Riau   2025/07/16 18:34 WIB

Riau Berjuang untuk Merebut 'Daerah Istimewa', Gubri: Fokusnya Perkuat Kekayaan Budaya Melayu

Riau Berjuang untuk Merebut 'Daerah Istimewa', Gubri: Fokusnya Perkuat Kekayaan Budaya Melayu
Gubernur Riau Abdul Wahid

PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid, mengatakan bahwa usulan menjadikan Provinsi Riau sebagai Daerah Istimewa difokuskan pada aspek kebudayaan.

"Riau fokus untuk merebut Daerah Istimewa."

“Kalau kita bicara Daerah Istimewa, maka fokus kita adalah budaya. Riau punya warisan budaya yang besar dan itu harus dikembangkan,” kata Abdul Wahid belum lama ini.

Menurutnya, kekayaan budaya Melayu yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Riau menjadi dasar penting bagi pengusulan status keistimewaan tersebut.

Dia menegaskan bahwa jika status ini disetujui, maka pengembangan budaya akan mendapat dukungan lebih kuat, termasuk melalui alokasi anggaran dari APBN dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Abdul Wahid menyebutkan bahwa proses pengajuan status keistimewaan ini masih dalam tahap awal dan membutuhkan waktu.

Pemerintah daerah, kata dia, akan mengikuti seluruh prosedur dan tahapan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

“Sekarang ini masih tahap usulan, kita tunggu saja bagaimana proses selanjutnya,” katanya.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Gubernur berharap usulan ini bisa menjadi langkah strategis dalam melestarikan dan mengangkat budaya Melayu ke level nasional, bahkan internasional.

Ia menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai identitas dan kekuatan utama daerah dalam menghadapi perkembangan zaman.

Sebagaimana diketahui, usulan menjadikan Provinsi Riau sebagai Daerah Istimewa kembali mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri, Rabu, 24 April 2025.

Dalam rapat yang membahas Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penataan Daerah dan Desain Besar Penataan Daerah tersebut, Dirjen Otonomi Daerah mengungkapkan adanya usulan pembentukan enam Daerah Istimewa, termasuk Riau.

Anggota DPR RI Rusli Effendi, menyatakan bahwa usulan tersebut bukan tanpa dasar. Menurutnya, pemberian status istimewa bagi Riau layak dipertimbangkan karena alasan historis, budaya, geopolitik, serta kontribusi besar provinsi ini terhadap pembangunan nasional.

“Pemberian status Daerah Istimewa kepada Provinsi Riau sangatlah pantas,” ujarnya.

Secara historis, keberadaan Kesultanan Siak Sri Indrapura menjadi pijakan kuat usulan ini. Kesultanan tersebut tercatat memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya melalui sumbangan sebesar 13 juta gulden dari Sultan Siak kepada Republik Indonesia pasca-proklamasi, serta penyerahan kedaulatan wilayah kepada negara.

Rusli juga menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan budaya Melayu Riau yang menjadi identitas kuat bangsa.

Ia menyebut Bahasa Melayu Riau sebagai akar Bahasa Indonesia modern.

“Budaya Melayu Riau adalah salah satu pilar utama identitas nasional. Pemberian status istimewa akan menjadi upaya nyata untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya ini,” tuturnya.

Selain aspek sejarah dan budaya, Riau juga memiliki posisi strategis dan sumber daya alam yang melimpah, menjadikannya salah satu penyumbang utama bagi ekonomi nasional.

Dukungan kuat dari masyarakat serta pemerintah daerah mempertegas bahwa usulan ini memiliki pondasi aspiratif yang kokoh.

“Langkah ini adalah bagian dari strategi memperkuat pembangunan berbasis kearifan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui otonomi yang lebih kuat,” pungkas Rusli. (*)

Tags : daerah istimewa, riau fokus untuk daerah istimewa, kekayaan budaya melayu, gubri abdul wahid, gubri fokuskan daerah istimewa,