PEKANBARU - Stok vaksin untuk Provinsi Riau menipis, membuat Kota Pekanbaru kena imbasnya membuat bus vaksinasi keliling berhenti beroperasi. Akibatnya, sekitar 107.314 warga Kota Pekanbaru yang sudah disuntik vaksin pertama terlambat mendapat suntikan yang kedua.
Walikota Pekanbaru, Firdaus, mengungkapkan bahwa kondisi keterbatasan vaksin di luar kehendaknya. Ia menyebut bahwa setidaknya Kota Pekanbaru membutuhkan vaksin lebih dari 100 ribu untuk mengutamakan vaksin kedua yang sudah terlambat dua minggu. "Kita butuh vaksin kedua 100 ribu lebih, yang datang 100 ribu, kita utamakan vaksin kedua karena sudah ada terlambat 2 minggu. Kalau terlalu lama tidak efektif lagi. Ini datang seribu, dibagi dapat 3.000. Nanti masyarakat maki-maki saya lagi," kata dia, Selasa (3/8).
Firdaus mengatakan bahwa saat ini ada stok vaksin yang masuk, namun khusus bagi tenaga kesehatan (nakes). "Ada vaksin ketiga untuk nakes. Merek berbeda, bukan Sinovac. Tidak hafal saya namanya," ujarnya.
Vaksin yang dimaksud Firdaus adalah vaksin Moderna, yaitu vaksin ketiga sebagai booster penguat imun bagi nakes yang berkontak langsung dengan pasien positifi Covid-19. Pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga telah menegaskan bahwa vaksin tersebut hanya boleh digunakan kepada nakes.
namun sebelumnya Juru Bicara vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tak ada resiko jika seseorang tidak mendapat suntikan vaksin kedua lewat dari 14 hari. Hal tersebut tidak memberikan pengaruh apa-apa selama masih dalam jarak waktu yang direkomendasikan. Jarak penyuntikan dosis vaksin pertama ke kedua untuk tiap-tiap vaksin berbeda.
Untuk vaksin Sinovac jarak penyuntikan dari vaksin pertama ke vaksin kedua selama 28 hari, sedangkan untuk vaksin AstraZeneca berjarak 2-3 bulan. Nadia mengatakan bahwa keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua pun masih akan tetap aman dan tidak mengurangi efektivitas vaksin pertama. (rp.sul/*)
Tags : Stok Vaksin Menipis, Pekanbaru, Vaksinasi ke 2 Ditunda,