Artikel   2025/12/04 15:38 WIB

Solidaritas untuk Korban Bencana Sumatera Semakin Kencang: dari Makan Gratis Hingga Donasi Publik 

 Solidaritas untuk Korban Bencana Sumatera Semakin Kencang: dari Makan Gratis Hingga Donasi Publik 

WARGA berlomba lomba mengerahkan bantuan untuk jutaan warga terdampak bencana Sumatera. Baik dari makan gratis hingga donasi publik. 

DI tengah duka akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, solidaritas warga Indonesia bermunculan.

Mulai dari warung makan, perusahaan ekspedisi, hingga platform donasi, semua berlomba mengerahkan bantuan untuk jutaan warga terdampak bencana Sumatera.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah inisiatif Warung Taburai. Rumah makan tersebut milik komika asal Sumatera Barat, Praz Teguh.

Jaringan rumah makan tersebut membuka program makan gratis khusus bagi warga Sumatera yang tengah berada di perantauan.

Syaratnya sederhana: pelanggan cukup menunjukkan KTP Sumatera saat makan di tempat. Program ini berlaku 2–4 Desember 2025 di seluruh outlet Taburai, kecuali Batam dan Tembesi.

“Segera klaim makan gratismu,” tulis akun resmi @warung_taburai, Selasa, 2 Desember 2025.

Rumah makan itu menegaskan ajakan untuk membantu sesama perantau yang kemungkinan kehilangan kabar keluarga atau akses pulang akibat bencana besar ini.

Di waktu yang hampir bersamaan, jaringan ekspedisi JNE mengaktifkan pengiriman gratis untuk bantuan kemanusiaan menuju Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Program ini memungkinkan warga di seluruh Indonesia mengirim kebutuhan darurat—popok bayi, makanan bayi, obat-obatan, sembako, pakaian layak pakai, hingga selimut—dengan batas maksimal 10 kilogram.

Barang yang diterima akan disalurkan melalui posko JNE di tiga provinsi dan diteruskan kepada lembaga kemanusiaan setempat.

Pengiriman gratis ini berlaku 1–10 Desember 2025 dan, menurut JNE, dimaksudkan untuk ‘menghubungkan kebahagiaan’ di tengah situasi krisis.

Di ranah penggalangan dana publik, gelombang solidaritas tampak lebih besar lagi.

Penggalangan dana yang diinsiasi Malaka Project dan influencer Ferry Irwandi melalui platform Kitabisa mencatat donasi tembus Rp 10,3 miliar dalam 24 jam pertama, dengan partisipasi lebih dari 87 ribu orang.

Menurut Ferry, penggalangan dana ini menjadikannya salah satu penggalangan dana bencana terbesar dalam sejarah platform tersebut.

Ferry Irwandi, melalui akun Instagram @irwandiferry, melaporkan bahwa Rp 1 miliar pertama akan langsung disalurkan ke wilayah Aceh Tamiang yang disebut sebagai salah satu daerah paling terdampak dan masih terisolasi.

Tim lapangan, kata Ferry, tengah berupaya menembus akses untuk memastikan bantuan sampai ke titik-titik yang tak terjangkau.

Di tengah arus bantuan yang masuk, situasi di Sumatera masih jauh dari pulih. Hingga 3 Desember 2025, korban meninggal tercatat 743 orang.

Jumlah korban itu berdasarkan data Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB.

Dalam laporan itu pula, sebanyak 630 jiwa dinyatakan hilang dan 2.600 jiwa luka-luka. Jumlah terdampak 3,3 juta penduduk dari 50 kabupaten/kota.

Rinciannya, sebanyak 1,5 juta penduduk Aceh, 1,7 juta penduduk Sumatera Utara, dan 141, 8 ribu jiwa terdampak di Sumatera Barat.

Sementara itu, sebanyak 1,5 jiwa masih mengungsi di Aceh, sebanyak 538,8 ribu jiwa mengungsi di Sumatera Utara, dan sebanyak 106,2 ribu mengungsi di Sumatera Barat. (*)

Tags : korban bencana, bencana di sumatera, makan gratis hingga donasi, donasi dari publik, bencana-sumatera, solidaritas, donasi,