PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Momen Idul Adha 1445 Hijriah dirayakan seluruh umat muslim dengan berbahagia. Hal itu tak terkecuali terjadi pula di Kota Pekanbaru.
"Salat Iduladha di Masjid Annur tanpa payung elektrik."
"Kecewa juga ya lihat kondisi sekarang. Berharapnya bisa lihat payung yang mirip dengan Masjid Nabawi, malah dapatnya cuma rangka payung aja," kata Elfi Yandera, salah satu jemaah yang menghadiri salat Id di Masjid Annur.
Masjid Raya Annur Provinsi Riau, masyarakat dari berbagai wilayah memenuhi bagian dalam hingga pelataran masjid kebanggaan masyarakat Bumi Lancang Kuning itu.
Sayangnya, payung elektrik yang sempat digadang-gadang akan mirip dengan payung di Masjid Nabawi itu tak satupun mengembang sesuai dengan harapan masyarakat.
Beberapa warga mengaku sangat kecewa dengan penampakan Masjid Raya Annur ini.
Rezeki juga mempertanyakan pengawasan instansi terkait mengenai pembangunan payung elektrik yang menelan anggaran Rp42 miliar tersebut.
"Biayanya besar sekali, fungsinya tak ada. Keindahannya pun nol besar. Pengawasan pembangunannya gimana sih? Kabarnya juga tak ada temuan korupsi, ini udah jelas sekali tak sesuai," ketusnya.
Untuk diketahui, proyek pengadaan enam payung elektrik ini merupakan bagian dari kegiatan Pekerjaan Fisik Pengembangan Kawasan Masjid Raya An-Nur Tahun Anggaran (TA) 2022.
Bersumber dari APBD Riau Tahun Anggaran 2022. Proyek dialokasikan di Satuan Kerja (Satker) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Riau dengan pagu Rp42.935.660.870 dan HPS Rp42.935.644.000.
Dikerjakan oleh PT Bersinar Jesstive Mandiri yang memenangkan tender dengan Nilai Penawaran dan Harga Terkoreksi sebesar Rp40.724.478.972,13.
Kontrak tersebut seharusnya berakhir pada akhir 2022. Namun diperpanjang sampai dua kali pengerjaan. Perpanjangan pertama selama 50 hari hingga 16 Februari 2023, kemudian dilanjutkan lagi hingga 24 Maret 2023.
Disamping itu, Audit Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) APBD Riau Tahun 2022 mengungkap sejumlah persoalan dalam proyek pembangunan Payung Elektrik Masjid Raya An Nur Provinsi Riau. Dimana terdapat kelebihan pembayaran paket pekerjaan Pengembangan Kawasan Masjid An-Nur Provinsi Riau sebesar Rp5.528.712.602,75.
Sesuai Sp2D terakhir. Terakhir kali, Kejaksaan Tinggi Riau telah meminta keterangan terkait dugaan adanya aliran dana sebesar Rp6 Milliar kepada sejumlah pihak dalam proyek pembangunan payung elektrik Masjid Raya Annur.
Namun, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menghentikan kasus tersebut, diakibatkan proyek senilai Rp42 miliar itu dinyatakan tidak memiliki unsur pidana apapun
"Dari hasil penyelidikan dugaan tipikor pada kegiatan pembangunan payung elektrik Masjid Raya An Nur, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," kata Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Bambang Heripurwanto.
Disebutkannya, karena tidak adanya unsur pidana tersebut, maka pihaknya pun memberhentikan proses penyelidikan.
"Karena tidak ada peristiwa pidana, oleh karenanya untuk kepastian hukum, proses penyelidikan dihentikan," tegas Bambang.
Tetapi dalam perayaan Iduladha 1445 Hijriyah, Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto yang hadir, mengajak seluruh masyarakat Provinsi Riau untuk meneladani perjalanan hidup Nabi Ibrahim yang sarat dengan makna pengorbanan.
Ajakan ini disampaikan setelah pelaksanaan Salat Iduladha yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Riau pada Senin (17/6/2024) pagi.
"Alhamdulillah, pagi ini kita bersama ribuan masyarakat dan pegawai melaksanakan Salat Iduladha di Halaman Kantor Gubernur Riau," ujar Pj Gubri SF Hariyanto dengan penuh syukur.
Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama tentang makna pengorbanan.
Menurut Pj Gubri, hikmah dan pelajaran dari Nabi Ibrahim dapat menjadi tonggak dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masih banyak, sehingga dibutuhkan pengorbanan pikiran dan tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik.
"Sebab masih banyak tantangan kita sebagai pegawai ke depan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka kita harus berkorban pikiran dan tenaga dalam memberikan pelayanan terbaik," sebutnya.
Selain itu, Pj Gubernur juga mengajak masyarakat Riau agar momentum Hari Raya Iduladha digunakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Ia berharap, dengan semangat kebersamaan, Provinsi Riau bisa semakin kompak dan selalu mengedepankan kebersamaan.
"Selamat hari raya Iduladha untuk masyarakat Riau, mohon maaf lahir batin. Mudah-mudahan kita masih dipertemukan dengan Iduladha tahun depan," tandas SF Hariyanto, menutup sambutannya dengan harapan dan doa.
Perayaan Iduladha tahun ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan memupuk semangat kebersamaan di antara masyarakat Riau, serta menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Tags : idul adha, salat iduladha, masjid annur, salat iduladha tanpa payung elektrik, slalat iduladha di pekanbaru, warga kecewa salatiduladha tanpa payung elektrik, News Kota,