Riau   2024/06/16 10:44 WIB

Satgas Karhutla Riau Gencar Lakukan Hujan Buatan, 'karena Sudah 9 Hotspot Terpantau di Sumatera dan 4 Titik Panas Ada di Riau'

Satgas Karhutla Riau Gencar Lakukan Hujan Buatan, 'karena Sudah 9 Hotspot Terpantau di Sumatera dan 4 Titik Panas Ada di Riau'
Ilustrasi

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Satelit mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera menurun, Minggu 16 Juni 2024.

"Berdasarkan data terbaru hotspot terdeteksi cuma ada sembilan titik tersebar di dua provinsi."

"Total titik panas atau hotspot wilayah sumatera terdeteksi sembilan titik, tersebar paling banyak di jambi lima titik. Kemudian riau ada empat titik, tersebar di kabupaten Kuansing dan Rohul masing-masing dua titik," kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika [BMKG] Pekanbaru, Bella Rizky Adelia.

Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan [SK] nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.

BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024. Pihak terkait sudah cek mesin sebelum dioperasikan.

Selain itu hujan buatan atau juga dikenal dengan Teknologi Modifikasi Cuaca [TMC] sudah dilakukan. Jenis pesawat yang digunakan Casa NC-212i dengan tail number A-2116.

Pesawat berasal dari Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh ini sudah berada di Pekanbaru sejak Kamis lalu.

BMKG kembali mengeluarkan Peringatan Dini terkait potensi cuaca ekstrem di Provinsi Riau hari ini, Minggu 16 Juni 2024.

Dalam peringatan tersebut, BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang akan terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Rohul, Rohil, Kampar, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Kuansing, Kota Dumai dan Pekanbaru.

"Cuaca ekstrem ini diprakirakan terjadi pada pagi, siang, sore dan malam hari," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Bella Rizky Adelia.

Untuk pagi hari, udara akan cenderung kabur hingga berawan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan akan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kuansing, Pelalawan, Rohul, Bengkalis, Kota Pekanbaru dan Dumai.

"Pada siang-sore hari, cuaca diprediksi cerah berawan hingga berawan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rohul, Rohil, kampar, pelalawan, bengkalis, siak, kota dumai dan pekanbaru," tuturnya.

Sedangkan malam hari, udara akan cerah berawan hingga berawan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rohil, Bengkalis, Kuansing, Inhu, Inhil, Pelalawan dan Kota Dumai.

"Berlanjut senin (17/6/2024) dini hari, cuaca akan cenderung kabur hingga berawan. Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di kabupaten bengkalis, pelalawan, Inhu dan Inhil," jelasnya.

"Kami mengimbau warga untuk selalu memperhatikan perkembangan cuaca terbaru melalui media massa atau kanal informasi resmi BMKG. Cuaca ekstrem seperti ini dapat meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor," pungkasnya.

Sejak Sabtu 15 Juni 2024 Satelit mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera. Berdasarkan data terbaru hotspot terdeteksi cuma ada sembilan titik tersebar di dua provinsi.

"Total titik panas atau hotspot wilayah Sumatera terdeteksi sembilan titik, tersebar paling banyak di Jambi lima titik. Kemudian Riau ada empat titik, tersebar di Kabupaten Kuantan Singingi dan Rokan Hulu masing-masing dua titik," ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru, Moh Ibnu Amiruddin, Sabtu (15/6).

Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan [SK] nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat [Pj] Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.

BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024. Pihak terkait sudah cek mesin sebelum dioperasikan.

Selain itu hujan buatan atau juga dikenal dengan Teknologi Modifikasi Cuaca [TMC] sudah dilakukan. Jenis pesawat yang digunakan Casa NC-212i dengan tail number A-2116. Pesawat berasal dari Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh ini sudah berada di Pekanbaru sejak Kamis lalu.

Sementara melihat titik hotspot mulai bermuculan, Satuan Tugas [Satgas] Karhutla Riau mulai gencar melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca [TMC], hujan buatan di 4 Kabupaten.

Pemerintah Provinsi Riau bersama Satgas terkait terus berupaya mencegah dan menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan [Karhutla] melalui berbagai inisiatif, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca [TMC].

Untuk pelaksanaan TMC, digunakan pesawat Casa NC-212i dengan nomor ekor A-2116 milik Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh. Pesawat ini telah berada di Pekanbaru sejak Kamis lalu dan akan melaksanakan misi selama 20 hari, mulai dari 14 Juni hingga 3 Juli mendatang.

"Pesawat Casa milik TNI AU sudah dua hari berada di Pekanbaru. Misinya adalah untuk kegiatan TMC," kata Kepala BPBD Riau melalui Kabid Kedaruratan, Jim Gafur.

Selain pesawat TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional [BRIN] juga dilibatkan untuk memastikan spot awan yang bisa disemai dengan NaCl agar operasi TMC berhasil.

Pada Jumat 14 Juni 2024, misi hujan buatan pertama dilakukan di Rokan Hilir (Rohil) dan Bengkalis dengan total 800 kilogram garam yang ditaburkan.

Hari ini, Sabtu 15 Juni 2024, kegiatan TMC kembali dilaksanakan di wilayah Bengkalis, Siak, dan Pelalawan dengan jumlah garam yang sama, yaitu 800 kilogram.

"Sejak datang Kamis lalu, misi TMC sudah dua kali dilaksanakan. Kemarin Jumat dan hari ini Sabtu," ujar Jim.

Sasaran kegiatan TMC adalah daerah rawan Karhutla, termasuk kawasan perkebunan, lahan terbuka, dan hutan. Tujuannya adalah melakukan pembasahan untuk meminimalisir risiko kebakaran hutan dan lahan. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengurangi frekuensi dan dampak Karhutla yang sering melanda Riau. (*)

Tags : titik hotspot, karhutla, riau, satgas karhutla riau, lakukan tmc, hujan buatan, titik panas di riau,