"Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali ada tambahan 23 orang, dan Pekanbaru lagi-lagi penyumbang kasus terbanyak"
ngka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali ada tambahan 23 orang, sebaliknya terdapat penambahan 17 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumahnya. Pekanbaru kembali menjadi daerah penyumbang kasus terbanyak, yakni 15 orang. "Maka total kasus terkonfirmasi covid-19 Riau berjumlah 1.017 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 125 orang, rawat di RS 258 orang, sembuh 618 orang dan 16 meninggal dunia," jelas Kepala Dinas Kesehatan [Kadiskes] Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin [17/8/2020].
Adapun 23 sebaran kasus terkonfirmasi Riau hari ini adalah Kuansing 1 orang, Rohul 1 orang, Pekanbaru 15 orang, Pelalawan 4 orang, dan warga Siak 2 orang. "Sedangkan untuk kabar baiknya, yakni penambahan 17 pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh, adalah Ny AR [25] warga Rohil. An FRR [13] warga Rohil. Ny H [36] warga Rohil. Ny RW [29] warga Rohil. Tn S [51] warga Rohil. An SF [9] warga Rohil. Ny S [28] warga Rohil," terang Mimi.
Kemudian, Ny LS [75] warga Pekanbaru. Tn HMB [45] warga Pekanbaru. Nn EO [19] warga Kampar. Ny E [46] warga Kampar. Ny HD [46] warga Kepulauan Meranti. Ny F [38] warga Kepulauan Meranti. Tn IP [32] warga Siak. Tn AM [43] warga Siak. Tn MF [24] warga Siak. Dan Ny EA [26] warga Siak. "Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 5.281 orang, isolasi di RS berjumlah 51 orang, selesai isolasi berjumlah 5.392 orang, meninggal dunia berjumlah 19 orang. Total suspek berjumlah 10.743 orang," pungkasnya.
Pasien diminta Jujur soal terpapar covid-19
Sementara Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir juga mengakui Tenaga Kesehatan [Nakes] di Riau banyak yang terinfeksi Covid-19. Hingga saat ini setidaknya ada sebanyak 125 Nakes yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan [Fasyankes] di Riau yang terkonfirmasi Covid-19.
"Menurut laporan data kabupaten/kota di Riau sampai tanggal 12 Agustus 2020, jumlah SDM di Fasyankes Riau yang terkonfirmasi covid-19 ada sebanyak 125 orang. Dan 125 fasyankes tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota di Riau," kata Mimi.
Mimi merincikan 125 orang yang bekerja di Fasyankes terkonfirmasi covid-19 dan tersebar di 10 kabupaten/kota di Riau. Diantaranya di Pekanbaru sebanyak 38 orang, Kampar 35 orang, Rohil 13 orang, Siak 12 orang, Dumai 11 orang, Inhil 6 orang, Rohul 4 orang, Bengkalis 2 orang, Pelalawan 2 orang dan Kuansing 1 orang. "Dari 125 orang tersebut, kalau bidang profesinya dirincikan yakni Dokter sebanyak 18 orang, Perawat 32 orang, Bidan 32 orang, Analisis 9 orang, Administrasi 6 orang, Manajemen 5 orang, Security 3 orang, Dinkes 3 orang, Rekam Medis 2 orang," ujar Mimi.
Kemudian Rehabitasi Medik 2 orang, Pekarya 2 orang, Asisten Apoteker 2 orang, Survailandns 2 orang, Driver 1 orang, Cleaning Service 1 orang, Diklat 1 orang, Tim ahli lab 1 orang, IPSRS 1 orang, PKRS 1 orang dan Puskesmas Perawang 1 orang. Sedangkan berdasarkan tempat kerjanya, RSUD Arifin Achmad 26 orang, Kampar Utara 26 orang, RSU Indah Bagan Batu 12 orang, Puskesmas Perawang 8 orang, RS Eka Hospital 7 orang, Puskesmas Bangkinang Kota 6 orang, RSUD Puri Husada 5 orang, Dinkes Dumai 4 orang, RSUD Tengku Rafian 3 orang, RD Prima 3 orang.
