Rumah Warga di Pelalawan Banyak yang Terendam Banjir karena Sungai Nilo Meluap
PELALAWAN - Rumah milik warga Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan Riau, kembali terdampak banjir akibat luapan Sungai Nilo, ssejak Senin (13/10/2025).
Informasi yang diperoleh, banjir muncul dikarenakan tingginya curah hujan di bagian hulu Sungai Nilo yang mengakibatkan debit air meluap sampai ke darat dan merendam areal pemukiman masyarakat.
Genangan air ini sering terjadi setiap hujan lebat melanda wilayah Ukui dan sekitarnya.
Kapolsek Ukui, AKP Ardi Surya Kusuma SIK saat dikonfirmasi membenarkan banjir yang melanda Desa Lubuk Kembang Bunga. Lokasi banjir di RT 04 RW 02 tepat di Jembatan 3 Sungai Nilo.
Debit air diperkirakan setinggi 80 Centimeter merendam balai adat, rukan Babinsa, serta akses jalan sepanjang 100 meter.
"Ada 6 unit rumah warga yang terdampak. Itu hanya yang di pinggir Sungai Nilo, karena rata-rata rumah masyarakat memiliki panggung," ungkap Kapolsek Ardi Surya Kusuma.
Ia menyebutkan, genangan air akibat luapan Sungai Nilo disebabkan curah hujan yang tinggi di bagian hulu sungai yang berada di kabupaten tetangga.
"Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi dan korban jiwa maupun luka nihil," papar AKP Ardi Surya.
Polsek mengimbau kepada masyarakat Desa Lubuk Kembang Bunga untuk senantiasa waspada dengan situasi banjir saat ini. Diminta untuk melaporkan apabila terjadi hal-hal yang berpotensi mengancam keselamatan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si menyatakan, banjir yang melanda sebagian wilayah Desa Lubuk Kembang Bunga diakibatkan curah hujan tinggi.
Kondisi itu sering terjadi apabila hujan lebat melanda wilayah di sekitar Ukui secara berturut-turut.
"Biasanya air hanya numpang lewat, cuman sebentar akibat curah tunggu. Karena Sungai Nilo mengalami penyempitan," kata Zulfan.
Kondisi Sungai Nilo semakin sempit akibat abrasi dan sisa dari tunggul kayu maupun ranting-ranting serta material lainnya. Sehingga kapasitas sungai menampung air hujan kian terbatas dan meluber setiap hujan lebat. (*)
