News   21-05-2025 17:45 WIB

Riau Kumandangkan Daerah Istimewa, Ketum MKA Datuk Seri Marjohan Yusuf: Bukan Riau Merdeka Atau Riau Federal

Riau Kumandangkan Daerah Istimewa, Ketum MKA Datuk Seri Marjohan Yusuf: Bukan Riau Merdeka Atau Riau Federal
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Marjohan Yusuf

Maklumat Daerah Istimewa Riau akan digelar di Balai Adat LAMR untuk menuju martabat baru.

PEKANBARU - Riau tidak mengusulkan kemerdekaan, melainkan sedang memperjuangkan status Daerah Istimewa.

"Usulan Daerah Istimewa didasari oleh sumbangsih besar Riau dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam mendukung kemerdekaan."

“Banyak yang ingin bergabung. Mari kita akomodir semangat mereka, agar perjuangan ini semakin kuat dan inklusif,” kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Marjohan Yusuf, mengapresiasi 11 elemen masyarakat yang aktif terlibat dalam perjuangan ini.

Pemerintah Provinsi Riau sendiri mendukung usulan ini, asalkan sesuai dengan konstitusi dan dilakukan dengan cara yang santun. 

Menurut Datuk Seri Marjohan Yusuf, usulan Daerah Istimewa Riau ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi Riau dalam hal tata kelola pemerintahan, alokasi anggaran, dan kontribusi terhadap pembangunan bangsa.

Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) telah dibentuk oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk mengoordinasikan upaya mewujudkan usulan ini. 

Sebagai contoh, Riau dianggap memiliki dasar yang kuat untuk menjadi daerah istimewa karena memiliki sejarah panjang dalam mendukung kemerdekaan Indonesia, seperti sumbangsih Kesultanan Siak sebesar 13 juta Gulden untuk modal kemerdekaan. Selain itu, Riau juga merupakan salah satu provinsi dengan kekayaan alam yang besar dan berperan penting dalam menghasilkan devisa negara. 

Beberapa tokoh dan elemen masyarakat Riau juga mendukung usulan Daerah Istimewa ini, termasuk Pemprov Riau dan berbagai organisasi masyarakat. Usulan ini masih dalam proses dan keputusan akhir tetap ada di DPR RI dan Pemerintah Pusat, kata Datuk Seri Marjohan Yusuf.

Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional, Selasa 20 Mei 2025, gema semangat Riau untuk mendapatkan pengakuan sebagai Daerah Istimewa akan dikumandangkan dari jantung budaya Melayu (Balai Adat LAMR Provinsi Riau).

Maklumat ini disampaikan oleh Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DPP DIR), setelah keputusan bulat dalam rapat yang digelar Senin 19 Mei 2025) di tempat yang sama.

"Kita sudah sepakat. Insya Allah besok maklumat akan digelar dengan tertib dan khidmat," ujar Sekretaris DPP DIR, Afrizal Alang, seraya mengingatkan peserta agar menjaga semangat perjuangan tetap dalam bingkai konstitusi.

Ia menegaskan tidak boleh ada teriakan seperti “Riau Merdeka”, “Riau Berdaulat”, atau “Riau Federal”.

Perhelatan ini akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, sebelum matahari condong ke barat, sebagaimana tunjuk ajar Melayu yang menjunjung kehormatan waktu dan adat.

Seremoni akan diawali pemasangan panji-panji daerah dari seluruh kabupaten/kota se-Riau di halaman balai adat, dilanjutkan dengan tepuk tepung tawar pada baliho DPP DIR, dan orasi semangat perjuangan.

Menurut Ketua DPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, sekitar 200 peserta akan hadir dalam kegiatan ini.

Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, budayawan, dan perwakilan organisasi Melayu.

“Kita harapkan semua tetap menjaga suasana. Jangan sampai ada tindakan atau ungkapan yang bisa mencederai semangat dan tujuan maklumat ini,” ujarnya.

DPP DIR juga mengundang Gubernur Riau, DPRD Riau, serta jajaran Forkopimda untuk menyaksikan langsung maklumat tersebut. Kesultanan Siak melalui Tengku Said Amin menyatakan partisipasinya dalam perhelatan tersebut.

