PTM di Pekanbaru, Sekdisdik Muzailis: 10 Guru dan 59 Murid Terpapar Corona
Ilustrasi
PEKANBARU - Salah satu sekolah di Pekanbaru terindikasi terjadi penyebaran kasus Covid-19. Akibatnya, kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru kembali melonjak.
"Kasus mengalami lonjakan karena kita melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra pada wartawan, Sabtu (27/11).
Lonjakan kasus Covid-19 itu terjadi karena klaster sekolah SMP Abdurrab Islamic Center, Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai.
Data dari Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru, ada kenaikan kasus sebanyak 54 kasus dalam sehari.
"Kasus ini berasal dari salah satu sekolah swasta SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center," kata Arnaldo Eka Putra.
"Mayoritas dari pasien merupakan peserta didik di sekolah yang terdapat kasus covid-19."
"Mereka kebanyakan berdomisili di Kelurahan Tangerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai," sebutnya setelah tim satgas melakukan penelusuran yang mendapati kasus Covid-19 di sekolah swasta.
Saat ini tim satgas melakukan penelusuran dan tes kepada peserta didik dan tenaga pengajar. Namun Arnaldo tidak merinci jumlah awal pasien yang terkonfirmasi positif di sekolah swasta itu.
Penelusuran kontak erat berlangsung secara menyeluruh, pasca menemukan kasus positif Covid-19 di sekolah pada awal penerapan PPKM level 1 di Pekanbaru.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Pekanbaru Muzailis mengatakan, ada 69 siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut.
"Ada 10 guru dan 59 murid yang dilaporkan positif covid-19. Total 69 orang," sebutnya.
"Kini Dinas Pendidikan Pekanbaru akan menghentikan sementara proses belajar tatap muka di sekolah tersebut."
"Untuk sementara belajar tatap muka kita hentikan, kita tutup dulu. Biasanya selama dua minggu," jelasnya.
Menurutnya, proses belajar tatap muka terbatas disekolah ini harus ditutup hingga dinyatakan aman. Sementara untuk pelajar yang tidak terkonfirmasi positif bisa melanjutkan pembelajaran secara daring. (*)
