Riau   2025/08/05 8:35 WIB

Relokasi Warga di TNTN Terendus Kabar Dipindahkan ke Pulau Mendol, Satgas PKH: 'Jangan Salah Persepsi, Relokasi tak Jauh dari Kawasan'

Relokasi Warga di TNTN Terendus Kabar Dipindahkan ke Pulau Mendol, Satgas PKH: 'Jangan Salah Persepsi, Relokasi tak Jauh dari Kawasan'
Masyarakat di kawasan TNTN berdatangan ke lokasi kunjungan Tim Pengarah Satgas PKH yang turun ke Dusun Toro Jaya, Pelalawan.

PELALAWAN – Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Mayjen TNI Dody Triwinarto menegaskan isu relokasi warga dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ke Pulau Mendol atau Pulau Penyalai tidak benar. 

"Relokasi Warga tak Jauh dari Kawasan TNTN."

“Itu tidak benar. Mana mungkin relokasi ke Pulau Mendol. Jangan salah persepsi, tidak ya,” kata Mayjen Dody usai kegiatan serah terima 3.000 hektare lahan milik masyarakat di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

Ia menjelaskan, masyarakat yang terdampak justru direlokasi ke lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka saat ini. 

“Saya tidak tahu soal Pulau Mendol itu. Yang pasti, warga seperti di Desa Bagan Limau direlokasi ke tempat yang dekat dari sini. Jadi saya pastikan, isu relokasi ke Pulau Mendol tidak benar,” tegasnya. 

Mayjen Dody juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, luas lahan TNTN yang berhasil dikuasai kembali oleh negara melalui Satgas PKH sudah mencapai hampir 5.000 hektare. 

“Alhamdulillah, dalam waktu tiga minggu ini, hampir setiap minggu ada penyerahan lahan dalam jumlah signifikan. Kita gelar acara simbolis seperti hari ini sebagai contoh dan edukasi kepada masyarakat. Totalnya kini sekitar 4.700 hektare, dan ini akan terus bertambah,” ungkapnya. 

Penyerahan lahan dilakukan secara bertahap oleh masyarakat, mulai dari di bawah 10 hektare hingga ribuan hektare, seperti yang dilakukan kelompok tani di Desa Bagan Limau hari ini. 

“Penyerahan dilakukan sukarela setelah masyarakat mendapatkan sosialisasi dari tim Satgas PKH. Alhamdulillah, mereka sudah mengerti dan sepakat untuk mendukung kegiatan ini,” jelasnya. 

Mayjen Dody juga menyampaikan bahwa masyarakat yang menyerahkan lahannya akan dibentuk menjadi kelompok tani dan ditempatkan di lahan baru yang berada di luar kawasan TNTN. Pemerintah juga tengah menyiapkan lahan pengganti tersebut. 

“Nantinya akan kita kembangkan menjadi koperasi yang dipimpin oleh kepala desa dan perangkatnya. Pelan-pelan kita cari solusi bersama untuk lahan pengganti,” terangnya. 

Ia menyebut, warga Desa Bagan Limau merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling kooperatif dalam mendukung upaya penertiban lahan di TNTN. Mereka menyerahkan lahan secara sukarela tanpa terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. 

“Ini menjadi contoh bagi desa lain. Kita ingin menepis semua isu yang tidak benar dan berpotensi memprovokasi masyarakat,” tegasnya. 

Dalam proses relokasi, seluruh aspek akan diperhitungkan secara matang, termasuk pendidikan anak-anak. 

“Kegiatan sekolah tetap berjalan. Jika relokasi dilakukan, sekolah akan dipindahkan ke lokasi yang sudah dihuni warga. Aktivitas lainnya juga tetap akan berjalan normal,” paparnya. 

Ia menambahkan, proses verifikasi atas lahan yang diserahkan juga tengah berlangsung. Verifikasi dilakukan secara detail, termasuk mencatat identitas pemilik dan luas lahan secara by name by address. 

“Proses ini berjalan sambil verifikasi terus dilakukan. Kita catat satu per satu agar semuanya jelas dan akurat,” ujar Mayjen Dody. 

Mengakhiri pernyataannya, Dody menegaskan bahwa negara hadir untuk membela dan melindungi rakyat kecil. 

“Kita memprioritaskan masyarakat yang membutuhkan perlindungan. Negara tidak akan pernah menyakiti rakyat,” pungkasnya. (*)  

Tags : Tesso Nilo, taman nasional tesso nilo, tntn, warga akan direlokasi ke pulau mendol, Satgas PKH,