PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Proyek mangrak pembangunan Pasar Induk hingga kini belum ditehaui untuk dilanjutkan.
"Pembangunan Pasar Induk masih mangkrak."
"Soal kelanjutan pembangunan Pasar Induk, kami inginnya yang terbaik bagi masyarakat dan juga yang terbaik buat Pemko," kata Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Mulyadi, Rabu (5/4).
Menurutnya, Pasar Induk memiliki PAD termasuk bangunan kios yang dibangun sepadan dengan jalan.
Dia minta Pemko Pekanbaru untuk komit melanjutkan pembangunan Pasar Induk. Sebab hingga saat ini belum nampak kejelasan proyek mangkrak tersebut.
Pasar yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta diharap tidak dibiar mangkrak. Sebab akan berdampak pada lingkungan dan selalu dikeluhkan masyarakat.
"Jangan sampai melanggar aturan pembangunan yang ada di Pekanbaru, kehadiran pasar induk ini harus membawa keuntungan bagi masyarakat bukan sebaliknya, ini harus dipikirkan,'' sebutnya.
Mulyadi menyampampaikan dari awal-awal dibangun sudah mendapat komplain dari masyarakat.
''Awal dibangun dulu tidak ada parit dibuat, sehingga membuat terjadi banjir air tidak mengalir. Saat itu tidak koordinasi dengan RT RW setempat,'' terang Mulyadi.
Sebagaimana diketahui, pembangunan pasar induk mengalami kendala karena Pemko Pekanbaru tak kunjung menyelesaikan dokumen lahan Pasar Induk. Ini juga disampaikan saat hearing komisi II DPRD Kota Pekanbaru bersama Pemko dan juga investornya.
Saat itu mendengar penjelasan dari Disperindag leading sector pembangunan pasar induk, menyebutkan bahwa Pemko Pekanbaru baru mengantongi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Kementerian dan mempercepat kelengkapan dokumen. Baik itu HPL maupun HGB (Hak Guna Bangunan).
Lain lagi disebutkan Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru Ade Hartati Karunia yang justru minta pembangunan Pasar Induk Jalan Soekarno-Hatta Kota Pekanbaru merekomendasikan untuk dialihkan ke Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai jadi pasar induk di Pekanbaru.
Katanya, pasar induk berperan sebagai pengontrol harga.
Ia juga mengaku pembangunan pasar induk sejauh ini tidak ada kepastian. Pasar yang digadangkan jadi central ekonomi itu sejauh ini tidak ada kepastian.
Calon pedagang yang hendak tempati pasar induk itu sejauh ini saat ini masih bertahan ada di belakang terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Walau sebenarnya, kata Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru Ade Hartati Karunia, Ibu-kota Propinsi Riau ini perlu Pasar induk yang optimal.
"Jadi keinginan di depan Riau membuat pasar induk. Selanjutnya interferensi pemerintahan harus digalakkan, seperti pasar murah sampai ke tingkat dusun. Hingga sanggup mengintervensi harga," kata Ade.
Lanjut ia, perlu di 2024 Pemerintah provinsi Riau menginisiasi dengan serius membuat pasar induk. Agar distribusi harga barang dapat diawasi.
"Pasar Cik Puan bisa saja pasar induk, ingat telah diberikan oleh Pemerintah provinsi Riau ke Pemko Pekanbaru," katanya.
Legislator Partai Instruksi Nasional itu merekomendasikan supaya Pemko Pekanbaru mewacanakan sentralisasi perdagangan yang sanggup memberikan keuntungan Pekanbaru.
"Apa lagi Pekanbaru dapat menjadi tempat distribusi beberapa barang ke semua Riau. Karena visi-misi Pekanbaru kan kota perdagangan dan jasa. Kenapa tidak Pasar Cik Puan itu jadi fokus utama untuk Pemko untuk jadi pasar induk," tuturnya. (rp.elf/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : pasar induk, pekanbaru, pasar induk masih mangrak, pembangunan pasar induk belum dilanjutkan, news kota,