Setelah Libur Panjang Ramadan dan Idulfitri 1446 H, Kegiatan Car Free Day Kembali Dibuka 

PEKANBARU – Setelah libur panjang selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kembali menggelar kegiatan Car Free Day (CFD) pada Minggu (13/4/2025).

Ini menjadi momen yang dinanti masyarakat untuk kembali menikmati suasana bebas kendaraan di tengah kota sambil berolahraga.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Febrino, menyampaikan bahwa CFD pekan ini menjadi pembukaan perdana pascalibur lebaran.

“Untuk CFD dibuka kembali minggu ini. Perdana dibuka setelah libur Lebaran,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).

Menariknya, pembukaan CFD kali ini juga diramaikan dengan gelaran Karhutla Fun Run, sebuah ajang lari yang sekaligus mengkampanyekan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kegiatan ini menambah semarak suasana CFD, sekaligus memberi nilai edukatif kepada peserta dan pengunjung.

Febrino menegaskan bahwa lokasi dan skema pelaksanaan CFD masih sama seperti sebelumnya, yaitu di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

"Lokasi dan skema CFD masih sama, belum ada perubahan,” jelasnya.

Meski demikian, Pemko Pekanbaru tengah mempertimbangkan pengembangan lokasi CFD ke kawasan lain. Wacana pemindahan CFD ke tepian Sungai Siak, tepatnya di kawasan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, tengah dikaji oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar.

“Itu masih wacana Pak Wakil Walikota. Bisa saja nanti CFD tetap ada di Sudirman, dan ditambah di tepian Sungai Siak. Dua lokasi ini akan sangat bagus untuk mendorong geliat wisata dan ekonomi masyarakat,” tambah Febrino.

Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar, sebelumnya menyampaikan bahwa sebelum pemindahan dilakukan, Pemko akan mempersiapkan terlebih dahulu fasilitas penunjang di kawasan Kampung Bandar. Termasuk penataan area bagi pedagang dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Kawasan Kampung Bandar harus dibenahi dulu agar lebih nyaman dan tertata. Jika CFD sudah dipindahkan ke sini, minimal satu kali dalam sepekan kawasan ini akan dipadati ribuan pengunjung,” ujar Markarius.

Langkah ini merupakan bagian dari inovasi pemerintah kota dalam menghidupkan kembali potensi pariwisata berbasis komunitas dan ekonomi kreatif masyarakat.

Dengan konsep CFD yang dikembangkan ke kawasan wisata, diharapkan bisa menciptakan ruang publik yang sehat, produktif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. (*)