"Strategi Bupati Afrizal Sintong SIP M.Si memimpin Kabupaten Rokan Hilir [Rohil], Riau kedepankan desa tertinggal dan pulau-pulau terpencil dengan menggenjot pembangunan infrastruktur"
epertinya memang benar banyak Jalan menuju Roma. Itulah peribahasa yang menggambarkan banyak ragam cara, jalan dan strategi mencapai tujuan yang dipakai Bupati termuda dan visioner Afrizal Sintong SIP M.Si ini dalam memimpin di Kabupaten Rokan Hilir [Rohil], Riau.
Gaya kepemimpinannya selama dekade 2021-2024 sepertinya dengan memakai prinsip 'Desa Mengepung Kota/DMK' adalah merupakan strategi perang yang dijalankan oleh Mao Tze Tung untuk menyerang Ciang Kai Sek di kota Berijing pada saat perang saudara tahun 1927-1949.
Jadi strategi ini dikenal dengan istilah 'gerilya' yang telah dilakukan oleh Jenderal Soedirman terdahulu.
Tetapi prinsip strategi DMK dan gerilya ini yang diterapkan Afrizal Sintong adalah memberdayakan ekonomi pedesaan berbasis kerakyatan dan budaya/kearifan lokal agar tercapai keberlanjutan [sustainability].
Hal ini sejalan dengan visi dan misi nya terkait peningkatan kualitas manusia, struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing maupun pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Pembangunan yang merata di Kabupaten Rokan Hilir dimaknai berkeadilan sebagai upaya untuk menghapuskan [atau setidaknya mengurangi] ketimpangan antara satu desa dengan desa lain, dan wilayah kecamatan dengan kecamatan lainnya yang ada di Rohil; antara yang kaya dan miskin agar terwujud kesejahteraan yang berkeadilan dan adil yang berkesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Untuk itu pula Ia melakukan langkang-langkah strategis antara lain melalui redefinisi dan redistribusi asset dimaksud kepada seluruh rakyat secara berkeadilan.
Bahkan Ia menerapkan DMK dan gerilya ini, guna melakukan strategi mencapai tujuan melalui pengalokasian sumberdaya yang ada sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien.
Dalam hal ini, tentunya memberdayakan ekonomi berbasis kerakyatan sebagai sokoguru atau pilar pengarus-utamaan pembangunan pedesaan sehingga menjadi desa mandiri sebagai miniatur kota berkelanjutan [sustainable urban development].
Bupati Rohil Afrizal Sintong ajak seluruh elemen bersatu bangun daerah.
Arahnya agar ketimpangan antara desa dan kota dapat dihapuskan atau dihapuskan baik dalam hal perbedaan infrastruktur, fasilitas social ekonomi, tingkat pendidikan, strata sosial maupun kesejahteraan.
Tetapi Afrizal Sintong dalam obrolannya yang ditemui riaupagi.com dikediamannya Jalan Paus, Pekanbaru malam Sabtu 12 Agustus 2023 kemarin itu mengaku, tantangannya dalam memimpin pun tidak mudah, mengingat kondisinya sangat beragam baik menyangkut persoalan potensi sumberdaya alam, manusia, keyakinan agama, adat-istiadat, mata pencaharian, sosial budaya, dan lain-lain.
Pemimpin Visioner
Pembangunan di Kabupaten Rohil boleh dibilang berjalan dinamis sejak dipimpin Afrizal Sintong. Setelah dilantik sebagai Bupati Rohil pada 8 Juni 2021, Ia tancap gas. Bekerja tanpa kenal lelah.
Waktunya tersita hanya untuk urusan pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan. Ia dikenal sebagai pemimpin visioner. Kebijakan pembangunannya difokuskan untuk kemaslahatan rakyatnya baik untuk masa mendatang.
Berkat polesan tangan dingin manajerialnya, Afrizal Sintong kerap membawa Kabupaten Rohil tampil dipentas nasional dengan sederet prestasi dan penghargaan.
"Afrizal Sintong berkarya untuk kemajuan Bagan Siapiapi [Ibukota Rohil] sebagai tanah kelahirannya."
