PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika [BMKG] mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera masih meningkat.
"Total titik panas hotspot wilayah Sumatera masih 46 titik pagi ini. Tersebar paling banyak muncul di Bangka Belitung 21 titik, kemudian Sumatera Selatan 10 titik, dan Lampung ada enam titik," sebut Prakirawan BMKG Pekanbaru, Deby.
"Kemudian Bengkulu empat titik, Jambi dua titik, dan Sumatera Utara satu titik. Sementara Riau dua titik muncul di Kabupaten Indragiri Hulu," sebutnya.
Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024. Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla.
Hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih dilakukan. Pesawat berasal dari Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dan sudah berada di Pekanbaru.
Pihak BMKG juga mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera membara, sejak Sabtu 20 Juli 2024 sore.
Bahkan Riau yang biasanya nihil, mulai muncul puluhan titik panas di sejumlah kabupaten.
"Total titik panas atau hotspot wilayah Sumatera 80 titik, tersebar paling banyak di Provinsi Riau 28 titik. Tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu 20 titik dan Pelalawan tiga titik. Kemudian Bengkalis satu titik, lalu Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti masing-masing dua titik," ujar Deby, Sabtu (20/7).
"Kemudian hotspot tersebar di Bengkulu tiga titik, Jambi 18 titik, Sumatera Barat satu titik, Sumatera Selatan 15 titik, Sumatera Utara lima titik, dan Bangka Belitung 10 titik," tambahnya.
Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan dengan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
Sementara pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB] juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024.
Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla.
Hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca [TMC] masih dilakukan.
Pesawat berasal dari Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dan sudah berada di Pekanbaru.
Namun keterangan pihak BMKG yang sudah mencatat ada 28 hotspot menyala di Riau dan terbanyak muncul di Indragiri Hulu [Inhu].
Seperti pada Minggu 21 Juli 2024 ini, BMKG mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera terdeteksi paling banyak di Provinsi Riau.
"Total titik panas atau hotspot wilayah Sumatera 80 titik, tersebar paling banyak di Provinsi Riau 28 titik. Tersebar di Kabupaten Indhu 20 titik dan Pelalawan tiga titik," sebut Prakirawan BMKG Pekanbaru, Elisa JS Kedang.
"Kemudian Bengkalis satu titik, lalu Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti masing-masing dua titik," sambungnya.
"Kemudian hotspot tersebar di Bengkulu tiga titik, Jambi 18 titik, Sumatera Barat satu titik, Sumatera Selatan 15 titik, Sumatera Utara lima titik, dan Bangka Belitung 10 titik," tambahnya. (*)
Tags : kabakaran hutan dan lahan, karhutla di sumatera, pulau sumatera paling banyak timbulkan hotspot, titik api, hotspot menyebar di 5 kabupaten di riau, hotspot di riau,