JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap memperluas captive market di masa transisi energi . Perluasan pasar bisa dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur gas bumi.
Dirut PGN M. Haryo Yunianto mengatakan PGN perluasan pasar pemanfaatan gas bumi dilakukan dengan cara meningkatkan investasi, seperti gasifikasi atau konversi minyak ke gas untuk Kilang Pertamina sebagai program prioritas Pertamina yang dijalankan subholding gas.
Gasifikasi tersebut terdiri dari lima kilang yaitu Cilacap di Jawa Tengah, Balongan di Jawa Barat, Dumai di Riau, Balikpapan di Kalimantan Timur; dan Plaju di Sumatra Selatan. Total potensi volume sekitar 90 billion british thermal unit per day (BBTUD) atau setara dengan 16.400 barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD).
Kemajuan proyek saat ini, lanjutnya, kebutuhan gas Kilang Balongan telah dipasok dari CPNGL yang telah berinovasi sehingga penyalurannya dapat multidestitasi untuk keandalan pasokan ke wilayah Jawa Barat dan RU Balongan. Untuk RU IV Cilacap berada pada tahap Front End Engineering Design.
"Dengan opsi di-supply dengan LNG melalui land based regasification terminal," papar Haryo dikutip melalui pernyataan resminya, Rabu (15/9/2021), seperti yang dilansir dari okezone.
Investasi kedua yakni terkait dengan Kepmen ESDM 13 di 2020 mengenai konversi pembangkit listrik berbahan bakar diesel ke gas bumi. Pertamina Group akan membangun infrastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk memasok 56 pembangkit listrik PLN dengan kapasitas terpasang 1,8 giga watt (GW) yang ada di seluruh Indonesia .
Konversi ini dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk Sorong, telah mulai beroperasi sejak Januari 2021 yang dikerjakan oleh Perta Daya Gas (PDG), JV antara Pertagas dan Indonesia Power untuk membangun pipa gas sepanjang 3,7 km dengan belanja modal USD2,5 juta.
"Investasi ketiga adalah proyek jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina dan PGN untuk mengembangkan jargas untuk kebutuhan bagi rumah tangga untuk dapat membantu mengurangi tingginya impor LPG dan memiliki potensi volume sekitar 10 BBTUD," kata dia.
Untuk 2021, proyek jargas yang dibiayai oleh pemerintah melalui APBN 2021 sebanyak 120,776 sambungan rumah tangga. Selanjutnya, PGN juga akan membangun jargas dalam program PGN Sayang Ibu di wilayah Jakarta dan Tangerang yang akan dibiayai oleh internal PGN.
Investasi terakhir adalah proyek pipa transmisi minyak Blok Rokan guna menunjang kinerja holding migas dalam pengelolaan Blok Rokan. Melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas), dibangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai.
Target parsial completion adalah pada kuartal III/2021 dengan belanja modal sebesar USD300 juta. Nantinya, volume yang bisa diangkut maksimum hingga 204 ribu barel per hari (bph). Progres proyek per Juni 2021 adalah 70 persen.
Di tengah pandemi covid-19, PGN juga telah melakukan beberapa recovery kinerja pada Semester I-2021. Untuk volume niaga gas mencapai 867 BBTUD, volume transmisi 1.232 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), volume upstream sebesar 20.500 BOEPD, regasification sebesar 91 BBTUD, LPG processing sebesar 114 ton per hari (TPD), dan oil transport sebesar 9.231 BOEPD.
Lebih jauh, PGN berkomitmen untuk makin aktif dalam penyaluran gas bumi guna memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dan menjalankan proyek-proyek strategis infrastruktur gas bumi. Komitmen ini juga sebagai upaya mewujudkan porsi gas bumi sebesar 22-25 persen dalam bauran energi nasional. (rilis)
Tags : PT Perusahaan Gas Negara, PGN, Genjot Investasi Perluas Pasar Gas Bumi, Transisi Energi,