PEKANBARU - Rapid test antigen secara acak bagi peserta didik di Kota Pekanbaru dihentikan.
"Dihentikannya rapid test antigen karena banyak sekolah yang tidak lagi belajar tatap muka."
"Rapid antigen acak ini tidak lagi kita lakukan, karena sudah banyak sekolah yang tidak belajar tatap muka dan beralih menjadi daring," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (1/3/2022).
Zaini mengatakan screening hanya dilakukan saat belajar tatap muka. Namun, karena banyak sekolah yang tidak lagi menggelar tatap muka, pihaknya pun menghentikan rapid antigen secara acak.
Menurutnya, saat ini pihaknya mengutamakan penelusuran kontak erat pasien positif atau tracing. Pasalnya saat ini kasus aktif Covid-19 di Kota Pekanbaru kembali meningkat.
Pihaknya juga fokus dalam percepatan vaksinasi Covid-19. "Apalagi beberapa hari lalu ratusan tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19. Ini memperlambat pemagangan yang dilakukan," sebutnya.
Dari rapid antigen acak yang dilakukan pada peserta didik beberapa waktu lalu, sejumlah peserta didik dari beberapa sekolah negeri dan swasta didapati hasilnya reaktif. Mereka mendapat pemeriksaan lanjutan melalui tes swab. Hasilnya ada puluhan peserta didik yang positif Covid-19.
"Mereka terpapar dari klaster keluarga. Keluarga ini memiliki riwayat perjalanan dari luar kota," ungkapnya. (*)
Editor: Syamsul Bachri
Tags : Rapid Test Antigen, Siswa Rapid Test Antigen, News Kota, Rapid Test Antigen Secara Acak Dihentikan,