
PEKANBARU - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menetapkan jadwal pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai pada 23 Juni 2025.
"SPMB 2025 Pekanbaru dimulai Juni 2025."
“Saat ini Peraturan Wali Kota tentang teknis pelaksanaan sedang diproses. Target kami, sudah bisa disosialisasikan ke masyarakat pada bulan Mei,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Dr Abdul Jamal, Jumat (11/4).
Pendaftaran ini mencakup calon peserta didik untuk jenjang Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Abdul Jamal menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMB tahun ini secara umum akan mengikuti panduan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Namun, teknis pelaksanaan di Pekanbaru akan disesuaikan dengan Peraturan Walikota.
Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan juga telah menyampaikan data terkait daya tampung sekolah dan pemetaan lokasi domisili calon peserta didik.
Sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan dalam waktu dekat, termasuk penjelasan tentang jalur-jalur penerimaan yang tersedia.
Salah satu perubahan signifikan dalam SPMB tahun ini adalah pengurangan kuota jalur domisili untuk jenjang SMP.
Jika tahun lalu kuota jalur domisili mencapai 50 persen, maka tahun ini diusulkan hanya 40 persen. Menurut Jamal, kebijakan ini diambil berdasarkan evaluasi dari rentang waktu 2017 hingga 2023.
“Penurunan kuota jalur domisili ini bertujuan untuk memberi ruang lebih besar bagi jalur afirmasi dan prestasi, sekaligus memberikan kesempatan kepada calon siswa yang rumahnya jauh dari sekolah,” jelasnya.
Adapun rincian kuota yang diusulkan untuk SMP dalam SPMB 2025, yakni jalur domisili 40 persen. Kemudian jalur afirmasi (siswa dari keluarga kurang mampu) naik dari 15 persen menjadi 20 persen.
Sementara jalur prestasi naik menjadi 25 persen dari sebelumnya hanya mengisi sisa kuota. Lalu jalur pindah tugas orang tua tetap 5 persen.
Untuk jenjang SDN, Dinas Pendidikan menyatakan tidak ada perubahan signifikan. Komposisi jalur penerimaan tetap mengacu pada PPDB tahun 2024.
Kuota jalur domisili masih mendominasi, dengan usulan minimal 70 persen dari total daya tampung sekolah.P
"Penyebaran SD negeri di Kota Pekanbaru saat ini sudah cukup merata, sehingga tidak diperlukan penambahan kuota khusus,” terang Abdul Jamal.
Ia menegaskan bahwa SPMB tahun ini diharapkan lebih inklusif dan memberikan peluang lebih adil kepada seluruh calon peserta didik, baik yang memiliki prestasi, berasal dari keluarga tidak mampu, maupun yang terdampak perpindahan tugas orang tua.
Dinas Pendidikan mengimbau para orang tua dan wali murid untuk terus mengikuti informasi resmi dari pihak sekolah maupun dinas terkait agar tidak ketinggalan jadwal dan ketentuan teknis SPMB 2025.
Ia mengemukakan, bagi para orang tua dan siswa yang tidak lolos dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Pekanbaru, ada sebelas sekolah swasta kini resmi membuka pintu bagi para calon siswa melalui program kelas gratis, hasil kerja sama strategis dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
Langkah ini merupakan bagian dari inovasi pemerintah kota untuk mengatasi keterbatasan daya tampung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri serta menekan angka putus sekolah akibat kendala biaya.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Pekanbaru tetap bisa bersekolah. Program ini hadir agar siswa yang tidak tertampung di SMP negeri tetap memiliki kesempatan belajar secara gratis di sekolah swasta,” ungkap Abdul Jamal.
Sebanyak 320 kursi disediakan melalui kerja sama dengan 11 sekolah swasta yang tersebar di berbagai kecamatan. Para siswa yang lolos seleksi akan mendapat kesempatan bersekolah tanpa biaya, sama seperti di SMP negeri.
Daftar sekolah swasta yang tergabung dalam program, yakni SMP YLPI di Kecamatan Sukajadi. SMP Telekomunikasi (Kecamatan Bina Widya), SMP Taruna Satria (Kecamatan Tuah Madani), dan SMP Tri Bhakti (Kecamatan Payung Sekaki).
Lalu SMP Masmur (Kecamatan Sukajadi), SMP Muhammadiyah 5 (Kecamatan Rumbai Pesisir), SMP IT Badrul Islam (Kecamatan Bina Widya), dan SMP Plus Terpadu (Kecamatan Bina Widya).
Juga SMP Tunas Karya (Kecamatan Sukajadi), SMP Widya Graha (Kecamatan Bukit Raya), dan SMP Dwi Sejahtera (Kecamatan Marpoyan Damai).
Pemerataan lokasi sekolah ini dirancang agar calon siswa dari berbagai wilayah di Pekanbaru memiliki akses pendidikan yang setara dan dekat dari tempat tinggal mereka.
Abdul Jamal menjelaskan bahwa pendaftaran untuk program ini akan dibuka mulai 23 Juni hingga 26 Juni 2025. Informasi detail mengenai proses pendaftaran dapat diperoleh melalui situs resmi Dinas Pendidikan atau langsung di masing-masing sekolah swasta yang terlibat.
“Ini bukan hanya soal menambah daya tampung, tapi juga bagian dari pemerataan kualitas pendidikan dan pemberdayaan sekolah swasta yang selama ini kurang mendapat perhatian,” tambahnya. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : seleksi penerimaan murid baru, spmb, pekanbaru, siswa sd dan smp, siswa tak lulus di negeri bisa ke swasta,