PEKANBARU - Pemerintah telah mencanangkan vaksinasi bagi tenaga medis di perdana yang berlangsung sejak Kamis 14 Januari 2021) lalu. Selanjutnya.
Direktur Utama (Dirut) RSUD AA dr Nuzely Husnedi mengakui, pihaknya telah mendaftarkan seluruh pegawai ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. "Saya sudah sampaikan (ke Diskes) semua staff didaftarkan, nanti akan saya vaksin mereka disini sendiri. Tentu sesuai standar. Saya buat panitia sendiri. Tadinya saya tidak mau membuat vaksin disini. Karena kan di puskesmas bisa. Tapi karena kemaren sudah dicoba pegawai, antre di puskesmas bisa berjam-jam dan mengganggu ke pekerjaan pegawai maka saya buatkan saja agar bisa vaksin di RSUD," sebutnya didepan media, Kamis (21/1).
Seluruh tenaga medis di RSUD Arifin Achmad (AA) sudah didaftarkan akan melakukan suntik vaksin untuk 2.200 lebih tenaga medis serta staff.Nantinya, setelah pegawai yang di daftar mendapat sms blast (layanan pesan siar) oleh pihak Diskes, maka akan langsung dilaksanakan vaksin. "Untuk vaksin perdana disini. Nah kami punya SDM yang bisa menjadi vaksinator, Rapat bersama staff dan skema rencana pelaksanaan vaksin sudah dibuat agar tidak mengganggu pelayanan. Karena yang penting itu bagaimana proses vaksinasi pegawai, tidak berpengaruh terhadap pelayanan," katanya.
Nakes Hipertensi
Jelang vaksinasi ada juga tenaga kesehatan atau Nakes yang mengalami hipertensi. Para tenaga kesehatan dari berbagai layanan kesehatan terus berdatangan ke puskesmas untuk vaksinasi Covid-19 di Pekanbaru. "Saat ini terdata 20 orang sama kita. Sudah vaksinasi sembilan orang," terang Kepala Puskesmas Harapan Raya, Inda Wati.
Satu puskesmas yang membuka layanan vaksinasi Covid-19 di Pekanbaru adalah Puskesmas Harapan Raya. Proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan sudah berlangsung sejak Jumat (15/1/2021) kemarin. Namun tenaga kesehatan sudah terdaftar sehari sebelum vaksinasi. Jumlah tenaga kesehatan yang sudah terdata mencapai 20 orang.
Menurutnya, sejumlah tenaga kesehatan yang terdata tidak bisa vaksin. Ada lima orang yang tertunda proses pemberian vaksin. Mereka tidak lolos dalam proses screening jelang suntik vaksin. Ada di antaranya karena demam, penyakit penyerta hingga hipertensi. "Kita tunda, setelah sembuh atau tidak ada gejala lain baru disuntik vaksin," ujarnya.
Inda menyebut ada juga yang tidak datang walau sudah terdata untuk suntik vaksin di sana. Mereka yang terdata mendapat vaksin berasal dari sejumlah rumah sakit dan klinik. "Ada yang dari rumah sakit swasta dan klinik-klinik lainnya," jelasnya.
Puskesmas Harapan Raya memiliki tim vaksinator dalam pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan. Ada juga petugas khusus untuk melakukan observasi pasca vaksin. Mereka melakukan kontrol terhadap tenaga kesehatan yang selesai disuntik vaksin. "Sampai saat ini tidak ada petugas kesehatan yang mengalami gejala mengkhawatirkan usai vaksin," terangnya. (rp.elf/*)
Tags : Nakes, Hipertensi, vaksinasi Covid-19, vaksinasi Covid-19 di Pekanbaru,