"Amanah yang saya emban sebagai Bupati Rohil seperti panggilan leluhur. Sebagai putra daerah, saya mengabdikan diri dan memberikan perubahan positif untuk daerah," ujar Afrizal Sintong dalam sebuah pertemuan silaturahmi dikediamannya.
Membangun daerah tanah kelahirannya, Bagan Siapi-api, Bupati Afrizal Sintong berkarya tanpa pamrih. Dia enggan diajak "main mata" dalam urusan proyek maupun penempatan jabatan eselon jika tak sesuai regulasi.
Taat azas yang dipegang teguhnya bukannya mendapat dukungan namun menjadi kerikil tajam dalam menjalankan roda pemerintah dan pembangunan di kampung halamannya.
Kebijakannya yang tegas dan terukur menuai reaksi beragam. Ada sejumlah pihak terganggu dengan pengetatan anggaran.
Kendati "badai" menerjang dari kelompok tertentu, membuat Afrizal Sintong tak bergeming dari keteguhannya. Ia menjawabnya dengan karya pembangunan.
Di tengah tantangan cadas itu, tak sedikit pula masyarakat yang puas akan kinerjanya. Dalam dua tahun memegang amanah memimpin Kabupaten Rohil, Bupati Afrizal Sintong hilir mudik ke pentas nasional, menerima legitimasi akan kinerjanya berupa penghargaan yang ia dedikasikan untuk Pemkab dan masyarakat Rohil.
Deretan kesuksesan capaian kinerja Bupati Afrizal Sintong dipaparkan di hadapan tim penilai kinerja penjabat kepala daerah Kementerian Dalam Negeri [Kemendagri].
Dalam persentase itu, Bupati Afrizal Sintong memaparkan karya pada aspek pemerintahan, pembangunan dan aspek kemasyarakatan. Hasilnya sangat membanggakan.
Dalam aspek pemerintahan, Bupati Afrizal Sintong mengawali kinerjanya dengan menyelaraskan dokumen rencana pembangunan daerah dengan rencana tata ruang wilayah.
"Penyelarasan dokumen rencana pembangunan daerah itu untuk meminimalisir potensi permasalahan dalam tata ruang Rohil di masa mendatang," tuturnya.
Ia juga menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik. Indikatornya, nilai indeks birokrasi meningkat menjadi 51,18 dari sebelumnya 48,63 atau meningkat 3,55 persen. Nilai Monitoring Centre for Retention [MCP] pun meningkat 21 persen. Pada 2021 MCP hanya 32 persen, naik menjadi 53 persen pada 2022.
Karya Sang Bupati Afrizal Sintong
Bupati Afrizal Sintong tak melulu mengurusi pemerintahan saja. Ia juga membangun infrastruktur fisik, ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta sektor lainnya.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Bupati Afrizal Sintong membuka kran investasi melalui penyediaan peta potensi investasi daerah. Bahkan ia getol menasionalkan Bagan Siapiapi [tradisi bakar tongkang] sebagai produk unggulan daerah.
Bupati Afrizal Sintong kerap mempresentasikan keunggulan dan deposit Rohil mulai dalam negeri hingga mancanegara.
Bupati Afrizal Sintong memang sosok visioner. Ia getol menarik investor pada pemanfaatan Rohil bukan untuk kepentingan saat ini.
Namun jauh di masa mendatang, jika Rohil sudah menasional bahkan go international, maka manfaatnya akan dinikmati masyarakat.
Pemkab Rohil wujudkan program strategi infrastruktur.
Akselerasi hilirisasi Rohil yang ditempuh Bupati Afrizal Sintong bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan bumi Rohil pun akan maju.
Untuk urusan infrastruktur jalan, sentuhan polesan Bupati Afrizal Sintong sudah dinikmati masyarakat. Jalan status mantap bertambah dari sebelumnya rusak berat.
Jalan status rusak sedang berkurang. Tak hanya itu, beberapa jembatan dan jalan dibangun berkat kebijakan Bupati Afrizal Sintong.
