Seni Budaya   2021/04/14 14:59 WIB

Saudi Kembali Memulihkan Lima Masjid Bersejarah Yang Tertutup 60 Tahun

Saudi Kembali Memulihkan Lima Masjid Bersejarah Yang Tertutup 60 Tahun
Saudi merevitalisasi 130 masjid bersejarah.

MAKKAH -- Para jamaah umrah dan haji tampaknya akan memulai babak baru dalam kepergian berziarahnya ke tanah suci.

Pasalnya, kini pemerintah Arab Suadi kembali memulihkan keadaan lima masjid bersejarah Saudi. Ini penting karena masjid ini telah enam dekade belum direnovasi. Pekerjaan pelestarian bangunan yang dilakukan di wilayah Makkah dan Al-Baha itu telah diselesaikan sebagai bagian dari tahap pertama Proyek Mohammed bin Salman untuk Renovasi Masjid Bersejarah.

Masjid tersebut  Al-Bajali dan Suleiman di Taif, bersama dengan masjid Al-Malad, Al-Atawilah, dan Al-Dhafir di Al-Baha. Masjid ini kini sudah menjadi masjid yang terbaru siap membuka kembali pintunya untuk para jamaah. Masjid ini selama ini ditutup untuk shalat berjamaah. Dan penutupan ini sudah berlangsung antara 40 dan 60 tahun.

Salah satu masjid yang direnovasi adalah masjid Jarir Al-Bajali. Masjid ini didirikan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Jarir bin Abdullah Al-Bajali. Bahkan, masjid ini bisa disebut  merupakan salah satu M ibadah tertua di wilayah Makkah. Masjid Al-Bajali, berdiri di atas lahan seluas 350 meter persegi. Arsitekturnya memakai gaya Al-Sarat dengan menggunakan batu tidak beraturan dan dengan langit-langit terbuat dari kayu juniper dan beton.

Dahulu digunakan sebagai tempat pertemuan. Di masjid ini kala itu juga dipakai sebagai tempat melakukan pekerjaan peradilan, mengeluarkan fatwa, menyelesaikan kontrak nikah, dan menyelesaikan perselisihan, selain untuk mengadakan ceramah dan ceramah.

Masjid lainnya yang direnovasi adalah masjid Suleiman Taif. Bagunan masjid  menempati lahan seluas 390 meter persegi dan merupakan salah satu landmark paling bersejarah di kawasan Taif.

Kenapa bersejarah? Itu karena Masjid Suleiman di Taif ini pernah disinggaji Nabi Muhammad kala mengunjungi pamannya di Bani Saad. Kala itu Rasullah menyuruh para sahabatnya berdiri di lahan situs masjid itu seraya mengatakan bahwa Nabi Suleiman pernah berkemah di tempat itu juga.

Di masa lalu, masjid Suleiman di Taif tersebut sempat menjadi mercusuar pendidikan di wilayah. Namun, bangunan ini kemudian ditinggalkan dan jatuh ke dalam keadaan terabaikan.

Sementara itu, dari tiga masjid yang direnovasi di Al-Baha lainnya adalah Al-Malad. Masjid ini hanya dapat menampung 34 jamaah saja. Di namakan Al-Malad karena masjid ini terletak di desa Al-Malad yang merupakan salah satu bekas benteng Al-Baha.

Dan memang, desa ini memiliki dua benteng arsitektural yang berdekatan. dan masji ini merupakan satu-satunya masjid yang ada di desa, Al-Malad. Tempat ibadah ini juga dahulu dikenal menjadi pusat budaya dan pendidikan bagi masyarakat setempat.

Alhasil, masjid Al-Malad, menjadi tempat warga untuk belajar menulis, mempelajari Al-Qur'an, serta menghadiri pelajaran dan ceramah. Tempat ini juga berfungsi sebagai titik pertemuan sosial yang penting bagi penduduk desa.Renovated historic mosques in Saudi Arabia reopen to worshippers after 6 decadesMasjid bersejarah yang direnovasi lainnya adalah masjid Al-Atawilah. Bangunan ini mempunyai daya tampung yang lebih besar hingga 130 jamaah dan mencakup area seluas 327 meter persegi.

Dahulu, masjid Al-Atawilah, dikenal dengan bangunan warisannya, seperti benteng Al-Othman, Damas, dan Al-Mashikha. Sebagai salah satu bangunan bersejarah tertua di kawasan Al-Atawilah ini, juga dibangun dengan gaya Al-Sarat. Masjid ini juga merupakan satu-satunya masjid yang ada di kota itu, yakni dipakai sebagai tempat shalat Jumat diadakan.

Bangunan masjid yang direnovasi lainnya adalah Masjid Al-Dhafir yang menempati 245 meter persegi dan dapat menampung 88 jamaah. Masjid ini juga sempat menjadi pusat pendidikan dan tempat pertemuan populer bagi orang-orang dari kota dan desa tetangga.

Nah, masjid-masjid itulah yang kini  baru dibuka. Masjid ini bernilai penting karena letaknya berada di Makkah dan Al-Baha. Bahkan, karena termasuk salah satu di antara 30 masjid yang berada di 10 wilayah Saudi yang direnovasi dengan biaya besar, yakni lebih dari SR50 juta (13 juta dolar AS). Pemugaran pun dilakukan hingga memakan waktu hampir dua tahun lamanya. Tepatnya dilakukan selama 423 hari dalam fase pertama proyek putra mahkota Arab Saudi itu. (*)

Tags : masjid, Masjid Bersejarah, Masjid bersejarah di sekitar Makkah,