"Sumur minyak tua milik PT Bumi Siak Pusako meledak yang kemungkinan ada kebocoran gas atau minyak (gas or oil spill) yang dikelilingi sumber api panas menyebabkan terbakar"
antan Direktur perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) PT Bumi Siak Pusako (BSP) Nawasir Kadir menyayangkan sikap perusahaan milik BUMD itu seolah ingin 'lepas tangan' setelah kejadian peristiwa meledaknya sumur tua yang menewaskan 1 pekerja dan 3 orang alami luka-luka berat.
"BSP bukan lantas bisa membuang badan melainkan harus bertanggungjawab."
"Tanggung jawab perusahaan harus ditunjukkan walapun para pekerja adalah kontrak, tetapi yang mengerjakan tugas diberi oleh BSP," kata Nawasir menyampaikan melalui Whats App (WA) nya, Selasa (31/1/2023).
"Kita menyikapi, mereka tidak bisa melepas tangan begitu saja. Sumur minyak tua milik BSP meledak di wilayah Zamrud, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada Kamis 26 Januari 2023 lalu akibat kejadian ini, seorang pekerja meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka ringan," sebutnya.
Direktur PT BSP, Iskandar dikonfirmasi lewat ponsel dan WA nya Selasa tidak menjawab.
Tetapi sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Riky Hariansyah pada media Senin 30 Januari 2023 mengatakan, ledakan sumur tua itu terjadi seminggu yang lalu.
“Iya, kejadiannya seminggu lalu, satu orang meninggal setelah dirawat intensif di RS Awal Bros Pekanbaru,” ujar Riky Hariansyah.
Sementara 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Ketiga korban merupakan pekerja kantraktor PT BSP.
Riky menjelaskan, penyebab meledaknya sumur tua tersebut masih dilakukan proses investigasi.
"Tim dari Jakarta sedang turun untuk mengecek itu, apakah human eror atau penyebab alam dan yang lainnya, yang jelas masih didalami dulu. Intinya, korban kecelakaan sudah ditangani dengan baik," kata Riky.
Adanya pekerja di lokasi sumur yang meledak milik PT BSP itu untuk melakukan pengecekan rutin.
"Itu baik-baik saja, jadi kami melakukan pengecekan rutin, yang bekerja itu bukan karyawan PT BSP melainkan kontraktor," jelasnya.
Riky menjelaskan, penyebab meledaknya sumur tua tersebut masih dilakukan proses investigasi.
"Tim dari Jakarta sedang turun untuk mengecek itu, apakah human eror atau penyebab alam dan yang lainnya, yang jelas masih didalami dulu. Intinya, korban kecelakaan sudah ditangani dengan baik," kata Riky.
Adanya pekerja di lokasi sumur yang meledak milik PT BSP itu untuk melakukan pengecekan rutin.
"Itu baik-baik saja, jadi kami melakukan pengecekan rutin, yang bekerja itu bukan karyawan PT BSP melainkan kontraktor," jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun, ledakan sumur minyak tua milik PT BSP di Dayun, Kabupaten Siak itu berawal saat beberapa pekerja kontraktor mengecek pipa di sana, dan tiba-tiba ada letupan api dari sumur dan menyambar mereka.
Setelah kejadian, korban dilarikan ke RS Awal Bros Pekanbaru. Satu di antara mereka adalah warga Sei Apit yang dikabarkan meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kasubag Humas AKP Ubaidillah mengaku belum mendapat Informasi dari Satreskrim. "Belum ada informasi, tadi saya sudah tanya sama Reskrim tidak ada, nanti kalau ada saya informasikan lagi," kata Ubaidillah.
Perkiraan penyebab terbakar/meledak
Nawasir Kadir memperkirakan terjadinya meledak atau terbakarnya sumur minyak dan gas penyebab pastinya tentu harus ada penyelidikan dilapangan.
"Mungkin melalui tim dari perusahaan dapat mengkaji ulang dan turun ke lapangan melihat sumur yang menjadi penyebab meledak," sebutnya.
Biasanya, kata Nawasir Kadir lagi, sumur meledak kalau disitu ada kebocoran gas atau minyak (gas or oil spill) karena ada sumber api/panas didekatnya menyebabkan terbakar / meledak.
"Bisa juga akibat keteledoran orang merokok atau pipa logam yang memercikan api. Dimana pada erea daerah berbahaya, seharusnya ekstra hati-hati sesuai SOP dan pekerja harus memiliki skill baik memakai alat pelindung diri," katanya.
Tetapi Nawasir Kadir juga berharap hasil investigasi tim dari SKK Migas yang kemungkinan akan turun untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kenapa pengeboran sumur minyak meledak?
Mengutip seperti disebutkan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, bahwa kegiatan rig pengeboran minyak bisa menimbulkan bahaya kecelakaan besar dengan konsekuensi yang berpotensi parah terhadap kehidupan dan kesehatan pekerja, pencemaran lingkungan, langsung dan tidak langsung kerugian ekonomi, dan kemunduran keamanan pasokan energi serta berdampak kerugian besar bagi Asuransi dan Reasuransi bisa terjadi.
Bahaya utama yang ditimbulkan termasuk:
Menurutnya, konsekuensi kecelakaan harus secara jelas dibedakan dari emisi dan polusi selama kegiatan operasi normal, bahkan jika aktivitas ini diperpanjang melalui seluruh siklus hidup instalasi.
