Riau   2025/04/29 14:56 WIB

Sejumlah Menteri Hingga Kapolri Hadir pada Apel Siaga Karhutla Nasional di Riau

Sejumlah Menteri Hingga Kapolri Hadir pada Apel Siaga Karhutla Nasional di Riau
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Gubernur Riau Abdul Wahid

PEKANBARU - Dalam rangka penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia, Pemerintah Pusat akan menggelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla Nasional.

"Kegaiatan Apel Siaga Karhutla Nasional di Riau akan dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin Kota Pekanbaru."

"Sesuai dengan prediksi BMKG pada akhir April hingga Mei, Provinsi Riau akan memasuki musim kemarau. Artinya lahan sudah mulai kering dan berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Senin (28/4).

Letjen TNI Suharyanto menyebutkan berdasarkan laporan BMKG, musim kemarau di Provinsi Riau diprediksi terjadi pada akhir April hingga Mei.

Kondisi ini tentu mengancam akan terjadinya Karhutla.

Dikatakannya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan telah memberikan perhatian khusus dengan membentuk desk penanganan Karhutla.

"Tahun ini Pemerintah Pusat menaruh perhatian sangat serius. Bahkan besok akan dilaksanakan apel gelar kesiapsiagaan untuk Provinsi Riau, yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Polkam Budi Gunawan," ungkapnya.

Apel tersebut juga akan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

"Besok akan dihadiri oleh 27 Menteri dan Pejabat setingkat Menteri lainnya. Harapannya, dengan dilaksanakan apel secara serentak ini Indonesia dapat mengatasi kemungkinan terjadinya atau potensi Karhutla," sebutnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid, menekankan penanganan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov Riau. Tentu harus ada sinergi antara pemerintah daerah, pusat, serta elemen masyarakat.

"Kami harap kita bisa komitmen untuk terus memperkuat upaya mitigasi dan penanggulangan karhutla dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.

Dijelaskan, Pemprov Riau telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang rawan terjadi karhutla. Untuk itu, kedepannya dilakukan koordinasi terhadap desa-desa yang akan diberikan bantuan fasilitas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

"Nanti kita akan rapat desa-desa yang rawan bencana, kemudian juga akan ada fasilitas yang kita beri agar penanggulangan kebakaran tahun ini tidak mengganggu aktivitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiagakan satu unit pesawat untuk pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau.

Rencana operasi ini bertujuan untuk mendukung pembasahan lahan dan pengisian embung sebagai langkah antisipasi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Sesuai dengan prakiraan BMKG, akhir musim hujan dan awal kemarau di Riau diperkirakan akan terjadi pada dasarian I Mei 2025. Maka itu, OMC akan dimulai pada 1 Mei 2025 untuk pembasahan lahan, pengisian embung, dan tempat penyimpanan air. Ini adalah bagian dari upaya preventif kami untuk mengurangi potensi karhutla di Riau," ujar Suharyanto di Gedung Daerah Provinsi Riau.

Lebih lanjut, Suharyanto menegaskan pentingnya penanganan Karhutla yang lebih cepat dan tidak menunggu sampai api membesar.

Ia menekankan agar upaya pencegahan dilakukan secara maksimal, mulai dari langkah-langkah di tingkat darat. Seperti patroli dan pemadaman dini, sebelum menggunakan teknologi lebih canggih seperti helikopter.

"Saya mengingatkan agar penanganan Karhutla tidak menunggu sampai api besar. Jangan menunggu sampai kita harus menggunakan heli untuk waterbombing. Sebisa mungkin, langkah-langkah pencegahan di darat harus dimaksimalkan lebih dahulu," tambah Suharyanto.

Dalam hal ini, BNPB juga telah menyiapkan satu unit helikopter patroli yang sudah tiba di Riau, serta tiga helikopter waterbombing yang akan siap beroperasi pada awal Mei untuk mendukung upaya pemadaman kebakaran jika terjadi.

Suasana musim kemarau yang diperkirakan tiba pada Mei 2025 diharapkan dapat lebih baik dikelola melalui koordinasi yang intensif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Dengan adanya persiapan ini, diharapkan potensi Karhutla di Riau dapat diminimalkan. (*)

Tags : apel karhutla, kebakaran hutan dan lahan, riau, apel siaga karhutla nasional ,