanya Rp10 juta bantuannya per rumah ibadah," ucap Sugeng. (*)
Tags : payung elektrik, proyek payung elektrik, payung elektrik di masjid raya annur riau, payung elektrik diterjang badai, proyek payung elektrik ditolak dewan,