Kinerja Bupati Afrizal Sintong ini juga terukur dari penyediaan dan pemenuhan infrastruktur dasar lainnya seperti sanitasi dan air bersih yang meningkat signifikan.
Bupati Afrizal Sintong bergerak meningkatkan kualitas dan derajat kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan. Ia meyakini, terjaminnya kualitas pendidikan maka masyarakat terentaskan dari kemiskinan.
Untuk itu, Bupati Afrizal Sintong meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan memadai. Bahkan concern meningkatkan kualitas guru dan murid.
Untuk itu, Pemkab Rohil dalam kendali Bupati Afrizal Sintong memberikan pelatihan peningkatan numerasi kepada guru dan siswa di bumi Bagan Siapiapi, Rohil.
Sementara di sektor kesehatan, kinerja Bupati Afrizal Sintong mencolok. Jumlah fasilitas kesehatan [Faskes] ditingkatkan, kendaraan dinas petugas medis ditambah, dan anggaran Jamkesda ditingkatkan.
"Selain mendekatkan pelayanan dengan Faskes, kami fokus akselerasi penurunan angka stunting. Ini sangat penting mengingat stunting mengancam generasi kita di masa mendatang," kata Bupati Afrizal Sintong.
Ia dikenal sebagai sosok disiplin dan taat azas, Bupati Afrizal Sintong selalu tepat waktu dalam penyusunan dan pengajuan rancangan perda tentang APBD, Raperda APBD Perubahan dan Raperda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD Rohil.
"Selain tepat waktu pengajuannya, saat pelaksanaan atau pengelolaan APBD itu selalu kami lakukan langkah-langkah percepatan. Baik itu lewat surat edaran maupun rapat koordinasi dan evaluasi. Kemudian lanjut ke pelaporan," jelas Bupati Afrizal Sintong.
Bupati Afrizal Sintong menyadari, dalam pembangunan mutlak dibutuhkan inovasi demi kemajuan Kabupaten Rohil. Ia mampu menggenjot inovasi daerah dari sebelumnya hanya 5 inovasi pada tahun 2022 menjadi 10 inovasi daerah pada tahun 2023.
Sosok Merakyat
Pada aspek pembinaan sosial kemasyarakatan, Bupati Afrizal Sintong dikenal sangat dekat dengan masyarakatnya.
Selama memimpin Kabupaten Rohil, Bupati Afrizal Sintong tak pernah absen menghadiri undangan kegiatan masyarakat, baik pesta adat, kegiatan keagamaan, hingga kegiatan kepemudaan.
Tak jarang, Bupati Afrizal Sintong rela mengarungi sungai dan laut dengan perahu untuk menghadiri kegiatan masyarakat.
Dalam kegiatan masyarakat itu, Bupati Afrizal Sintong memanfaatkan untuk "menjemput" aspirasi warganya.
Ia memboyong kepala OPD untuk mendengar langsung keluhan masyarakat. Dalam urusan melipur duka warga yang tertimpa bencana [banjir], Bupati Afrizal Sintong selalu terdepan.
Ia turun langsung, bahkan bukan hanya penanganan darurat yang diberikan, tetapi bantuan berkelanjutan. Misalnya pembangunan rumah layak huni.
Bupati Rohil Afrizal Sintong bantu masyarakat dengan sembako.
Jadi selain Bupati Afrizal Sintong yang berpikir visioner ini, Ia juga menerapkan semua jajaran di pemerintah daerahnya harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, agar tugas utama bagi jajaran pemerintah daerah bisa berimplikasi kepada proses pembangunan yang dapat berjalan baik dan lancar juga manfaatnya jangka panjang bagi daerah.
'Majukan pulau-pulau terpencil sebagai surga tersembunyi'
Di Kabupaten Rokan Hilir [Rohil] banyak terdapat pulau pulau terpencil sebagai 'surga tersembunyi' di Kabupaten Rokan Hilir [Rohil] terus dibenahi.
"Pemerintah Rohil komit untuk terus membenahi pulau terpencil seperti pulau jemur yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas."