Masrul Kasmy menyebut bahwa langkah ini akan menjadi catatan sejarah bagi anak cucu Riau ke depan.

Tetapi Datuk Seri Marjohan Yusuf kembali mengingatkan, jangan sampai semangat ini ternoda oleh seruan-seruan yang dapat disalahartikan seperti “Riau Merdeka”, “Riau Berdaulat”, atau “Riau Federal” itu.

"Maklumat ini bukan sekadar seruan, tapi ikhtiar kolektif untuk mengangkat martabat Riau dalam kerangka keindonesiaan. Sebuah langkah simbolik namun sarat makna, menuju pengakuan lebih adil terhadap kekhasan sejarah, budaya, dan kontribusi Riau kepada Republik Indonesia," ungkapnya.

Datuk Seri Marjohan Yusuf, mengaturkan terima kasih banyak kepada 11 elemen masyarakat yang aktif terlibat dalam perjuangan ini, termasuk berbagai ormas Melayu.

"Ada catatan kecil dari saya, saat ini begitu ramai masyarakat yang mengontak saya ingin bergabung dengan kita, mohon ini diakomudir," ucap Datuk Seri Marjohan.

Diingatkan juga, pada perhelatan maklumat nantinya jangan sampai muncul hal-hal di luar kegiatan yang bisa mencederai perjuangan daerah istimewa Riau.

"Saya mengingatkan kembali, jangan sampai ada kalimat Riau Merdeka," kata Datuk Seri Marjohan.

Jika tidak ada halangan, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada Selasa 20 Mei 2025, Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DPP DIR), menyampaikan maklumat atau mendeklarasikan Daerah Istimewa Riau, di halaman Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau.

Kesepakatan Maklumat Daerah Istimewa Riau (DIR) ini diambil dalam rapat DPP DIR di balai adat, pada Senin 19 Mei 2025.

"Nampaknya sudah bulat kita menggelar maklumat, semoga nantinya berjalan lancar sesuai apa yang diinginkan," kata Sekretaris DPP DIR Afrizal Alang, Selasa (19/5).

Meskipun semuanya sudah sepakat untuk memggelar maklumat DIR, perserta diingatkan untuk tidak mengucapkan atau teriak dengan kata-kata di luar semangat perwujudan daerah istimewa Riau.

"Ingat, dalam menggelar maklumat nanti tidak boleh mengucapkan Riau Merdeka! Riau Berdaulat! dan Riau Federal," sebut Alang.

Sementara itu, Ketua DPP DIR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menjelaskan, beberapa rangkaian perhelatan maklumat DIR bersamaan dengan Harkitnas ini.

Di antaranya memasang panji yang ada di setiap kabupaten/kota yang ada di Riau di halaman balai adat.

Selanjutnya, tepung tawar pada baliho DPP DIR, dan orasi tentang DIR.

"Setidaknya ada 200 peserta yang ikut dslam perhelatan maklumat Daerah Istimewa Riau, dan aksi ini harus dikontrol agar tidak sampai muncul hal-hal lainnya yang dapat mencedarai maklumat DIR," ucap Datuk Seri Taufik.

Sesuai rencana, lanjut Datuk Seri Taufik, hekat maklumat ini akan berlangsung sebelum matahari tenggelam.

"Ini sesuai dengan tunjuk ajar kita sebagai orang Melayu, aksi dilakukan sebelum matahari condong ke Barat. Biasanya pagi pukul 09.00 WIB sudah dimulai," ucap Datuk Seri Taufik.

Sesuai keputusan rapat DPP DIR, bahwa kegiatan ini nantinya menghadirkan atau mengundang pemangku kepentingan, DPRD Riau, Gubernur Riau, dan Forkompinda lainnya.

"Ide ini sangat menarik, kami dari Kesultanan Siak ikut berpatisipasi," kata Tengu Said Amin dalam rapat tersebut. (*)

Tags : daerah istimewa, riau usulkan daerah istimewa, riau kumandangkan daerah istimewa, riau tolak riau merdeka, riau tolak riau federal, lembaga adat melayau riau, lamr, majelis kerapatan adat, mka, ketua umum mka lamr datuk seri marjohan yusuf, News,