METODE pengobatan tradisional Cina tak bisa dibilang sederhana. Pengobatan dengan cara ini membutuhkan ketelitian dan sensitivitas yang tinggi dalam menangkap rona wajah sampai bahasa tubuh pasiennya.
Shinse Ahong yang menjalankan pengobatan tradisional Tionghoa yang sudah 32 tahun membuka praktek di Kota Pekanbaru, Riau, mendapat transfer ilmu dari ayahnya Shinse Aseng [Almarhum], mengatakan ada empat cara yang dipakai seorang sinse untuk mendiagnosis pasien.
Pertama adalah wang atau memandang. Salah satu yang diperhatikan adalah warna kulit wajah. Ada lima warna wajah yang dapat langsung menggambarkan penyakit.
Agak kemerahan dapat didiagnosis memiliki tekanan darah tinggi, putih pucat penyakit paru, kuning bisa berarti masalah pada kantong empedu dan pencernaan, kehitaman mungkin bermasalah di ginjal, dan hijau bisa jadi terkena penyakit liver.
Kedua adalah wen atau mendengar. Mendeteksi penyakit melalui suara pasien.
"Akan ketahuan dia terkena penyakit apa dengan hanya mendengar power suaranya tiba-tiba kencang atau melemah," ujar Ahong.
Ketiga, adalah wèn atau bertanya. Prosedur keempat disebut cyie, yang artinya memegang nadi.
Ada 15 titik nadi pada umumnya yang diraba untuk menentukan penyakit yang diderita seseorang.
Variasinya bisa sampai 35 titik.
Setelah keempat prosedur diagnosis dilalui, barulah sinse menentukan pengobatannya.
Dalam memberikan obat, sinse harus menerapkan prinsip delapan keseimbangan: yin-yang (negatif-positif), si-se (ringan-berat), han-re (dingin-panas), dan pyao-li (luar-dalam).
Pelayanan kesehatan alternatif ini sudah lama digeluti bahkan masyarakat Riau juga sudah mengenalnya.
Seperti apa praktiknya? riaupagi.com menyambangi klinik yang berlokasi di bilangan di komplek Perumahan Pondok Mutiara E8, Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Sabtu , 22 Juli 2023.
Tak sulit mencari keberadaan klinik ini. Sekali sebut saja, tukang ojek di kawasan Pondok Mutiara sudah hafal di mana letaknya.
"Klinik Shinse itu itu kan sering didengar oleh warga disini. Masa saya tidak kenal," kata seorang tukang ojek.
Klinik Ahong terletak di dalam komplek perumahan Pondok Mutiara. Ia berada hampir di ujung jalan masuk salah satu barisan komplek perumahan tersebut.
Dari luar, rumah yang berpintu kaca itu terlihat seperti rumah kebanyakan. Yang membedakan hanya papan bertuliskan "Klinik Shinse Aseng - Ahong/Rudy (Tradisional Chinese Medicine)" dengan hiasan tulisan cina di sekeliling papan nama tersebut.
Ketika masuk, suasananya hampir sama seperi tempat pelayanan kesehatan pada umumnya.
Dinding didominasi warna putih dan ada lambang Klinik ukuran jumbo dengan kaligrafi cina di sekelilingnya.
Saat ditanya metode pengobatan di klinik tersebut, Shinshe Ahong dengan suara yang pelan menjelaskan; tetap berusaha secara perlahan dan rutin, "tetapi soal kesembuhan kita serahkan kepada yang maha kuasa," sebutnya. (*)
Tags : shinse ahong, ramai-ramai ke klinik shinse ahong, pengobatan cina, pengobatan alternatif cina tak bisa dibilang sederhana,