"Ini untuk menjaga kelestarian pulau sebagai upaya untuk menjadikan pulau pulau kecil yang ada di Rohil sebagai tempat wisata yang andal. dan secara bertahap membangun pulau yang menyerupai pemandangan pulau dewata, propinsi Bali," kata dia.
"Secara bertahap kita benahi," kata Bupati Rohil Afrijal Sintong SIP MS.i dalam pada kesempatan perbincangamnya yang diminta pendapatnya belum lama ini.
Menurutnya, ada 9 pulau-pulau terkecil di Rohil yang terus secara bertahap dibenahi, diantaranya Pulau Jemur, Pulau Pertandangan, Batu Adang, Batu Berlayar, Tokong Mas, Tokong Simbang, Labuhan Bilik, Tokong Pucung, dan Batu Mandi.
"Jadi ke 9 pulau itu masih dalam wilayah Pemerintahan Provinsi Riau."
"Hanya saja, posisi Pulau Jemur menjadi pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu didapuk sebagai ‘Zamrud Selat Malaka’ yang memiliki pesona biota bawah laut," kata Afrijal Sintong.
"Selain banyak terumbu karang yang penuh warna-warni dengan ikan-ikan kecil hilir-mudik berenang, di sisi lain, spesies unik seperti biawak air dan ular merah juga bisa ditemui di pulau itu yang perlu terus kita lestarikan," sambungnya.
Ia pun mengakui, Pulau Jemur menjadi satu tujuan wisata andalan Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Pulau Jemur atau dikenal juga dengan nama Gugusan Kepulauan Arwah, kata dia merupakan pulau-pulau terluar Indonesia yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir Provinsi Riau.
"Pulau Jemur terdiri dari pulau-pulau kecil antara lain pulau Tekong Emas, Tekong Simbang, Labuhan Bilik dan pulau lainnya dengan luas total hanya 250 Hektar," jelasnya.
Diantara pulau tersebut adalah Pulau Batu Adang memiliki luas 0,58 hektar, terletak pada titik koordinat 2.8889.N dan 100.5708 E jarak dari Bagansiapiapi, ibukota Rohil sejauh 72,4 KM dan dari Port Klang Malaysia 64,3 KM.
Secara administratif Kecamatan Pasir Limau Kapas, Pulau Jemur berada di Kepenghuluan Pulau Jemur dengan penduduknya berada di pesisir pantai Kota Terapung, Panipahan.
Kepenghuluan Pulau Jemur memiliki Kode Desa: 1409031005 namun di Gugusan Pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni dan di sini terdapat 1 Pos TNI-AL dan 1 kantor Navigasi penjaga menara suar.
Dalam menjaga kelestarian pulau jemur, Pemerintah Kabupaten Rohil dengan komit untuk membenahi pulau jemur yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Hal ini sebagai upaya untuk menjadikan pulau jemur tersebut sebagai tempat wisata yang andalan. dan secara bertahap membangun pulau yang menyerupai pemandangan pulau dewata, propinsi Bali itu tengah dibenahi secara bertahap.
Transposrtasi menuju Pulau Jemur, Kecamatan Pasir Limau Kapas [Palika], Kabupaten Rokan Hilir [Rohil] saat ini terus dipersiapkan.
Tetapi Plt Sekda Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, menerangkan eksotis Pulau Jemur menjadi wisata Bahari andalan yang sudah disediakan transportasinya.
"Banyak pesona yang ditawarkan oleh salah satu gugusan Kepulaan Arwah ini, diantaranya Berenang di bibir pantai, menyaksikan Penyu Bertelur, Melihat Tukik [Anak Penyu Hijau)]," terangnya.
Pemkab juga menyiapkan sebanyak 5 unit Boat untuk digunakan memancing oleh para wisatawan yang beekunjung kepulau tersebut.
Secara bertahap berbagai fasilitas dilengkapi, bahkan jika memungkinkan untuk menginap juga akan disiapkan. "Mess yang dibangun berbentuk kamar sudah ada, hanya saja perlu perbaikan karena sudah lama tidak ditempati," ujar Surya Arfan.
