AMALUDIN, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AREA Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat bersama massa dari AREA (Aliansi Relawan Anies) yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024, menolak program makan siang gratis.
"Relawan Anies tolak makan siang gratis."
"Makan gratis bukan solusi. Itu hanya mengiming-imingkan masyarakat," ungkap Amaludin seperti dirilis Kompas di lokasi unjuk rasa.
Menurut Amaludin, program makan gratis bukanlah solusi yang tepat bagi kebutuhan rakyat.
Masyarakat tidak sekadar membutuhkan makan gratis.
Tapi, juga kehidupan yang layak melalui akses ke berbagai sektor, salah satunya tempat tinggal yang layak, pendidikan, dan kesehatan.
Massa yang berunjuk rasa juga mempertanyakan sumber dana makan gratis tersebut.
"Dananya juga dari mana? Karena makan gratis tidak mendidik," sambung dia.
Amaludin khawatir program makan gratis ini pembagiannya tidak merata apabila terlaksana nantinya.
Makan Siang Gratis Program makan gratis diketahui diinisiasi pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan ini sendiri unggul sementara berdasarkan hasil penghitungan oleh KPU. Meski diinisiasi pasangan capres cawapres, program ini sudah dibahas oleh sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menggelar simulasi program makan siang gratis di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis, (29/2/2024).
Dalam simulasi ini, diperkirakan dana untuk program makan siang gratis berkisar Rp. 15.000 untuk satu anak.
Sementara jumlah penerima program diperkirakan mencapao 85 juta anak. Program makan siang gratis juga akan dilaksanakan secara bertahap baik dari sisi jumlah penerima, maupun daerah sasaran program. (*)
Tags : relawan anies baswedan, program makan gratis, makan gratis di sekolah, program makan gratis,