Riau   2021/02/11 16:3 WIB

Riau belum Tetapkan Status Siaga Darurat, Sementara 'Karhutla Sudah Mengintai'

Riau belum Tetapkan Status Siaga Darurat, Sementara 'Karhutla Sudah Mengintai'

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kini siap mengintai memasuki musim kemarau ini, dibeberapa daerah sudah ditemukan titik hotspot namun Pemerintah Provinsi Riau belum menetapkan status siaga darurat.

RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Dibeberapa daerah kabupaten sudah ditemukan titik hotspot, ada empat kabpaten kota yang didesak untuk segera menetapkan status siaga Karhutla. Yakni Kota Dumai, Kabupaten Siak, Rohil dan Bengkalis. "Artinya jika empat daerah tersebut sudah menetapkan maka kita akan lansung tetapkan statusnya tingkat Riau," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (10/2/2021). 

Gubri Syamsuar berharap dengan ditetapkannya status siaga darurat Karhutla sedini mungkin, diharapkan pencegahan terjadinya Karhutla juga bisa dilakukan dengan cepat, sehingga tidak semakin meluas. Sebagai langkah antisipasi, Gubri Syamsuar bersama instasi terkait yang tergabung dalam Satgas Pencegahan dan Penanganan Karhutla Riau telah melakukan sejumlah antisipasi.

Di antaranya adalah dengan melakukan pemetaan kembali daerah rawan bencana. "Kemudian kita juga melakukan inventarisasi kembali terhadap izin perusahaan perkebunan dan pengusahaan hutan yang beroperasi di wilayah Provinsi Riau," kata Gubri Syamsuar. 

Pihaknya akan melibatkan perusahaan dalam patroli bersama yang dapat dimonitor langsung oleh Satgas Karhutla Provinsi Riau. Serta penyediaan alat pertanian di 75 kecamatan yang rawan karhutla dan penyediaan tanaman yang ramah terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, sebagai langkah pencegahan, pihaknya juga melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sebagai zona penyangga, sehingga menciptakan eko wisata terutama dikawasan taman nasional, hutan lindung dan hutan konservasi. "Kami juga melibatkan dunia pendidikan terhadap dosen dan tenaga pengajar lainnya, serta mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam mensosialisasikan bahaya karhutla akibat membuka lahan cara membakar serta menanam tanaman yang ramah lingkungan di lahan gambut," katanya.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi meluasnya Karhutla di Riau juga dilakukan dengan melakukan pembuatan embung dan sekal kanal pada lokasi lahan gambut. "Yang paling panting adalah sinergitas antara pemerintahan provinsi/kabupaten/kota bersama pemerintah pusat, perguruan tinggi dengan semua pihak," ujarnya.

Gubri Syamsuar, juga menyampaikan, bahwa Pemprov Riau bersama Satgas Karhutla Provinsi Riau siap untuk menangani sekaligus melakukan sosialisasi penanggulangan bencana Karhutla. "Kita sudah mulai dari sekarang, serta sudah memberikan petunjuk kepada seluruh bupati/wali kota di Riau," katanya.

Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mendukung Provinsi Riau untuk segera menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021. "Kami mendukung Provinsi Riau segera melakukan siaga darurat karhutla, kami ucapkan terimakasih," kata Siti saat mengikuti acara Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) karhutla Tahun 2021 secara virtual bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD secara virtual yang diikuti oleh 15 Gubernur se-Indonesia, Selasa (9/2/2021) kemarin.

Dengan bermunculnya beberapa titik api di Bengkalis sejak sepekan terakhir, pemerintah Bengkalis pun akan menetapkan status siaga Darurat Karhutla mulai hari ini. Penetapan status ini sesuai dengan arahan Menkopolhukam pada rapat telekomfren yang dilakukan kemarin, kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis Tajul Mudarris.

Menurut dia di Riau ada empat kabupaten kota yang diminta segera meningkatkan status menjadi siaga, satu di antaranya termasuk Bengkalis. "Ada empat kabupaten kota yang diarahkan meningkatkan status menjadi siaga darurat Karhutla, diantaranya Bengkalis, Rohil Siak dan Dumai. Saat ini kita sedang proses peningkatan status menjadi siaga darurat Karhutla, target sore ini sudah berstatus siaga," kata Tajul.

Menurut dia, status siaga darurat Karhutla nantinya akan berlaku sampai  31 Oktober mendatang. Hal ini mengingat kemungkinan kondisi cuaca panas akan berlangsung cukup lama. Tajul mengatakan Karhutla di Bengkalis sepanjang tahun 2021 ini sudah membakar sebanyak 18 hektare lahan. Karhutla terjadi di beberapa titik, diantaranya di Kecamatan Rupat, Bandar Laksamana, Bantan dan Bengkalis. "Saat ada dua titik yang petugas masih lakukan pendingan dan Pemadaman, diantaranya di Kecamatan Bandar Laksamana dan Bantan. Sedangkan dua titik lagi sudah padam, untuk Rupat sore kemarin sudah berhasil dipadamkan," terang Tajul.

Untuk kecamatan Bandar Laksamana, api sudah membakar lahan hampir 13 hektare, namun api sudah padam, tinggal upaya pendinginan. Sedangkan di Kecamatan Bantan masih ada api sekarang masih dilakukan tindakan pemadaman.

Sebelumnya ada empat daerah di Riau sudah terjadi Karhutla. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Status ini segera ditetapkan menyusul saat ini Riau sudah mulai masuk musim panas. Sehingga harus dilakukan pencegahan sejak dini. Sebab sejumlah daerah di Riau sudah mulai ditemukan Karhutla.  "Laporan BMKG beberapa wilayah di Riau sudah masuk musim panas, karena itu kita akan segera menetapkan status siaga darurat Karhutla," kata Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar usai menghadiri Rakorsus Karhutla tahun 2021 secara virtual yang dipimpin Menko Polhukam, di Gedung Daerah Pekanbaru, Selasa (9/2).

Gubri Syamsuar mengungkapkan, dalam waktu dekat Pemprov Riau akan segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2021. Namun sebelum status siaga darurat Karhutla Provinsi Riau ditetapkan, kata Gubri, terlebih pihaknya meminta kabupaten/kota yang daerahnya sudah kebakaran untuk menetapkan status siaga darurat Karhutla. "Dalam bulan ini kita tetapkan status siaga darurat Karhutla Riau 2021. Kita minta dulu kabupaten/kota menetapkan status. Karena syaratnya minimal harus dua kabupaten/kota menetapkan, baru provinsi menetapkan," ujarnya. 

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, tercatat sudah empat daerah yang sudah ditemukan Karhutla. Yakni Kota Dumai, Kabupaten Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir. Saat ini di Riau terpantau ada 18 titik api di beberapa daerah. Dari titik itu, terdapat 50 hektare lahan yang sudah terbakar. Gubri Syamsuar berharap empat daerah yang sudah terjadi Karhutla ini segera menetapkan status siaga Karhutla di tingkat kabupaten. Dengan ditetapkannya status siaga darurat Karhutla di tingkat kabupaten, bisa dijadikan sebagai dasar bagi Pemprov Riau untuk menetapkan status siaga darurat Karhutla di tingkat provinsi. "Makanya kita dorong  empat kabupaten/kota ini segera menetapkan status siaga darurat Karhutla di tingkat kabupaten kota. Sehingga kami bisa menindaklanjutinya dengan menetapkan status siaga di tingkat provinsi," katanya. (*)

Tags : status siaga darurat, karhutla, Provinsi Riau,