Puskemas Sungai Sembilan 2 orang, Puskemas Jaya Mukti 2 orang, Puskemas Rambab Samo dua 2 orang, Praktek Mandiri 1 orang, Dinkes Kampar 1 orang, Puskemas Bagan Batu 1 orang, Puskemas Siak 1 orang, Puskemas Sidomulyo RI 1 orang, Puskemas Ukui 1 orang, Rumah Sakit Bersalin Annisa 1 orang, Puskemas Rokan IV Koto I 1 orang, RSUD Mandau 1 orang, RSUD Kuansing 1 orang. Di RSUD Bengkalis 1 orang, Rumah Sakit Surya Insani 1 orang, Rumah Sakit Efarina 1 orang, Puskemas Rumbai 1 orang, Puskemas Gajah Mada 1 orang, Pukemas Bukit Timah 1 orang, Klinik Mitra Keluarga 1 orang, KKP Dumai 1 orang, dan Puskemas Lima Puluh 1 orang.
Mediacenterriau juga merilis banyaknya Nakes yang positif Covid-19 ini menjadi perhatian serius dari Pemprov Riau. Pihaknya berharap kedepan bisa dilakukan upaya pencegahan untuk memimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Nakes. Pihaknya mengingatkan tenaga kesehatan baik yang langsung memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 maupun tidak, untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19. "Kalau yang menangani pasien Covid-19 protapnya jelas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kami tak bosan-bosannya mengingatkan pentingnya menerakan protokol kesehatan Covid-19," kata Mimi.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, masyarakat yang ingin berobat ke fasilitas pelayanan dapat memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada petugas kesehatan. Sehingga dengan informasi yang benar, petugas kesehatan dapat melakukan langkah-langkah penanganan yang sesuai dengan standar penanganan pasien Covid-19 "Masyarakat atau pasien tentu diharapkan untuk jujur menceritakan riwayat perjalanan dan kondisi kesehatannya," ujarnya.
replika peti mati
Untuk mengurangi upaya pengurangan dan bahaya Covid-19, warga Kelurahan Bangka, Kota Jakarta Selatan, menggunakan replika peti mati untuk melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 di Jalan Kemang Raya. Kehadiran replika peti jenazah beserta patung manusia menggunakan hazmat lengkap dengan alat pelindung diri di area publik tersebut, efektif membuat pengguna kendaraan menoleh.
Beberapa pengendara bahkan mengabadikan momen dengan mengambil foto penampakan replika peti mati dan petugas pengurus jenazah Covid-19. Posisi replika berwarna serba putih tersebut berada di tengah pertigaan Jalan Kemang Raya, sehingga kendaraan maupun warga yang melintas dapat melihat dengan jelas peringatan tersebut.
Apalagi replika tersebut dilengkapi dengan papan informasi yang menampilkan angka jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Mampang Prapatan. "Ini upaya yang kami dilakukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa bahaya Covid-19 masih mengancam," kata Lurah Bangka, Nofia Ernita.
Pemasangan replika peti jenazah Covid-19 dilakukan petugas Kelurahan Bangka pada Jumat (14/8) pekan lalu dan akan terus dipasang sampai pandemi berakhir. Sebelum dipajang, petugas dari Satpol PP, petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) mengarak replika mengitari jalan-jalan protokol sebagai bentuk sosialisasi bahaya Covid-19 bagi masyarakat. "Kami juga memperbaharui data jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Mampang yang tertera di papan replika itu sepekan sekali," kata Nofia.
Selain replika peti jenazah dan petugas pengubur jenazah yang berdiri di samping replika, juga dipajang spanduk menginformasikan cara menghindari penularan Covid-19 dengan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak. Menurut sejumlah warga yang berada di sekitar Jalan Kemang Raya, kehadiran replika tersebut efektif sebagai pengingat akan adanya Covid-19. Hendra (34) pekerja di kawasan Kemang Raya, mengatakan sejak replika tersebut dipajang, banyak warga yang menjadikannya objek untuk berswafoto. "Jadi bukannya takut, tapi malah swafoto," katanya.
Menurut Hendra, walau sudah diingatkan segala cara, masyarakat tetap abai lantaran kurangnya kesadaran diri sendiri. "Efektif memang mengingatkan kita, tapi kadang kita lupa, jadinya sesekali abai untuk pakai masker, apalagi kumpul-kumpul," kata Hendra. (*)
Tags : replika peti mati, sosialisasi covid 19, bahaya covid 19,