Senam Bareng Jadi Tren, Untuk Tetap Sehat Ditengah Pandemi

PEKANBARU - Sudah menjadi kebutuhan untuk menjaga daya tahan tubuh (imunitas) para ibu-ibu PKK di lingkungan Rukun Tetangga [RT] 03/RW02, Kelurahan Sidomulio, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

"Senam Bareng dengan dipandu Instruktur Senam yang ada di kalangan warga untuk agar tetap sehat," kata Febri warga setempat yang memprakarsai senam sehat untuk kalangan ibu-ibu dilingkungannya.

"Pelaksanaan Senam Bareng salah satu upaya para ibu-ibu PKK disela-sela untuk mengisi aktivitas menghadapi segala perubahan tatanan kehidupan di era New Normal."

"Senam dan olahraganya dilakukan di lapangan voli setiap sepekan sekali," katanya.

Senam yang ada di kalangan warga untuk agar tetap sehat.

"Disamping meningkatkan daya Imun tubuh, badan jadi bugar, memberikan efek gerak tubuh jadi lentur untuk beraktivitas," ujarnya.

"Ini juga dapat mejadi hiburan bagi anak dan keluarga," kata dia.

"Dengan melakukan gerakan Senam Bareng merupakan gerak olah tubuh yang dinamis dilakukan, menjadi salah satu tren saat ini."

"Masyarakat mengikuti anjuran kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) amatlah penting di Era New Normal."

Menurutnya, melakukan Senam Bareng sepekan sekali dimulai pagi hari, diharapkan masyarakat khususnya bagi ibu-ibu ikut mendukung menjadi tauladan yang positif melakukan perubahan pada masa kenormalan baru (New Normal).

"Untuk menerapkan aktivitas baru ini tetap wajib menerapkan standar protokol kesehatan."

"Dari mulai cuci tangan pakai sabun, memakai masker, jaga jarak aman bila beraktivitas di luar rumah, hingga berperilaku pola hidup bersih dan sehat, sangat diperlukan," terangnya.

Usai melakukan Senam Sehat foto bersama. 

Selain olah raga Senam Bareng, menurut Febri kegiatan olah raga yang dilakukan masyarakat, seperti bola voli, asal dilakukan dengan gembira, ceria, "lepaskan beban berat dan kepenatan pikiran, maka dapat menjadikan tubuh sehat dan bugar, stamina jadi fresh, sehingga menambah semangat dalam melakukan segala aktivitas dan selalu berpikir hal-hal yang positif (positif thinking), pada akhirnya jiwa dan raga akan terbentuk positif pula," terangnya. (rp.sdp/*)