PEKANBARU - Gubernur Syamsuar mengaku sangat prihatin dan malu karena Provinsi Riau merupakan lahan subur bagi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
"Rasanya malu juga kita ini melihat Riau tempat peredaran narkoba yang sangat dahsyat terutama Pulau Bengkalis," katanya di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Pekanbaru, Selasa (8/3/2022).
Syamsuar menyebut narkoba yang beredar di Riau kebanyakan berasal dari Malaysia. Untuk itu ia meminta kerja sama semua pihak.
"Makanya kalau ini tidak ada satu bahasa untuk sama-sama menjadikan narkoba ini musuh bersama, saya rasa tidak akan berkurang peredaran narkoba di Riau walau kita tahu (narkoba) ini dari Malaysia. Tapi kalau kita di sini (Riau) siap menangkal (peredaran narkoba) dari mana pun itu, tentu akan ada pengurangan," ujarnya.
Ia mengaku juga sudah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk memastikan anak-anak usia sekolah dapat memahami bahaya penggunaan narkoba melalui pembelajaran khusus atau sejenisnya.
"Memang kami sudah menyiapkan Pergub yang berkaitan dengan narkoba ini, sehingga nanti kami harap semua anak sekolah dapat pembelajaran yang berkaitan dengan antinarkoba," ujarnya.
"Saya selalu katakan juga, ya sudahlah, mungkin jika dikatakan generasi yang sudah tua mungkin sudah berhadapan dengan masalah (narkoba) ini, tapi generasi yang akan datang jangan sampai lagi terjadi hal seperti itu". (*)
Tags : Riau Masih Lahan Subur Peredaran Narkoba, Narkoba Dari Malaysia, Gubri Syamsuar Merasa Prihatin,