AGAMA - Kerajaan Arab Saudi semakin meningkatkan layanan seiring meningkatnya jumlah jamaah umrah selama Ramadhan 1444 H. Sejumlah inisiatif pun dikeluarkan untuk menjaga kenyamanan jamaah dalam melaksanakan ibadah, termasuk dari sisi keamanan.
Badan Keamanan, Keselamatan dan Tanggap Keadaan Darurat dan Risiko Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci menyebut pihaknya menyediakan lebih dari 500 personel keamanan sipil, untuk melayani pengunjung di Masjidil Haram, Makkah.
Petugas tersebut disiapkan untuk menjaga ketertiban di pintu masuk utama, memantau pengaturan dan manajemen kerumunan dan memastikan keamanan di dalam Masjidil Haram.
Dilansir di Riyadh Daily, Senin (3/4/2023), petugas keamanan ini juga disiapkan untuk memastikan semua koridor menuju area tawaf siap menerima jamaah, sejak kedatangan dari alun-alun dan pintu Masjidil Haram sampai kepulangan mereka, sambil berkomunikasi dengan otoritas terkait.
Badan Keamanan tersebut juga melakukan banyak tugas lain melalui personel lokal yang berkualifikasi dan terlatih. Mereka akan memantau pelaksanaan operasi keamanan dan keselamatan, melindungi individu dan memantau utilitas publik untuk mendeteksi kemungkinan bahaya.
Termasuk yang disiapkan adalah efektivitas sistem proteksi kebakaran dan menindaklanjuti pemeliharaan berkalanya, memastikan jalur pejalan kaki aman dan bebas dari apa pun yang dapat menghambat pergerakan jamaah selama melakukan ritual, serta menyiapkan rencana cuaca.
Tidak hanya itu, 15 personel keamanan disebut dapat berbicara bahasa asing yang berbeda, termasuk Cina, Sri Lanka, Urdu, Hausa, Persia, Inggris dan Turki. Mereka telah disiapkan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram dengan cara sebaik mungkin.
Keamanan Jamaah Umrah
Sejak Arab Saudi mencabut batasan jumlah jamaah yang diizinkan untuk melakukan umrah pada satu waktu, ratusan ribu Muslim di seluruh dunia telah berbondong-bondong ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah.
Dilansir dari Alarabiya, Senin (3/4/2023), Pihak berwenang telah meluncurkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk memastikan peziarah selalu aman di tempat suci.
Personil keamanan membantu mengatur jamaah yang melakukan umrah. Mereka memastikan jamaah melaksanakan tawaf dengan maksimal.
Petugas yang ditempatkan di sana dilatih untuk mencegah ancaman dan kejahatan dan membimbing orang secara terorganisir.
Menurut Direktur Keamanan Publik Kerajaan Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah al-Bassami, pasukan keamanan umrah akan melaksanakan rencana Kementerian Dalam Negeri untuk mengelola dan mengatur kerumunan, mengendalikan lalu lintas, menyediakan layanan kemanusiaan, dan melatih personel di lapangan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Mayor Jenderal Hammoud bin Suleiman al-Faraj mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers awal pekan ini bahwa semua tim siap menangani gelombang besar jamaah, terutama selama Ramadhan.
“Dirjen Pertahanan Sipil telah menyelesaikan persiapannya di semua lokasi yang sering dikunjungi jamaah dan pengunjung untuk memastikan kesiapan, pencegahan dan perlindungan kebakaran, terutama di daerah yang memiliki kepadatan tinggi,” kata al-Faraj.
Pertahanan Sipil telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengambil tindakan hukum dengan menerapkan peraturan dan mengendalikan pelanggaran.
Penggunaan teknologi AI
Pada bulan Maret, al-Bassami mengumumkan bahwa Kerajaan akan mengembangkan algoritme kecerdasan buatan untuk membantu manajemen keramaian dan merampingkan layanan bagi para peziarah yang mengunjungi tempat-tempat suci. Personel di lapangan akan menggunakan AI untuk memberikan layanan terbaik kepada peziarah.
Menurut al-Bassami, teknologi AI yang diperkenalkan baru-baru ini di sekitar masjid telah membantu mengendalikan kerumunan saat mereka masuk dan keluar, berkat pengambilan keputusan yang lebih cepat, sambil memastikan bahwa jumlah orang yang hadir tidak lebih dari jumlah yang tepat di sekitar lokasi, pada waktu tertentu.
Berkat teknologi ini, dia menambahkan bahwa segala kontinjensi terkait kerumunan dapat segera ditangani.
Melindungi anak-anak
Selama bulan suci Ramadhan, Masjidil Haram menyaksikan masuknya anak-anak yang menemani anggota keluarga mereka dalam umrah.
Sebagai tindakan pencegahan, Badan Layanan Sosial, Sukarela, dan Kemanusiaan Wanita meluncurkan inisiatif untuk memberikan gelang kepada setiap anak dengan informasi pribadi mereka jika mereka tersesat.
Gelang tersebut mencantumkan nama anak, data, dan informasi kontak orang dewasa yang menyertainya untuk memastikan bahwa mereka dikembalikan ke anggota keluarganya jika mereka kehilangan anak-anak tersebut di tengah keramaian. (*)
Tags : umrah, ramadhan, arab saudi, masjidil haram, keamanan jamaah umrah ,