Pulau Jemur terdapat Pos Navigasi, Pos Al serta Mess Pemda, didalamnya juga terdapat bangunan tua masa Penjajahan Belanda serta Makam Prajurit Trikora.
Warna pasirnya khas berwaran putih disepanjang pantai. Namun harus berhati-hati saat berenang karena banyak bebatuan kapur di bibir pantai.
Berbeda dengan Pulau Labuhan Bilik diseberang Pulau Jemur, akan terlihat Pos dari Diskanlut Rohil, disini warna pasirnya berwarna putih. Selain itu juga terdapat sebuah sumur air tawar yang sangat jernih.
Masih banyak pulau-pulau lainnya di dekat Selat Malaka ini, diantarnya Pulau Batu Mandi yang terdapat Mercusuar yang dibanguan pemerintah, hanya saja pulaunya kecil dan sangat tidak mungkin dikunjungi karena sulit kapal bisa merapat karena banyaknya batu kapur.
Selain tiga pulau itu juga terdapat pulau kecil lainnya seperti Pulau Pertandangan, Pulau Batu Adang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Tokong Mas, Pulau Tokong Simbang dan Pulau Tokong Pucung
"Di Pulau Labuhan Bilik ini banyak pohon rindang, namun harus hati-hati karena banyak ular di pepohohan sehingga tidak dibenarkan untuk duduk diatas pohon yang berada didekat pantai," jelas Surya Arfan.
Jadi seperti disebutkan Afrijal Sintong, gugusan pulau jemur tengah dibenahi untuk dijadikan sebagai tempat wisata andalan negeri seribu kubah, "karena pulau jemur ini salah satu aset yang kita miliki dan sangat diyakini nantinya mampu meningkatkan Pendapatan Asil Daerah [PAD] disektor kepariwisataan," katanya.
Pulau yang terletak diselat melaka dan berbatasan langsung dengan Por klang, Malaysia itu sejauh ini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan maupun masyarakat tempatan karena keindahannya.
"Itu lah sebabnya mengapa keindahan pulau ini tentunya harus kita lestarikan dan dijaga oleh semua pihak agar tidak dicaplok oleh pihak luar."
"Uuntuk menjaga pulau ini tentunya tidak hanya dibebankan kepada TNI, Polri mapun pihak terkait lainnya, akan tetapi pulau ini juga tanggungjawab kita bersama untuk menjaganya, termasuk masyarakat Rohil," tutur Afrijal Sintong.
Agar pulau jemur itu bisa diketahui dan dikenal oleh masyarakat luar Rohil, dirinya mengajak masyarakat untuk ikut mempromosikannya lewat jejaring sosial berupa face book [FB] maupun melalui sanak famili yang berdomisili diluar Rohil.
"Kalau fasilitas, sarana dan prasarana dipulau jemur telah mulai kita lengkapi secara bertahap. Saat ini dipulau itu telah ada dermaga terapung, penginapan dan lain sebagainya," ujarnya.
Tahun ini Pemkab Rohil juga akan memprogramkan pembangunan tower telekomunikasi dan air bersih dipulau jemur. Diakui, dipulau itu sangat susah melakukan komunikasi dan kebutuhan air bersih.
"Selama ini penerangan listrik telah ada listrik solar Selt. Tapi yang penting adalah tower telekomunikasi dan air bersih, makanya tahun kita programkan pembangunannya," kata Afrijal.
Selain membenahi pulau jemur itu melalui dana APBD secara bertahap, Pemkab Rohil juga membuka peluang bagi investor yang berminat untuk menanamkan modalnya untuk pulau tersebut.
"Jika investor berkeinginan, pulau itu juga bisa dibangun kereta gantung yang menghubungkan pulau satu kepulau lainnya, karena pulau jemur memiliki 9 pulau," pungkasnya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau nan indah yang wajib di kunjungi, seperti dibeberapa pulau yang isotik di Rohil, tetapi pulau-pulau kecil itu terus dikhawatirkan yang rawan dicaplok baik provinsi tetangga Sumatera Utara [Sumut].
