JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo belakangan jadi topik dalam ulasan Gelitik Nasional.
"Sinyal terlihat Anies dan Ganjar bakal berkoalisi."
"Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD sekaligus Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto
Hasto mengakui itu saat menghadiri deklarasi ulama dan kiai kampung mendukung Ganjar-Mahfud di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
"Ya, komunikasi antara kubu Anies dan kubu Ganjar akhir-akhir terlihat intens. Kedua kubu seolah tengah memberikan pesan akan adanya sinyal koalisi apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran," sebutnya.
Terlebih, Anies dan calon wakilnya, Muhaimin Iskandar juga sama-sama menyampaikan hari ulang tahun ke-51 PDI Perjuangan (PDI-P) beberapa waktu lalu.
Hasto Kristiyanto mengakui telah berkomunikasi dengan kubu pasangan Anies-Muhaimin Iskandar. Komunikasi ini berkaitan dengan peluang membentuk poros baru apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Dalam komunikasi ini, Hasto bahkan telah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla yang kini telah memutuskan mendukung pasangan Anies-Muhaimin.
Komunikasi itu, kata Hasto, termasuk soal berbagai bentuk intimidasi menjelang Pilpres yang terjadi di lapangan.
"Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, di mana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser," ucapnya.
Satu tujuan Hasto menyebut hubungan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud kian terjalin baik karena adanya intimidasi dan penggunaan kekuasaan negara dalam Pemilu 2024.
Terlebih, lanjut Hasto, kedua pasangan ini sama-sama memiliki tujuan yang sama, yakni ingin menempatkan demokrasi di tangan rakyat.
"Kita berjuang membangun kemerdekaan karena perasaan tertindas. Kata Bung Karno jangankan sebuah bangsa, cacing pun diinjak-injak akan luget-luget melakukan perlawanan," ujar Hasto usai menghadiri acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai terkait Pemenangan Pileg dan Pilpres wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kantor DPD PDI-P DIY, Sabtu (13/1/2024).
Sementara Ganjar menyatakan tidak menutup peluang bekerja sama dengan Anies apabila hasil Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua.
"Ya semua kemungkinan bisa terjadi," kata Ganjar di Banyumas, Selasa (9/1/2024). Dinamis Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ikut berkomentar mengenai wacana ini.
Menurutnya, segala kemungkinan dalam politik bisa terjadi. Namun, dia belum memastikan terjadinya koalisi tersebut.
"Ya namanya politik kita lihat nanti," jelasnya saat dikonfirmasi saat acara petani milenial di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Puan mengaku sudah membangun komunikasi dengan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. "Komunikasi dengan 01 dan 02 selalu saya lakukan," paparnya.
Bahkan, komunikasi tersebut juga dia lakukan tidak hanya pada acara-acara formal saja. Melainkan juga Puan lakukan saat acara informal. "Ya komunikasi penting," ucap dia.
Muhaimin Iskandar mengatakan, saat ini pihaknya belum ada rencana koalisi dengan pasangan Ganjar-Mahfud. Sebab, hasil pemilihan presiden belum diketahui karena pemungutan suara baru akan dilangsungkan pada 14 Februari mendatang.
Meski demikian, Muhaimin menekankan komunikasi harus terus dilakukan.
"Belum, tapi pembicaraan dan komunikasi itu biasa. Harus terus dilakukan. Tapi siapa mau ke siapa, ke pihak siapa, belum tahu kalau belum ada hasilnya (pilpres)," ujar Muhaimin di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024).
"Kita membuka komunikasi dengan semua," tegasnya. Siap berkongsi Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai, PDI-P siap berkongsi untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin pada putaran kedua Pilpres 2024, jika salah satu kubu kalah di putaran pertama.
Dedi berpandangan, sinyal tersebut terlihat ketika PDI-P dan menyambut hangat ucapan selamat ulang tahun ke-51 PDI-P dari Anies dan Muhaimin.
"Sambutan hangat PDI-P ke Anies dan Muhaimin bisa menjadi penanda jika mereka siap bergabung jika gagal maju ke putaran kedua," kata Dedi, Jumat.
Dedi menuturkan, PDI-P lebih mungkin bergabung dengan koalisi pengusung Anies-Muhaimin ketimbang mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bila pasangan Ganjar-Mahfud gagal masuk putaran kedua.
Sebab, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri diyakini sulit memaafkan Presiden Joko Widodo dan Prabowo yang melakukan manuver di menit-menit akhir pendaftaran pilpres dengan menjadikan Gibran cawapres.
Selain itu, perlu diingat pula bahwa di barisan Prabowo-Gibran ada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan musuh lama Megawati.
"Megawati akan sulit meredam kemarahan personalnya dengan SBY, Prabowo, sekaligus Jokowi, itu sebab akan sulit merapat ke sana (Prabowo-Gibran)," ujar dia.
Di sisi lain, Dedi menilai Anies-Muhaimin juga tengah merayu PDI-P agar mau bergabung mendukung mereka di putaran kedua kelak. "Jika itu terjadi, Anies-Muhaimin bisa membalikkan situasi, Prabowo terancam gagal kembali," kata Dedi. (*)
Tags : koalisi, koalisi kubu ganjar dan anies, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo,