Sosial   2025/08/10 11:47 WIB

Ribuan Warga Padati Hiburan Rakyat di Acara HUT Ke-68 Riau

Ribuan Warga Padati Hiburan Rakyat di Acara HUT Ke-68 Riau

PEKANBARU - Arena Pekan Budaya Melayu Serumpun dipenuhi keceriaan yang menjadi rangkaian kemeriahan HUT ke-68 Provinsi Riau.

Sejak sore, warga dari berbagai penjuru daerah berdatangan membanjiri lokasi untuk menikmati hiburan rakyat yang kaya sentuhan budaya.

Di antara keramaian itu, permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri. Mulai dari rimau, yeye, hingga enggrang, semua tersaji untuk mengajak pengunjung bernostalgia dan mencoba langsung keseruan permainan tempo dulu.

Roni (45), warga Pekanbaru, tampak antusias mencoba permainan enggrang. Permainan tradisional ini menggunakan dua batang kayu panjang dengan pijakan kaki, yang mana pemain harus menjaga keseimbangan sambil melangkah maju.

“Awalnya agak takut jatuh, tapi ternyata seru juga,” ujarnya sambil tertawa di Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, meski terlihat sederhana, enggrang membutuhkan konsentrasi dan keterampilan. Ia mengaku senang karena permainan ini mengajarkannya arti kesabaran dan koordinasi tubuh.

“Rasanya seperti belajar berjalan dari awal lagi,” katanya.

Tak hanya permainan, arena pameran sejarah juga ramai dikunjungi. Tampak antrian warga yang ingin melihat langsung Mahkota Sultan Siak.

Momen pameran benda pusaka tersebut sangat dinanti-nanti masyarakat, pasalnya benda-benda Kesultanan Siak baru dipamerkan tahun ini setelah merantau 80 tahun silam.

Banyak pengunjung yang memanfaatkan untuk berfoto di depan kotak kaca berisi mahkota, pin, hingga pedang.

Wajah-wajah kagum terlihat jelas saat mereka mendengar penjelasan dari petugas tentang sejarah mahkota yang menjadi simbol kejayaan Kesultanan Siak.

Di panggung utama, rangkaian atraksi budaya terus menghidupkan suasana. Penampilan Omok Siak yang memadukan gerak tradisional dengan narasi sejarah membuka acara.

Disusul kolaborasi syair dan sastra lisan yang membawa pendengar hanyut dalam cerita-cerita rakyat Melayu.

Alunan musik Gambang Kromong kemudian menambah warna, memadukan kekayaan budaya Betawi dan Melayu. Lalu, panggung semakin semarak saat penari lokal beraksi disusul adanya penampilan pesona wastra Riau.

Sorak-sorai penonton pecah ketika Vina Candrawati naik ke panggung, ia melukis dengan metode pasir secara langsung. Karya Vina yang menggambarkan kehidupan peradaban dan persatuan Riau, membuat penonton terkesima.

Tak kalah memikat, Lady Rara yang dikenal lewat suara khasnya sukses membuat penonton bergoyang. Lampu panggung yang berkelip mengikuti irama lagu menambah kemeriahan malam itu.

Di sela pertunjukan, aroma sedap dari stand kuliner menggoda selera. Puluhan stan makanan menghadirkan hidangan khas Riau seperti Mie Sagu hingga kudapan otak-otak yang dilapisi daun pisang.

Hingga malam larut, pengunjung masih terus berdatangan. Banyak di antara mereka yang memilih bertahan untuk menikmati semua penampilan dan mengabadikan momen bersama keluarga maupun teman.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Pekan Budaya Melayu Serumpun, menjelaskan tujuan penyelenggaran kegiatan ini tentu saja wadah memperkenalkan kembali tradisi dan sejarah Riau kepada generasi muda.

Dari permainan rakyat hingga pameran pusaka, semua mengajak masyarakat untuk mencintai warisan daerahnya sendiri.

"Kami menghadirkan beragam atraksi seni, kuliner, dan berbagai budaya bukan sekadar hiburan, tetapi juga upaya memperkuat identitas Melayu dan menjadikannya daya tarik wisata unggulan Riau. Sehingga, kami harap momentum HUT ke-68 Provinsi Riau ini menjadi ajang silaturahmi budaya dan sekaligus mendukung ekonomi kreatif daerah." tuturnya. (rp.elf/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : hiburan rakyat, warga padati acara hiburan rakyat, HUT ke-68 Riau, Pekan Budaya Melayu Serumpun, HUT Riau, ,