Setelah 20 Tahun PT BSP Berkiprah, Dirut Iskandar Luncurkan Buku 'Perjuangan Hening Dalam Riak'

DALAM rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, PT Bumi Siak Pusako (BSP) memiliki pendekatan baru dan mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Melalui bukunya berjudul 'Perjuangan Hening Dalam Riak' setebal 216 lembar itu terjawab sudah setelah 20 tahun berkiprah di Riau.

“Buku ini disusun PT BSP sebagai acuan pemangku kepentingan dalam mendefinisikan ekonomi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Riau yang berkelanjutan dan inklusif," kata Ir Iskandar, Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) dikantornya di gedung Surya Dumai Lantai 6 dalam bincang-bincangnya belum lama ini.

"Minyak dan gas (Migas) diperkirakan mampu menyerap lapangan kerja."

Migas BOB PT BSP adalah salah satu jawabannya, dengan potensi ekonomi yang perlu dioptimalkan melalui komitmen kerja sama dalam mengembangkannya, katanya.

Komitmen tersebut berlanjut dalam menghadapi pada bulan Agustus 2022 pemerintah mempercayakan dalam pengelolaan 100 persen pada PT BSP untuk mengelola migas secara utuh.

Jadi, katanya peluncuran Buku Perjuangan Hening Dalam Riak adalah kerangka pembangunan ekonomi di Riau.

Tetapi H Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Ketua Lembaga Melayu Riau (LMR) Pusat Jakarta yang menerima buku berjudul 'Perjuangan Hening Dalam Riak' tadi ini, Sabtu (18/6/2022) menambahkan agar corporate social responsibility/CSR benar-benar menyentuh untuk ketahanan ekonomi desa di daerah Provinsi Riau.

"Jadi kerangka pembangunan ekonomi perusahaan daerah (BUMD) PT BSP itu melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2022-2030, khususnya mewujudkan Riau sebagai daerah yang berdaulat, maju, dan tangguh melalui pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dibidang Migas," kata H Darmawi Wardhana yang juga sebagai Ketua Lembaga Ketahanan Ekonomi Desa Nasional ini.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan migas dengan baik untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan. (*)