PEKANBARU - Komisi V DPRD Riau meminta sekolah swasta di Pekanbaru memberikan kuota belajar gratis bagi beberapa peserta didik sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dari keluarga tak mampu.
"Pemilik sekolah swasta diminta gratiskan siswa SLTA yang tak mampu sebagai solusi daya tampung sekolah negeri terbatas."
"Kami berharap sekolah-sekolah swasta, apalagi sekolah swasta yang sudah punya nama, jangan hanya soal profit, tapi juga ada sumbangannya buat masyarakat Riau ini," kata Ketua Komisi V Robin P Hutagalung, Jumat (15/7).
Hal ini juga sebagai solusi untuk menyiasati daya tampung yang terbatas di sekolah negeri. Di mana saat ini daya tampung untuk calon peserta didik SLTA di Pekanbaru hanya sekitar 7 ribu. Sedangkan jumlah lulusan SMP/sederajat mencapai 20 ribu lebih.
Robin P Hutagalung mencontohkan Provinsi Jawa Barat. Ratusan sekolah di daerah itu siap mengakomodasi secara gratis siswa miskin yang tidak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) di tingkat SMA/SMK negeri dan sederajat tahun 2022.
"Di Jabar itu ada MoU antara gubernur dengan pemilik-pemilik sekolah swasta untuk menggratiskan siswa tak mampu. Kalau di sini misalnya katakanlah Darma Yudha kan sudah begitu hebat lah," kata dia.
Menurutnya, sekolah-sekolah swasta tersebut tidak akan rugi memberikan beasiswa berupa sekolah gratis untuk siswa tak mampu. Dengan sumbangsih itu, mereka turut berpartisipasi memberikan kesempatan belajar bagi siswa tempatan.
"Jadi, jangan melulu bisnis. Kasihlah misalnya setahun beasiswa. Katakanlah 10 siswa dalam setengah tahun untuk keluarga tak mampu, tempatan, tapi memiliki nilai raport yang bagus," ujar dia.
Dia mengatakan, Komisi V tengah mendorong Pemprov Riau untuk mencontoh kebijakan Pemprov Jabar tersebut, terutama untuk mengatasi daya tampung sekolah negeri yang sangat terbatas.
"Ini termasuk solusi yang sedang kita bicarakan dengan kepala Dinas Pendidikan," sebutnya. (rp.sul/*)
Tags : Sekolah Swasta, Siswa tak Mampu, Daya Tampung Sekolah Negeri Terbatas, Swasta Diminta Gratiskan Siswa Tak Mampu, Pendidikan ,