
AGAMA - Tim Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mengadakan pertemuan dengan pihak Saudi Airline di Jeddah. Mereka membahas tentang peningkatan layanan penanganan jemaah umrah yang sakit dan memerlukan perlakuan khusus selama penerbangan.
"Pertemuan ini bertujuan untuk menyempurnakan prosedur dan layanan yang diberikan kepada jemaah umrah agar setiap individu dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk," kata Nasrullah, dikutip dari laman Kemenag pada Kamis (30/1).
Lebih lanjut, Konsul Haji KJRI Jeddah itu juga mendiskusikan berbagai isu kesehatan jemaah. Mulai dari penanganan medis, fasilitas dan semacamnya.
"Kami mendiskusikan berbagai isu penting seputar kesehatan jemaah umrah, termasuk penanganan medis selama penerbangan, fasilitas yang tersedia di pesawat, serta kebutuhan khusus yang mungkin dimiliki oleh jemaah tertentu," tambahnya.
Nasrullah juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan pihak Saudia Airlines. Ia berharap peningkatan layanan dari Saudia Airlines terutama bagi jemaah umrah yang memerlukan kebutuhan khusus terkait kondisi kesehatan saat terbang ke Indonesia.
Loui H Basffar selaku perwakilan dari Saudia Airlines yang tak lain menjabat sebagai Manager Medical Services On Board menegaskan komitmen untuk menyediakan layanan yang sesuai dan memadai. Ini dilakukan demi memastikan pengalaman perjalanan yang aman serta nyaman bagi seluruh jemaah umrah, utamanya mereka dengan kondisi kesehatan tertentu.
"Kami memahami bahwa perjalanan adalah momen yang sangat penting bagi jemaah, dan kesehatan mereka adalah prioritas utama kami," ungkap Loui H Basffar.
Dengan kolaborasi bersama KUH, pihak Saudia Airlines berupaya meningkatkan layanan dan memastikan mereka yang memang memiliki kondisi kesehatan tertentu mendapat perlakuan yang sesuai.
"Melalui kolaborasi yang baik dengan kantor haji, kami berupaya untuk meningkatkan layanan dan memastikan bahwa semua jemaah umrah, terutama yang memerlukan perhatian khusus, mendapatkan perlakuan yang sesuai," jelasnya.
Loui H Baffar juga menjelaskan tentang ketentuan bagi jemaah yang sakit. Mereka harus menyerahkan formulir informasi medis (MEDIF).
Menurutnya, jemaah yangs akit di pesawat harus menggunakan tabung oksigen kesehatan yang beratnya mencapai 6L yang diperbolehkan di dalam pesawat Saudia Airlines. Kemudian, pihak Saudia juga akan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara jemaah umrah, petugas kesehatan serta awak penerbangan selama perjalanan.
Nasrullah Jasam berharap dengan kerja sama antara KUH dan Saudia Airlines, pengalaman jemaah umrah dapat terlaksana dengan baik.
"Komunikasi yang menyeluruh antara biro perjalanan (PPIU, Syarikat), pihak maskapai, dan KUH menjadi kunci dari pelayanan optimal bagi jemaah umrah yang sakit dan harus pulang ke tanah air," pungkasnya.
Sebelumnya, Saudi juga telah membahas dan berencana meluncurkan program Umrah untuk Anak-anak.
Otoritas Pariwisata Saudi telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan program Umrah khusus untuk anak-anak, yang sudah dimulai November 2024 kemarin.
Inisiatif baru ini merupakan bagian dari layanan yang terus berkembang yang tersedia melalui Nusuk, platform pemesanan resmi untuk Haji dan Umrah.
Dilansir dari laman berita lokal Arab Saudi saudimoments.com, Program ini akan ditujukan untuk anak-anak dengan membagi mereka menjadi dua kelompok usia: anak-anak yang lebih muda dan anak-anak yang lebih tua. Setiap kelompok akan menerima pendidikan dan kesadaran yang disesuaikan untuk membantu mereka memahami pentingnya Umrah dengan cara yang sesuai dengan usia mereka.
Meskipun rinciannya masih dalam tahap finalisasi, program ini mungkin juga mencakup tiket gratis untuk anak-anak. Informasi lebih lanjut diharapkan akan dirilis mendekati tanggal peluncuran.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Arab Saudi untuk membuat Umrah lebih mudah diakses dan ramah keluarga bagi pengunjung dari segala usia.
Sebelumnya Arab Saudi juga telah merilis pedoman bagi orang tua atau wali yang berencana membawa anak-anak mereka untuk umrah. Ada sejumlah hal penting yang perlu menjadi perhatian jemaah.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta orang tua atau wali untuk terus menjaga anaknya agar selalu di dekatnya dan tetap waspada. Kementerian meminta orang tua memastikan anaknya menggunakan gelang pelacak elektronik.
Kementerian juga mengimbau agar jemaah yang membawa anak-anak menghindari jam-jam sibuk dan tempat-tempat yang ramai. Pihaknya juga mendesak orang tua agar mendidik anak-anak mereka tentang hal-hal yang harus mereka patuhi selama berada di tempat suci.
Otoritas Masjidil Haram juga telah memperkenalkan gelang pelacak anak, yang dicetak menggunakan perangkat khusus dan dilengkapi dengan beberapa fitur pelacakan. Gelang ini dibagikan secara gratis kepada jamaah anak-anak untuk menghindari tersesat di Masjidil Haram.
Sejak bulan Suci Ramadhan tahun ini, Otoritas mengalokasikan tiga mesin cetak gelang pelacak anak tambahan. Mesin ini tersebar di pintu utama masjid. Otoritas menempatkan mesin ini di pintu masuk King Abdulaziz, King Fadh, dan jembatan Ajyad.
Pengadaan gelang pelacak anak ini bertujuan untuk memudahkan proses pencarian anak-anak jika mereka hilang saat umrah atau salat. Inisiatif ini juga dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi keluarga jemaah. Gelang ini berfungsi sebagai tanda pengenal seperti KTP (untuk orang dewasa).
Gelang pelacak anak berisi informasi kontak yang memudahkan petugas masjid untuk membantu proses pencarian dan mempertemukan anak dengan keluarganya dengan cepat. (*)
Tags : hikmah, arab saudi, kantor urusan haji, nasrullah jasam, saudia airlines, umrah, jemaah umrah, kemenag,