SELAPANJANG - Dapur umum yang memproduksi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Selatpanjang Timur 1 resmi menghentikan operasionalnya sementara waktu.
Dapur yang dikelola oleh Yayasan Tuah Karya Mandiri itu akan berhenti beroperasi cukup lama, terhitung mulai 3 November hingga 31 Desember 2025 mendatang.
Informasi yang diterima menyebutkan, penghentian sementara tersebut dilakukan karena adanya rencana perbaikan dan renovasi dapur.
Meski demikian, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai bentuk renovasi yang akan dilakukan maupun dampak penghentian ini terhadap distribusi makanan kepada penerima manfaat.
Dapur umum MBG Selatpanjang Timur 1 yang berlokasi di Jalan Karya Utama, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebingtinggi merupakan dapur pertama di Kabupaten Kepulauan Meranti yang mulai beroperasi sejak awal peluncuran program nasional tersebut.
Namun, penghentian aktivitas kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya, dapur ini juga sempat terhenti selama sekitar satu minggu akibat kendala teknis dalam sistem keuangan, yakni saat terjadi peralihan mekanisme reimburse ke sistem Virtual Account (VA) bagi SPPG.
Ribuan siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepulauan Meranti kembali harus membawa bekal dari rumah masing-masing. Hal ini menyusul penghentian sementara operasional dapur umum MBG Selatpanjang Timur 1 tersebut.
Dapur tersebut selama ini melayani pemenuhan gizi bagi 2.970 peserta didik dari 11 sekolah di Kecamatan Tebingtinggi. Namun sejak 3 November 2025, kegiatan produksi makanan bergizi dihentikan hingga akhir Desember mendatang.
Koordinator Wilayah Program MBG Kepulauan Meranti, Suryani, S.Kom., M.Han, saat dikonfirmasi membenarkan penghentian operasional tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dapur MBG Selatpanjang Timur 1 dihentikan sementara karena belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yang menjadi syarat wajib sesuai surat edaran dari BGN.
“Mereka belum punya sertifikat SLHS sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh SPPG sesuai surat edaran dari MBG. Batas akhir pengurusan sertifikat ini sebenarnya hingga akhir Oktober 2025,” ujar Suryani.
Suryani menambahkan, dari hasil evaluasi Indeks Kelayakan Lingkungan (IKL) oleh Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dapur tersebut juga memperoleh nilai rendah, sehingga diwajibkan melakukan renovasi atau pindah gedung.
“Karena penilaian IKL dari Dinkes Meranti rendah, maka pihak pengelola harus merenovasi dapur atau pindah lokasi. Mereka akhirnya memutuskan untuk pindah gedung dan waktu dua bulan ini digunakan untuk proses pemindahan dan penyesuaian peralatan,” jelasnya.
Penghentian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan program pemenuhan gizi anak sekolah yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Banyak pihak menilai, persoalan administratif seperti ini seharusnya bisa diantisipasi sejak awal agar pelaksanaan program berjalan konsisten tanpa mengganggu peserta didik.
Koordinator Wilayah Program MBG Kabupaten Kepulauan Meranti itu menjelaskan bahwa hingga awal November 2025, pelaksanaan program tersebut telah berjalan di lima kecamatan.
Rinciannya, di Kecamatan Tebingtinggi terdapat 8.084 penerima manfaat, Rangsang Barat sebanyak 1.432 penerima, Merbau sebanyak 1.390 penerima, Pulau Merbau sebanyak 479 penerima, dan di Kecamatan Rangsang sebanyak 2.603 penerima manfaat.
Dengan demikian, total 13.988 porsi makanan bergizi telah dibagikan setiap harinya kepada anak-anak sekolah dari total target 43.000 siswa di seluruh Kepulauan Meranti.
Suryani juga menginformasikan bahwa dapur terbaru yang mulai beroperasi adalah SPPG milik Polres Kepulauan Meranti di bawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari. Dapur tersebut berlokasi di Jalan Pembangunan II, Kelurahan Selatpanjang Kota, tepatnya di Mapolsek Tebingtinggi, dan mulai beroperasi pada 3 November 2025.
“Dapur ini melayani 534 siswa penerima manfaat yang terdiri dari 450 siswa SMPN 1 Tebingtinggi dan 84 siswa TK Bhayangkari,” tambahnya.
Dengan bertambahnya satu dapur baru, diharapkan pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kepulauan Meranti semakin optimal dalam menjangkau seluruh target penerima manfaat, terutama di wilayah perbatasan yang sebelumnya belum terlayani. (*)
Tags : makan bergizi gratis, mbg, operasional mbg, dapur mbg, mbg di selatpanjang timur 1 dihentikan, News Daerah,