PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Banyak proyek untuk hajat hidup orang banyak di Riau masih bermasalah.
"Tetapi sejumlah pejabat PUPR di Riau belum terdengar diperiksa karena diduga masih masifnya praktik korupsi di berbagai proyek di Bumi Lancang Kuning itu," kata Ketua Umum Nasional Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST), Ir. Marganda Simamora SH M.Si menyikapi.
Dia pun ikut mewanti-wanti agar proyek yang anggarannya fantastis dan masih terus berjalan pada tahun ini agar tidak menjadi bancakan para koruptor.
Salah satunya proyek Pembangunan Payung Elektrik di Masjid An Nur Pekanbaru.
"Jangan sampai proyek Payung Elektrik ini jadi bancakan. Karena persoalan itu menyangkut hajat hidup orang banyak dalam keagamaan," kata Ganda Mora yang akrab disapa kalangan media.
Ganda Mora juga menegaskan, harusnya para pengusaha kontraktor baik swasta maupun BUMN, termasuk juga para pejabat berkaca pada peristiwa-peristiwa yang telah lalu sebelumnya, kata dia yang tak menyebutkan banyak proyek masih bermasalah di Riau itu.
"Karena sudah banyak kepala daerah yang kena dan jadi narapidana."
"Setop penyalahgunaan wewenang. Proyek demi kepentingan bangsa dan negara jangan dijadikan ajang korupsi. Bisa dilihat LPSE daftar proyek yang dijalankan di Riau ini," sebutnya, Sabtu (30/3) kemarin.
Jika kongkalikong proyek itu [payung elektrik] terus berulang, lanjut Ganda, maka bukan tidak mungkin, publik akan sudah tidak percaya lagi pada pemerintah.
"Karena itu, sudah saatnya proyek-proyek strategis dilakukan dengan transparan."
"Jangan lagi ada main mata antara pejabat negara dengan kontraktor. Jangan aji mumpung dengan proyek yang dijalankan beranggaran besar," imbuhnya.
Ganda juga berharap, masyarakat bisa ikut aktif memantau dan melaporkan jika sampai ada penyimpangan terhadap proyek-proyek itu.
Termasuk, lanjutnya, jangan 'dikadali'. Untuk kalangan Aparat Penengak Hukum (APH) baik itu KPK, Polisi, dan Kejaksaan, agar terus memantau proyek yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang ada di Riau.
Jadi menurut Ganda Mora, prioritaskan pada pencegahan, jangan pada penindakan. Jika dirasa sudah ada bau-bau masalah ditender, ya harus segera ditindak, jangan dibiarkan.
Menanggapi proyek payung elektrik itu, Komisi IV DPRD Riau juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengevaluasi dan berkaca atas banyaknya proyek bermasalah dan tidak selesai dikerjakan kontraktror.
"Terhadap hal-hal ini, PUPR ke depan harus selektif, jangan kita jadi kelinci percobaan, malapraktik kontraktor minim pengalaman atau bahkan tak pernah mengerjakan proyek tertentu itu pula yang kita ambil," tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Sugeng Pranoto, Rabu (27/3) kemarin.
Beberapa yang menjadi sorotan seperti proyek Payung Elektrik Masjid Agung Annur, Quran Center, dan Riau Creative Hub yang tak selesai di kontraktor tepat waktu, maupun ada yang bermasalah.
Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Sugeng Pranoto meminta ke depannya Pemprov Riau terutama Dinas PUPR untuk selektif dalam memilih kontraktor yang tepat.
Politisi PDIP ini meminta, Dinas PUPR harus berkaca, dan mengevaluasi, sehingga proyek di Riau lancar. "Dan harapan kita tak ada yang bermasalah lagi," katanya.
Sebelumnya, Komisi IV DPRD Riau mendapatkan laporan, payung elektrik Masjid Agung Annur kembali rusak. Kondisi payung tersebut menjadi perhatian masyarakat, lantaran telah menelan dana sebesar Rp42 miliar lebih.
"Selain menerima laporan masyarakat, beberapa waktu lalu awal Ramadan saya juga salat tarawih di sana, memang ada payung yang tidak kompak dengan kawan-kawannya. Yang saya lihat waktu itu semuanya menguncup, satu mekar sendiri. Sepertinya memang ada kerusakan," kata Sugeng.
Politisi PDIP ini meminta Dinas PUPR Riau untuk bertindak cepat dan proaktif menyelesaikan persoalan payung elektrik yang terus menjadi sorotan masyarakat.
"Tolong PUPR agak sedikit proaktif apalagi nanti sebentar lagi Idulfitri, mudah-mudahan di masjid Annur itu bisa berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat khususnya jamaah Masjid Annur bisa merasa lebih nyaman dan lebih khusyuk karena fasilitas di Masjid Annur khususnya payung elektrik itu bisa berfungsi dengan sempurna," pintanya. (*)
Tags : proyek, pembangunan riau, proyek hajat hidup orang banyak, proyek bermasalah, proyek di pekanbaru, proyek di riau, proyek jangan jadi kelinci percobaan dan dikadali, News,