Sementara pencemaran dari operasi normal menghasilkan sejumlah kecil polutan yang berakhir dalam waktu yang lama, peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja menghasilkan pelepasan sejumlah besar hidrokarbon dan polutan yang dibuang tanpa terkendali selama periode yang relatif singkat.
Konsekuensi dari potensi kecelakaan terhadap kehidupan dan kesehatan pekerja, pencemaran lingkungan dan terutama daerah pesisir yang berdekatan, dan kerusakan ekonomi langsung adalah efek langsung dan dapat dengan mudah dinilai, kerusakan ekonomi tidak langsung dan dampak kecelakaan terhadap keamanan energi persediaan lebih sulit untuk dinilai.
"Sedangkan kerusakan ekonomi tidak langsung mungkin termasuk bisa saja terjadi kerugian dari jatuhnya harga saham perusahaan setelah kecelakaan," katanya.
Namun Nawasir Kadir memperkirakan kendala dalam pekerjaan pengeboroan yang ia rasakan selama pernah menjabat sebagai Direktur PT BSP ini disebutkan, bisa saja penyebabnya pipa terjebak atau menempel, ketika bagian dari pipa bor atau kerah terjebak di lubang dan jika pipa tidak dapat diputar atau ditarik dan sirkulasinya bagus, maka mungkin pipa tersangkut di dinding.
"Selain penyebab-peyebab pipa menempel diferensial atau menempel didinding juga bisa perbedaan tekanan di sekitar keliling kerah bor atau pipa menempel didinding disebabkan oleh adanya pipa dipegang oleh gaya isap yang dihasilkan dari tekanan hidrostatik tekanan berlebihan yang memaksa filtrat ke dalam zona permeabel yang meninggalkan lapisan lumpur tebal di dinding lubang," ungkapnya.
Atau juga formasi berpori dan permeabel string bor tak bergerak sehingga terjadi mekanis menempel.
Pipa bor dapat macet secara mekanis saat stek dan formasi peluruhan terbungkus mengemas ruang annular di sekitar string drill (terutama selama periode shutdown pompa). Bor melalui beberapa lapisan pembentukan kekerasan yang berbeda, juga mungkin sampah jatuh dari permukaan dan rangkaian bor dijalankan terlalu cepat hingga menyentuh jembatan, titik ketat atau dasar lubang.
'Fenomena terjadi di dogleg'
Sebuah fenomena yang bisa saja terjadi seperti dogleg (derajat kelengkungan), di mana lubang baru dibuat dengan tali bor hingga pipa bor tersangkut di dinding.
Ketika melewati dogleg dan mencoba meluruskan dengan demikian, menciptakan kekuatan lateral yang menyebabkan sambungan pipa bor menggali ke dalam formasi di haluan dogleg.
Dudukan-kunci hanya dapat dibentuk jika formasi benar-benar lunak dan berat menggantung di bawah dogleg cukup besar untuk menciptakan kekuatan lateral yang substansial. Masalah ini dapat diidentifikasi ketika rangkaian bor dapat dipindahkan ke bawah.
Salah satu masalah utama dalam operasi pengeboran, bisa terjadi di hampir setiap formasi dan di hampir semua terjadi ketika tekanan hidrostatik lumpur melebihi kekuatan dan bisa kehilangan sebagian atau seluruhnya dari cairan pengeboran selama pengeboran, sirkulasi atau operasi selubung.
Selain itu masalah serpih atau ketidakstabilan lubang bor yang mungkin ada batuan sedimen terbentuk oleh pengendapan dan pemadatan sedimen, ada mengandung tanah liat, air lanau, kuarsa, feldspar (kelompok mineral), batuan padat atau tidak terkonsolidasi bergantung pada kadar air, dan definisi masalah serpih atau ketidakstabilan lubang bor:
Suatu kondisi di mana bagian serpih yang mengandung bentonit atau lempung hidratable lainnya yang terus- menerus menyerap air dari lumpur, mengembang dan mengelupas ke dalam lubang. Ketidakstabilan lubang yang dihasilkan dari pengeboran bagian serpih istilah lain slaleing shale, heale shale, running shale.
Jadi ketika aliran cairan formasi yang tidak terkendali (gas, minyak atau air) dari sumur bor tendangan dan ledakan dapat terjadi ketika tekanan hidrostatik lumpur lebih rendah dari tekanan formasi.
Menanggapi itu, Nawasir Kadir menilai, ledakan yang mana aliran gas, minyak atau cairan formasi lain yang tidak terkendali ke atmosfer atau zona lain merupakan kecelakaan paling tragis dan mahal di industri perminyakan hulu, juga membahayakan kehidupan, lingkungan, dan produksi masa depan dari sumur yang hilang.
Lalu apa penyebab kick atau blowout?
Nawasir Kadir memperkirakan, kemungkinan bisa kehilangan sirkulasi, sehingga mengurangi tekanan hidrostatik, bertekanan tidak normal sangat tinggi yang dibor dengan berat lumpur rendah, atau mungkin juga telah terjadi pengurangan tekanan hidrostatik saat diseka dan gagal menjaga lubang bor yang penuh cairan saat pengeboran. (*)
Tags : PT Bumi Siak Pusako, Sumur Minyak Meledak, PT BSP Bertanggung Jawab pada Karyawan,