PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sejumlah nama semakin kuat muncul ke publik menjelang Pilkada 2024, sementara pengamat menilaiRiau butuh pemimpin yang tegas.
"Edy Natar dan Syamsuar bakal bersaing di Pemilihan Gubernur [Pilgub] 2024."
"Khusus di Riau, nama Syamsuar dan Edy Natar Nasution kini terlihat mulai bersaing ketat," kata Pengamat politik Universitas Lancang Kuning, Alexsander Yandra, kepada wartawan, Sabtu (25/5).
Alexsander menyebut masyarakat Riau butuh pemimpin yang berani dan tegas. Termasuk memiliki pengalaman memimpin Provinsi Riau.
Merujuk hasil survei dari lembaga Voxpol populeritas hingga elektabilitas mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution berada pada angka 12,4 persen.
Keduanya bersaing ketat dengan mantan Gubernur Riau, Syamsuar dengan 13,4 persen.
Selanjutnya disusul anggota DPR RI Abdul Wahid 5,4 persen, Syahrul Aidi 4,0 persen dan mantan Bupati Inhil, Wardan. Ada pula mantan Bupati Inhu, Yopi Arianto 3 persen.
"Riau butuh kepemimpinan yang bersih, jujur dan berani serta punya pengalaman memimpin Riau. Karena itu, perlu orang yang tegas dan punya karismatik yang merakyat dan sederhana," kata Alex.
Alex memang tak menyebut siapa sosok pemimpin berani dan merakyat yang dimaksud. Namun masyarakat tahui siapa sosok yang dibutuhkan tersebut untuk memimpin Riau.
"Pemimpin yang punya semangat mendobrak, berani membela masyarakat. Bukan hanya pemimpin yang administratif dan birokratif. Kita tidak butuh lagi pemimpin yang administratif tersebut," kata Alex.
Menurut Alex, Riau saat ini berada dalam fase yang harus maju. Bahkan, pemilih di Riau lebih banyak rasional.
"Pemilih di Riau 70 persen sudah rasional, 20 persen adalah dipengaruhi faktor psikologis dan sisanya pemilih dipengaruhi faktor sosiologis. Artinya di Riau sudah masuk mayoritas pemilih cerdas yang berorientasi pada program visi misi dan track record kandidat dilihat dari pengalaman memimpin Riau," tegas Alex.
Hasil penelitian dan pengamatan, pemilih yang rasional akan melihat calon kepala daerah yang memiliki program, visi misi dan track record.
Termasuk kompetensi yang dilihat dari pengalaman dalam memimpin Riau.
"Pemilih Riau mayoritas Melayu, sangat mengidentikan pada pemimpin yang religius, yang dekat dengan para santri, pemilih muda atau mileneal dan Gen Z. Selain itu juga dekat dengan para ulama, tokoh agama, ormas islam, perlu menjadi catatan penting," kata Alex.
Selain itu pemimpin Riau harus memiliki program membangun dengan ketegasan. Termasuk menjadikan Riau sebagai etalase di Sumatera.
"Kita lihat, Riau itu butuh pemimpin yang sederhana merakyat, mampu mendobrak ide-ide inovatif untuk Riau. Bukan pemimpin yang hanya menjalankan administratif. Bahkan kita tidak butuh pemimpin yang mencla mencle, harus berani, tegas dengan tagline bela masyarakat," terangnya.
"Dari sekian banyak itu tentu kita ingin punya back ground tegas, berani. Selain itu mampu menjaga aset Riau, menjaga SDA di Riau dan menjadi etalase di sumatera," kata Alex.
Sementara Larshen Yunus, Ketua Dewan Pengurus Daerah [DPD] Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia [KNPI] Provinsi Riau, menyatakan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di bulan November 2024 ini akan diisi oleh kemenangan para incumbent.
"Seperti pemilihan gubernur Riau saat ini, Drs H Syamsuar M.Si diprediksi kembali meraih kemenangan," kata Larshen.
"Sebagai bukti, saat caleg DPR RI beliau meraih suara terbanyak, apalagi didukung dengan berbagai pembangunan selama satu periode memimpin," sebutnya.
Jadi menurut Larshen yang juga Wasekjend KNPI Pusat Jakarta ini, Syamsuar pasti kembali menjadi pemenangnya. (*)
Tags : pemiihan gubernur riau, pilgub 2024, sejumlah tokoh muncul jelang pilkada2024, edy natar nasution dan syamsuar bersaing di pilgub, riau, politik,