PT PERTAMINA HULU ROKAN Wilayah Kerja (WK) Rokan sudah mempekerjakan tenaga lokal sebanyak 70 persen yang kini juga menjadi pegawai tetap.
"Operasional WK Rokan didukung sekitar 25.000 pekerja, baik pegawai tetap PHR maupun pegawai dari perusahaan mitra kerja."
"Tenaga kerja lokal asal Riau sepenuhnya didukung oleh keahlian dan kompetensi anak-anak bangsa. Untuk pegawai nasional yang mampu memimpin operasi WK migas terbesar kedua di Indonesia ini kita gunakan seratus persen dan sudah pegawai tetap PHR WK Rokan," kata Pjs VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Rudi Arief.
Tetapi yang membanggakan, mayoritas pekerja di WK Rokan merupakan tenaga kerja lokal Riau yang memiliki KTP dan berdomisili di Bumi Lancang Kuning, "tanpa membeda-bedakan asal suku mereka," sambung Rudi Arief.
Lantas, seberapa banyak tenaga kerja lokal Riau yang bergabung di PHR WK Rokan?
Rudi Arief menjelaskan, dari 2.700 pegawai tetap sekitar 70 persen di antaranya memiliki KTP Riau, "ini berdasarkan peraturan daerah merupakan tenaga kerja lokal. Sedangkan untuk pegawai perusahaan mitra kerja yang mendukung operasional WK Rokan, jumlah tenaga kerja lokal mencapai 85 persen dari total sekitar 22.000 orang," jelasnya.
”PHR masih memberikan kesempatan luas bagi putra-putri terbaik Riau untuk berkontribusi terhadap pengembangan WK Rokan," sambungnya.
Diakuinya, sebagai perusahaan nasional, PHR membutuhkan dukungan talenta terbaik dan profesional agar kekayaan migas ini menjadi berkah yang mensejahterakan bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia.
Pihaknya dalam perekrutan pegawai di lingkungan Pertamina dijalankan dengan mengedepankan prinsip fairness, termasuk keberpihakan atau peluang bagi tenaga kerja lokal, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
"Tetapi pembukaan lowongan kerja di lingkungan pertamina tetap disesuaikan dengan kebutuhan operasi perusahaan, termasuk peluang penerimaan fresh graduate."
"Untuk kebutuhan tenaga kerja saat ini difokuskan kepada operasi di lapangan, di mana akan langsung ditempatkan dan melakukan pekerjaan di lapangan bersama dengan pekerja yang sudah ada saat ini. Keselamatan pekerja merupakan prioritas utama perusahaan kami, oleh karena itu sangatlah penting bagi para pelamar kerja untuk memiliki pengalaman yang cukup sebelum masuk ke kegiatan operasi migas," terangnya.
Tak hanya perekrutan pegawai, dalam waktu dekat PHR WK Rokan akan membuka kesempatan program magang kerja bagi mahasiswa/i asal Riau yang baru lulus S1/D4/D3 namun belum bekerja. Mereka diberi kesempatan magang selama enam bulan (Mei-Oktober 2022) untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian para peserta program sesuai latar belakang pendidikan.
Pendaftaran rencananya dibuka pada Maret 2022. Calon peserta harus merupakan lulusan perguruan tinggi/ politeknik di Riau, atau berdomisili di Riau dengan bukti KTP Riau, atau lahir di Riau sesuai catatan Akta Kelahirannya. Calon peserta wajib memenuhi salah satu di antara ketiga kategori tersebut karena sasaran program ini adalah anak-anak asal Riau untuk peningkatan SDM lokal.
PHR WK Rokan juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, termasuk dari Riau, untuk menjalani Kerja Praktik (KP) dan Penulisan Tugas Akhir (TA). Saat ini, terdapat lebih dari 70 mahasiwa yang menjalani KP/TA di PHR WK Rokan hingga bulan April 2022. Tahun ini, PHR WK Rokan berencana membuka empat angkatan (batch) untuk program tersebut. (rilis)
Tags : PT Pertamina Hulu Rokan, Pekerjakan Tenaga Lokal Riau, 70 Persen Tenagan Lokal di PHR, Tenaga Lokal PHR Sudah Pegawai Tetap,