PEKANBARU - Dengan melihat fenomena yang terjadi selama ini Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun-tahun lalu masih menjadi daya tarik semua orang untuk menganalisis bagaimana strategi politik seorang kepala daerah.
Drs. H. Syamsuar MS.i, Gubernur Riau sekarang membawa partai Golkar Riau yang diharapkan menjadi partai pemenang Pilkada serentak untuk tahun 2024 yang sebelumnya secara basis suara partai ini di Kabupaten/Kota boleh dibilang dikuasi oleh partai berlambang pohon beringin mampu menjadikan partai cukup dikenal masyarakat di Riau.
"Memang penyaluran aspirasi konstituen dan merubahnya menjadi kebijakan publik yang bertanggungjawab menjadi tugas utama oleh pemimpin kita sekarang," kata Usamah Khan ST MT, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih (Mada LMP) Provinsi Riau dalam penilaiannya pada Pilkada serentak 2024 yang kini semangkin hangat dibicarakan.
Dalam bincang-bincangnya itu seperti tadi malam Jumat 8 Juni 2022 Ia pun lantas membenarkan pemegang kekuasan akan melewati fase untuk mendapatkan kekuasaan melalui sistem pemilihan umum. Dewasa ini pemilihan umum adalah lahan untuk diaktualisasikanya strategi politik oleh aktor politik dan partai politik.
"Untuk itu strategi politik Syamsuar agar dapat memenangkan pertarungan tentu ada memiliki seperangkat metode agar akan memunculkan kekuatan politik baik dalam kontestasi Pemilu maupun dalam Pemilukada. Hal ini merupakan imbas dari proses reformasi yang terjadi dimana proses politik menjadi lebih berdinamika yang diwarnai oleh pertarungan antar partai yang sangat terbuka hingga akhirnya dibutuhkan adanya strategi politik untuk memenangkan hati dan meraih simpati konstituen sebagai penentu dari suatu keputusan politik," ungkapnya menilai.
Menurutnya, Incumben akan menggunakan berbagai pendekatan termasuk didalamnya memperhatikan isu politik yang akan dijual kepada kelompok pemilih, memperhitungkan kekuatan sendiri, dan mengamati kemampuan partai pesaing yang menjadi rival politik.
Lalu bagaimana strategi politik Syamsuar dalam memimpin partai Golkar di Riau ini?
Tentunya terlebih dahulu memenangkan pemilu dilesgislatif untuk melakukan berbagai macam upaya untuk memenangkan pertarungan politik selanjutnya pada Pemilukada 2024.
Masyarakat Riau mayoritas suku Melayu yang mendiami kawasan ini, merupakan masyarakat yang begitu dekat dan kental dengan budaya tradisional serta memiliki kepercayaan yang majemuk. Di samping itu, di dalam masyarakat sendiri masih ada ketertarikan nilai dalam kelembagaan adat yang masih bertahan hingga hari ini dan dijalankan secara konsisten atau bisa dikatakan sebagai satu bentuk identitas primordial, sebutnya.
Jika melihat bagaimana strategi politik Syamsuar membawa partai Golkar sebelumnya secara basis suara partai di Kabupaten/Kota juga dikuasi oleh partai Golkar serta mampu menjadikan partai cukup dikenal masyarakat di Riau.
Hasil amatannya pada Pilkada serentak 2024 nanti untuk Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) beberapa kandidat sudah mulai menonjol kepermukaan seperti, Dr. H. Syamsurizal SE MM Anggota Komisi II DPR-RI, Dr. H. Achmad MS.i Anggota Komisi VIII DPR-RI, Muhammad Adil SH MM adalah Bupati Kepulauan Meranti dan Drs H Syamsuar MS.i sebagai Gubernur Riau sekarang. Bahkan masing-masing kandidat sudah mulai mengancang-ancang untuk memilih pasangan calon (Paslon) di pilgubri nanti.
Diprediksi Syamsurizal akan berpasangan dengan Hj Septina Primawati, Achmad-Yovi Arianto, Muhammad Adil-H Ismail Amir dan Syamsuar akan berpasangan dengan Kamsol.
Tetapi Usamah kembali melihat sepak terjang Syamsuar yang dikenal merupakan petahana (incumbent) pertama dalam sejarah di Pilkada Riau akan memilih pasangannya dari kalangan pendidik, sejak Pilkada langsung diterapkan di Indonesia pada tahun 2005.
"Saya melihat mengapa hal ini menarik untuk diangkat, mengingat dinamika pencalonan paslon terkait bagaimana proses menentukan calon pasangan yang akan menjadi wakilnya," kata dia.
Sebagian orang melihat petahana Syamsuar dinilai tidak lagi berjalan beriringan dengan wakilnya sekarang (Mayjen Purn Edy Natar Nasution) ketika Pilkada tahun 2024 nanti.
Beberapa nama tokoh politik sempat mencuat akan mendampingi Syamsuar. Namun pada akhirnya sosok Dr Kamsol MPd yang mengakar di dunia pendidikan hingga karirnya melompat di pemerintahan seperti pernah menjabat di Kementerian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lembaga Pemerintah Non Kementerian di bawah koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti, lalu kembali menjabat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau dan terakhir sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Kampar.
Jadi sebagai politikus putera daerah Daik Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) itu yang dipilih?
Tetapi Syamsuar sendiri, jawab Usamah lagi, sejak awal telah memberikan keputusan memilih menempuh jalur perseorangan bukanlah keputusannya ketika dirinya mempublikasikan diri untuk maju kembali sebagai Gubernur Riau baik di 2024-2029 ini.
"Itulah sebabnya kalau saya melihat Kamsol dipersiapkan untuk Pj Bupati Kampar, setidaknya untuk mengenal lebih dekat wilayah Kampar dan Rohul didalam percaturan politik untuk mendukung pencalonan Incumbent terkait dalam mengusung pasangan." kata Usamah.
"Hasil sinergi ini tentunya Kamsol diharap bisa aktif beraktifitas, berkarir dan berprestasi guna yang akhirnya mengusung Incumbent setidaknya sampai dua tahun mendatang di jabatan yang ada dipundaknya," sambung Usamah memprediksi.
Jadi perubahan konstalasi politik bisa saja terjadi ketika Incumbent mendeklarasikan diri untuk berpasangan dengan siapa saja di dalam pesta demokrasi di Pilgubri 2024 itu, namun terlihat tidak ada satupun rekomendasi partai politik yang keluar untuk paslon Incumbent ini, malah artinya Ia masih memiliki peluang untuk memilih dan mengalihkan dukungannya untuk mengusung paslon.
"Benar Partai Golkar di Riau memiliki 8 kursi ini masih sempat mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung paslon dari parpol atau non parpol saat melakukan pendaftaran di KPU."
"Berkaitan dengan tujuan itu tentu tidak akan menurunkan elektabilitas paslon Syamsuar dan Kamsol. Berbagai dinamika politik yang mewarnai proses pencalonan tidak serta merta mempengaruhi tingkat elektabiltas Incumbent (paslon) itu pada pilkada serentak di Tahun 2024 nanti," ungkapnya. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar, Strategi Politik Syamsuar, Syamsuar Pemimpin Partai Golkar, Pasangan di Pilgubri 2024, Politik,