Salah satunya adalah Pulau Jemur yang merupakan pulau terbesar di gugusan Kepulauan Arwah, di Kabupaten Rohil, Provinsi Riau yang terus dikhawatirkan, salah satu penyebabnya adalah kesulitan transportasi dan infrastruktur menuju pulau yang sudah menjadi lokasi wisata daerah.
Surya Arfan mengakui, banyak sekali pesona yang ditawarkan untuk di pulau-pulau kecil salah satu gugusan di Kepulaan Arwah.
Berenang di bibir pantai, menyaksikan penyu bertelur, melihat tukik [anak penyu hijau]. Kemudian pemkab juga menyiapkan sebanyak 5 unit Boat untuk digunakan memancing oleh para wisatawan yang beekunjung kepulau pulau tersebut.
"Secara bertahap berbagai fasilitas akan dilengkapi, bahkan jika memungkinkan untuk menginap juga akan kita siapkan. Mess yang dibangun berbentuk kamar sudah ada, hanya saja perlu perbaikan karena sudah lama tidak ditempati," ujar Surya Arfan.
Di pulau jemur terdapat pos navigasi, pos Angkatan Laut [AL] serta mess pemda yang didalamnya juga terdapat bangunan tua masa penjajahan belanda serta makam prajurit trikora.
Berbeda dengan Pulau Labuhan Bilik diseberang Pulau Jemur, selain ada Pos dari Diskanlut Rohil, warna pasirnya berwarna putih juga terdapat sebuah sumur air tawar yang sangat jernih.
Pulau Batu Mandi yang terdapat Mercusuar yang dibanguan pemerintah, hanya saja pulaunya kecil dan sangat tidak mungkin dikunjungi karena sulit kapal bisa merapat karena banyaknya batu kapur.
Selain tiga pulau itu juga terdapat pulau kecil lainnya seperti Pulau Pertandangan, Pulau Batu Adang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Tokong Mas, Pulau Tokong Simbang dan Pulau Tokong Pucung
"Di Pulau Labuhan Bilik ini banyak pohon rindang, namun harus hati-hati karena banyak ular di pepohohan sehingga tidak dibenarkan untuk duduk diatas pohon yang berada didekat pantai," terangnya.
Pulau Jemur atau Gugusan Pulau Arwah juga menyimpan sejarah panjang peradaban laut internasional. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang Panglima Layar.
Sebutan itu karena lanun atau bajak laut terkenal di Selat Malaka, bernama Panglima Layar menggunakan Pulau Jemur sebagai markasnya.
Markas Panglima Layar ini sangat disegani oleh Kerajaan Malaka yang saat itu sudah menjadi pusat perdagangan internasional. Dimana kapal-kapal dari seluruh dunia melewati jalur Selat Malaka.
Semua kapal yang berlayar di Selat Malaka pun diperingatkan untuk berhati-hati lewati daerah Pulau Jemur atau yang disebut Gugusan Pulau Arwah.
Keangkeran Pulau Jemur dibawah penguasaan Panglima Layar akhirnya hilang setelah berhasil ditaklukkan oleh orang-orang perantauan Bugis, keturunan Daeng Celak dan Datuk Tenalok.
Saat penyerangan itu, Panglima Layar akhirnya terbunuh.
Tetapi sejarah panjang Pulau Jemur dalam cerita ditengah masyarakat pun berkembang dan mengemuka.
Seperti disebutkan H Abdurahman Yus [63)], tokoh masyarakat setempat kepada awak media ini di Panipahan yang juga salah seorang Pengurus Dunia Melayu Dunia Islam Kabupaten Rokan Hilir, ternyata ada pula mitos lain mengenai sebutan kepulauan Arwah tersebut.
Di pulau tersebut hingga kini hidup spesies ular merah di bebatuan gugusan pulau dan pasir. Jika digigit ular ular merah maka akan menemui ajal karena bisanya cukup berbahaya.
"Tapi itu mitos versi lainnya dan sampai kini kita masih mendengar tentang ular merah tersebut,'' sebut sosok Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Kecamatan Pasir Limau Kapas ini.
Walaupun pulau Jemur kini tidak berpenghuni akan tetapi memiliki destinasi wisata laut yang indah dan cukup menarik bagi penikmat wisata bahari.
Di Pulau Jemur terdapat spesies penyu hijau dan penghasil telur penyu. Namun tidak sembarangan boleh ambil karena penyu itu merupakan hewan langka yang dilindungi.
Selain itu, di Pulau Jemur juga ada Goa Jepang, Menara Mercusuar, bekas telapak kaki manusia di atas batu cadas, Batu Panglima Layar atau disebut Batu Timang dimana Panglima Layar berlatih fisik silat saat itu, selain itu juga ada Pantai Pasir Emas [menguning] dan taman laut yang indah untuk olahraga menyelam.
Untuk transportasi ke Pulau Jemur memang belum ada travel khusus secara resmi, namun Kepenghuluan Pulau Jemur memiliki Kapal Desa untuk transportasi ke pulau-pulau tersebut, jika angin, gelombang dan cuaca baik di perairan Selat Malaka.
Secara administrasi pulau jemur bagian dari pemerintahan Kepenghuluan Pulau Jemur yang berjarak 45 Mil dari Kota Panipahan sebagai Ibukota Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Sebelumnya, Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan SH mengatakan, Pulau Jemur sejak dulu menjadi primadona wisata bahari di Rohil dan sering dik
unjungi masyarakat setempat dan pengunjung lainnya.
"Bupati Afrizal Sintong dan Wabup H Sulaiman SS MH siap mengangkat potensi Pulau Jemur karena memiliki destinasi wisata dan dijadikan lokasi memancing setiap akhir pekan,'' jelas Yahya Khan.
Fadli [39], salah seorang warga Bagansiapiapi yang hobi memancing menyebutkan walau secara resmi belum ada angkutan umum ke Pulau Jemur nanun pencinta mancing mania setiap akhir pekan berkelompok menyewa kapal motor untuk memancing di pulau tersebut.
"Tiap akhir pekan, Sabtu-minggu kita memancing di Pulau Jemur, selain tidur di kapal [boat] di Pulau jemur dekat Pos TNI-AL dan Lampu Suar Navigasi, juga ada mess, kita boleh istirahat disana,'' sebut Fadli.
Tetapi menurut Larshen Yunus lagi, Pemkab Rohil sejak lama sudah mengembangkan potensi wisata setempat dengan dihadirkannya lokasi penangkaran penyu hijau [anak penyu yang masih kecil disebut tukik] di pulau tersebut.
Karena keindahannya itu pula, Pulau Jemur atau Gugusan Kepulauan Arwah sering disebut Zamrutnya Rohil dan Riau di tengah Selat Malaka.
Kepulauan Arwah terkenal dengan kekayaan lautnya. Alhasil, jangan heran kalo menjumpai nelayan di area ini sedang mencari ikan.
Biasanya para nelayan itu, menjadikan Pulau Jemur sebagai tempat persinggahan atau peristirahatan.
Walau tak berpenghuni, pulau ini juga diperuntukkan sebagai Pos TNI Angkatan Laut Republik Indonesia yang bertugas sebagai garda terdepan dalam menjaga batas teritorial sehingga tidak diklaim negara lain, sebutnya.
Menurutnya, Pulau Jemur yang luasnya diperkirakan 250 hektar juga bisa menemukan sejumlah situs yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.
Di antaranya mulai dari rumah peninggalan Belanda, makam tidak bernama, batu petir, goa-goa dan benteng peninggalan Jepang.
Tak terkecuali jejak kaki yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tapak kaki Panglima Layar.
Alkisah, seorang Panglima Layar dari Malaka diperintahkan oleh raja mencari telur yang tidak pernah ditemukan di tempat lain. Telur itu adalah keinginan sang permaisuri yang tengah ngidam.
Panglima Layar pun menuruti perintah itu, tapi tidak kunjung menemukan telur yang dimaksud.
Ketika tiba di Pulau Jemur, dia duduk termenung. Melihat hal tersebut, seekor penyu datang menghampiri dan menyapa Panglima Layar sambil menanyakan masalahnya.
Diceritakanlah kepada kura-kura laut ini terkait tugas berat yang sedang diembannya.
Selepas mendengar curhat Panglima Layar hingga selesai, si penyu merasa terenyuh dan tergerak hatinya ingin membantu sambil mewanti-wanti pada utusan Raja Malaka ini untuk menyerahkan telur tersebut pada permaisuri.
Permintaannya tak berhenti sampai di situ, sebab dilanjutkan lagi dengan memerintahkan agar membelah kepalanya dan mengambil telur yang ada di sana. Panglima Layar mengamini sembari mengangguk-angguk tanda setuju.
Janji sudah terucap, kepala telah dibelah, telur pun akhirnya didapat.
Sayangnya, panglima ingkar janji. Enggak cuma itu saja, bahkan malah memakan telur tersebut.
Kabar itu pun tersiar sampai ke telinga raja yang selanjutnya, melarang Panglima Layar pulang.
Pemkab Rohil majukan pulau-pulau terpenci yang memiliki pesona alam dan potensi wisata serta yang memiliki satwa langka.
Lantaran tidak mempunyai tempat tujuan, Panglima Layar terpaksa tinggal di Pulau Jemur dan untuk bertahan hidup berubah jadi orang jahat menjadi perompak alias merampok setiap kapal yang lewat.
Berita itu pun tersorot oleh Raja Siak. Tak tinggal diam dengan aksi kejahatan panglima yang membelot itu, tentunya sudah mendapat izin dan saran dari Raja Malaka, maka Raja Siak segera mengutus tiga orang panglimanya yang berasal dari Kubu, Bangko, dan Tanah Putih.
Singkat cerita, lewat pertarungan ini, Panglima Layar berhasil ditaklukkan.
Balik lagi ke Pulau Jemur, menurut Larshen Yunus kegiatan yang perlu dilakukan di pulau ini adalah menyaksikan lebih dekat proses perkembangbiakan penyu hijau [Chelonia mydas] hewan langka dan dilindungi Pemerintah Indonesia di destinasi unggulan di Bumi Lancang Kuning.
Di Pulau Jemur ini pula, tiap tahunnya ada musim penyu bertelur. Khususnya, pada bulan-bulan tertentu, penyu-penyu itu ke daratan untuk bertelur. Secara naluri, hewan ini akan menggali pasir, mengeluarkan telur, dan menutup kembali telur-telur mereka dengan pasir.
"Proses ini yang jadi golden momen saat liburan di pantai berpasir kuning emas di Pulau Jemur. Untuk mendapatkan momen tersebut," ungkapnya.
Seekor induk penyu mampu menghasilkan telur 100 hingga 150 per ekor, dan hewan ini juga dikelompokkan sebagai spesies langka.
Selain karena ancaman predator alami yang ada di laut, penyu ini juga sering diburu manusia untuk diambil cangkang hingga dagingnya.
Atas dasar pertimbangan itulah, Pulau Jemur ditetapkan jadi salah satu lokasi konservasi penyu-penyu ini.
Setelah telur penyu menetas, anak-anak penyu akan dipindahkan ke kandang khusus. Kemudian akan dirawat dan dibesarkan di penangkaran selama 4 hingga 6 bulan. Selanjutnya, siap menghadapi bahaya di lautan luas.
Penangkaran penyu ini tidak dilakukan sembarangan. Penyu yang baru menetas tidak boleh digabung dengan anak penyu yang sudah besar karena berisiko dimakan.
Selain itu, jadwal makan para penyu juga harus teratur agar mereka tidak saling makan sesama teman.
Jadi surga tersembunyi yang berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu dapat ditempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan speedboat. (*)
Tags : Bupati Rohil Afrizal Sintong, Strategi Bupati Afrizal Sintong, Majukan Pembangunan Desa, Pembangunan Rohil Kedepankan Desa Tertinggal, Raohil Majukan Pulau-pulau Terpencil, Pulau Terpencil Menyimpan Banyak Kekayaan Alam, Sorotan, Desa Terpencil di Rohil,