Melihat tingginya kasus Covid-19 di Jawa para bupati-walikota dan pengusaha farmasi diingatkan untuk mengecek ketersediaan atau stok obat dan oksigen untuk membantu upaya penyembuhan pasien COVID-19.
ntuk melihat ketersediaan atau stok obat dan oksigen Gubernur Riau Syamsuar meminta bupati-walikota di wilayahnya untuk membantu upaya penyembuhan pasien COVID-19 sekaligus mengantisipasi ketersediaan obat dan oksigen di Riau benar-benar aman.
"Kami sudah minta rekan-rekan bupati-walikota untuk mengecek ketersediaan obat dan oksigen supaya jangan sampai persoalan kehabisan oksigen di Jawa beralih ke Riau ," kata Gubri Syamsuar, dalam keteranganya di Pekanbaru, dirilis antarariau, Selasa (6/7).
Gubri mengaku sudah dapat laporan ada dua daerah, yakni Kabupaten Kampar dan Kota Dumai yang memesan obat dengan distributor melalui e-Katalog sampai saat ini belum ada jawaban. Menurut Gubri, selama ini di Provinsi Riau tidak ada masalah terkait pembelian obat yang dipesan melalui e-Katalog tersebut. "Selama ini di Riau tidak ada masalah terkait pembelian obat ini. Kok sekarang lama sekali respon distributor padahal pembelian obat ini melalui e-Katalog seharusnya sudah biasanya langsung dikirim," katanya.
Gubri juga meminta Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau untuk menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. "Saya sudah pesan ke Kepala Diskes karena kita tahu obat-obatan ini semua dari Jawa. Makanya kita lapor ke atas (pusat), sehingga yang di pusat bisa memberi solusi dengan begitu yang selama ini Riau tidak ada masalah pembelian obat bisa mendapat solusi," katanya.
Sementara Wakil Walikota Pekanbaru H Ayat Cahyadi mengaku stok obat kini menipis. Jumlah stok vaksin Covid-19 hanya tersedia 1.470 vial di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Jumlah ini terus menipis dan belum ada pasokan tambahan. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sudah mengajukan tambahan pasokan vaksin. Adanya tambahan ini untuk mendukung percepatan vaksinasi. "Kami perintahkan kepala dinas kesehatan segera menggesa proses penambahan pasokan vaksin. Stok sudah menipis," kata Wawako, Selasa (6/7) kemarin.
Ayat mengaku, kondisi ini sempat menjadi pembahasan saat rapat bersama Gubernur Riau terkait penanganan Covid-19. Pemerintah kota meminta melalui pemerintah provinsi agar keperluan vaksin dapat dipenuhi. Keperluan vaksin di Kota Pekanbaru sendiri mencapai 7.000 dosis untuk sehari. Sementara untuk satu bulan keperluan bisa mencapai 21.000 dosis.
Pemerintah kota menargetkan 70 persen penduduk Pekanbaru tuntas divaksin hingga Desember 2021. Percepatan vaksinasi dilakukan melalui puskesmas. Kemudian ada juga 21 rumah sakit pemerintah dan swasta yang melayani vaksinasi reguler. Bus vaksin keliling juga ikut menjangkau pemberian vaksin bagi masyarakat hingga ke pemukiman. "Kami siap untuk pemberian vaksin, maka untuk tambahan terus kita koordinasikan ke dinas kesehatan provinsi," jelasnya.
Pengusaha farmasi dikumpulkan
Gubernur Syamsuar juga mengumpulkan pengusaha farmasi yang tergabug dalam Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Wilayah Riau. Pertemuan tersebut dalam rangka untuk mengecek ketersediaan obat-obatan dan oksigen bagi pasien Covid-19 yang ada di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah dari hasil kami diskusi tadi, obat berkenaan dengan Covid-19 dan obat lainnya masih tersedia di perusahaan farmasi di Riau," kata Gubri usai pertemuan di kediaman dinasnya yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (7/7).
Gubri menilai, tingginya kasus Covid-19 di Jawa pihaknya ingin mengecek sekaligus memastikan sejauh mana ketersediaan obat-obatan untuk perawatan Covid-19 di Riau. "Sekarang ini juga kita perlu antisipasi, kita perlu juga tentunya mengecek ketersediaan obat. Makanya hari ini kami silaturahmi dengan bapak-bapak ini (GP Farmasi Wilayah Riau)," ucapnya.
Gubri mengatakan, dari pertemuan tersebut ia mendapatkan gambaran berkenaan dengan ketersediaan obat, termasuk juga mungkin hal-hal lainnya yang perlu didiskusikan lagi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. "Alhamdulillah tidak ada kelangkaan di Riau, kita ambil langkah cepat agar memastikan ketersediaan obat cukup untuk kebutuhan pasien Covid-19," ungkapnya.
Untuk itu, Gubri meminta masyarakat Riau tidak perlu khawatir terhadap sulitnya mendapatkan obat-obatan Covid-19 seperti yang terjadi di Pulau Jawa. "Tapi harapan kami dari pemerintah daerah dari Satgas Covid-19 juga, mari kita sama-sama menjaga di Riau ini agar kasus paparan Covid-19 tidak tinggi. Jaga kesehatan karena itu bagian untuk memutus rantai Covid-19, mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan di Provinsi Riau," ucapnya.
Ketua GP Farmasi Wilayah Riau, Dian menyebutkan pihaknya sampai saat ini masih mendistribusikan obat-obatan untuk merawat pasien Covid-19, baik ke rumah sakit maupun ke tempat-tempat pendistribusian obat lainnya. "Alhamdulillah untuk ketersediaan obat kami sebenarnya tidak ada masalah ya, cuma penyuplai dari pusat sedikit terkendala tapi kalau ketersediaan obat alhamdulillah masih tersedia," kata dia.
Dian menambahkan, masyarakat Riau tidak perlu khawatir karena GP Farmasi Riau menjamin ketersediaan obat-obatan Covid-19 di Riau. "Masyarakat tidak perlu khawatir, kita tetap suplai dan ketersediaan obat tetap kita jamin ketersediaannya," ujarnya. (*)
Tags : Stok Vaksin Menipis, Gubri Syamsuar Minta Walikota-Bupati Cek Ketersediaan Obat dan Oksigen,