Kesehatan   2023/11/09 12:11 WIB

Sejak Mei 2022 Cacar Monyet Muncul, 'Kini Sudah Dinyatakan Kedaruratan Kesehatan Global'

Sejak Mei 2022 Cacar Monyet Muncul, 'Kini Sudah Dinyatakan Kedaruratan Kesehatan Global'
Imvanex sudah mendapat izin pemakaian bagi pasien cacar monyet di AS, Inggris, dan sejumlah negara lain.

KESEHATAN - Sejak Mei 2022, wabah cacar monyet muncul di sejumlah negara yang sebelumnya tak pernah menemukan kasus penyakit ini.

Karena itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai kedaruratan kesehatan global.

Menurut WHO, hingga 23 Juli lalu, lebih 16.000 kasus dilaporkan di 75 negara dan lima orang telah meninggal dunia akibat infeksi penyakit ini.

Cacar monyet disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga virus penyebab cacar. Meski demikian, virusnya tak seganas cacar dan para pakar mengatakan “kemungkinan terkena infeksi cacar monyet tergolong rendah”.

Hingga saat ini, berbagai upaya untuk menekan penyebaran penyakit cacar monyet difoksukan pada isolasi, menangani kasusnya dan melakukan pelacakan kontak.
Vaksin untuk cacar monyet

Sejauh ini belum ada perawatan spesifik atau vaksin khusus untuk infeksi cacar monyet.

Tetapi karena cacar dan cacar monyet secara genetika mirip, beberapa negara menggunakan obat antiviral dan vaksin cacar untuk menghadapi cacar monyet.

Seperti disampaikan oleh Badan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), “vaksin yang dimasukkan ke tubuh kita sebelum atau sesudah terpapar virus cacar monyet, bisa menjadi pelindung yang efektif”.

Vaksin Jynneos dikenal juga dengan Imvamune atau Imvanex sudah mendapat izin pemakaian bagi pasien cacar monyet di AS, Inggris, dan sejumlah negara lain.

Ini adalah vaksin yang dikembangkan untuk melindungi diri dari cacar untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin lain, ACAM2000, generasi kedua vaksin cacar juga telah mengantongi izin penggunaan untuk cacar monyet di AS.

Namun CDC mengatakan vaksin ini tak semestinya dipakai bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, misalnya punya sistem kekebalan yang lemah, gangguan kulit seperti dermatitis atau eczema, atau sedang hamil.

Meski demikian, CDC menekankan “belum ada data yang menunjukkan efikasi dua vaksin ini dalam menghadapi wabah cacar monyet saat ini”.

Pasokan vaksin Jynneos terbatas dan di sejumlah negara, vaksin ini hanya diberikan kepada mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti orang-orang yang melakukan kontak erat dengan orang-orang yang telah terinfeksi cacar monyet.

WHO mengatakan sejumlah orang yang menerima vaksin cacar mungkin dalam level tertentu punya kekebalan terhadap cacar monyet, meski di banyak negara vaksinasi cacar dihentikan hampir 40 tahun lalu ketika penyakit ini dinyatakan sudah musnah.
Perawatan

Belum ada metode perawatan khusus untuk para pasien cacar monyet. Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) menyebut “gejala penderitanya biasanya ringan dan mayoritas yang terinfeksi akan pulih dalam beberapa pekan tanpa perawatan khusus”.

Meski begitu, mungkin ada kasus-kasus yang perlu perawatan di rumah sakit. Risiko ini bisa jadi smakin tinggi bagi kalangan usia lanjut, anak-anak, dan mereka yang mengonsumi obat yang berdampak terhadap sistem kekebalan.

Bagi yang memerlukan perawatan, CDC mengatakan obat-obat antiviral yang dikembangkan melindungi kita dari cacar bisa digunakan untuk mencegah dan merawat infeksi virus cacar monyet.

“Antiviral, seperti Tecovirimat (TPOXX) bisa direkomendasikan bagi orang-orang yang mungkin akan mengalami sakit serius, misalnya orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah,” kata CDC.

Mereka menambahkan “jika mengalami gejala-gejala cacar monyet, disarankan menghubungi tenaga kesehatan meski tidak ada riwayat kontak dengan orang-orang yang terkena cacar monyet”. (*)

Tags : Cacar Monyet, Kedaruratan Kesehatan Globa, Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia,