Artikel   2024/05/19 15:4 WIB

Syamsuar Ingin Mengulang Sukses Maju Bacalon Gubri 2024, 'Berharap PKS dan PAN Mendukungnya'

Syamsuar Ingin Mengulang Sukses Maju Bacalon Gubri 2024, 'Berharap PKS dan PAN Mendukungnya'
Drs. H. Syamsuar, M.Si

DRS. H. SYAMSUAR M.SI bakal calon [bacalon] Gubernur Riau [Gubri] yang juga Ketua DPD I Golkar Riau itu menyatakan keyakinannya untuk kembali maju di bacalon gubernur riau [Bacagubri] dan ingin mengulang kesuksesannya di Pilkada serentak 2024 ini.

"Insya Allah saya maju calon gubernur."

Pernyataan Drs. H. Syamsuar, M.Si ini mengejutkan banyak pihak. Karena sebelumnya, terdengar berita bahwa dia akan memilih menjadi Anggota DPR RI, ketimbang maju jadi Gubernur Riau [Gubri].

Syamsuar lolos sebagai Anggota DPRRI 2024-2029 pada pemilihan legislatif yang baru usai.

Pada pemilihan legislatif lalu, Syamsuar mengantongi suara terbanyak untuk wilayah Dapil Riau I dari Partai Golkar.

Dia memperoleh 101.876 ribu suara. Bahkan untuk Riau I, Partai Golongan Karya membawa dua kursi ke DPRRI.

Satu kursi lainnya, ditempati oleh Dr Karmila Sari.

Sebagai Ketua DPD Golkar Riau, Syamsuar, mantan Gubernur Riau periode 2018 - 2024, waktu itu, tampaknya tak ingin buru-buru memutuskan untuk kembali maju di pemilihan Gubernur, yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang.

Apakah dirinya kembali maju pada kontestasi Pilgubri untuk periode kedua atau tidak, dia tidak memberikan sinyal.

Tetapi menurutnya, karena dia diminta DPP untuk maju ke DPRRI, makanya dia patuh saja untuk ke Senayan.

Syamsuar kembali menegaskan bahwa sudah waktunya dia menyatakan maju kembali menjadi Gubri. Karena, banyak masyarakat yang terus bertanya dan meminta agar dia meneruskan pembangunan di Riau.

Drs. H. Syamsuar, M.Si. gelar Datuk Serisetia Amanah, lahir 8 Juni 1954 adalah Gubernur Riau periode 2019–2023. Sebelumnya, Ia pernah menjabat sebagai Bupati Siak selama dua periode sejak 2011 hingga 2019 setelah menjabat Wakil Bupati Siak periode 2001–2006.

Karier

Setelah lulus SMA, ia pindah ke Sawahlunto untuk bekerja di sebuah tambang batu bara sebagai seorang Buruh.

Setelah tiga tahun, ia pindah ke Kabupaten Bengkalis dan menjadi pegawai honorer untuk pemerintah setempat.

Selama di Bengkalis, ia melanjutkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri [APDN] Pekanbaru, diterima sebagai pegawai negeri pada tahun 1987 dan kemudian memperoleh gelar sarjana pada tahun 1990 dari Universitas Sumatera Utara.

Ia naik pangkat antara tahun 1987 dan 1996, dan diangkat menjadi Camat Siak pada tahun 1996 dan kemudian Tanjung Pinang Barat pada tahun 2000.

Pada tahun 2001, ia telah menjadi Wakil Bupati Siak. Pada tahun 2006, ia mencalonkan diri dalam pemilihan umum kabupaten sebagai calon bupati, tetapi dikalahkan oleh petahana Arwin AS.

Selama periode itu, ia memperoleh gelar magister dari Universitas Riau pada tahun 2005.

Setelah kalah dalam pemilihan umum, Syamsuar mengabdi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, menjadi sekretaris Komisi Pemilihan Umum provinsi pada 2008, inspektur provinsi pada 2010, dan kemudian sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Meranti.

Ia kemudian kembali mengikuti pemilihan umum Bupati Siak pada 2011, kali ini menang dengan 38 persen suara [dalam empat calon].

Ia terpilih kembali pada tahun 2016 dengan 59,6% suara.

Pada tahun 2017, Syamsuar mengamanatkan dan mensosialisasikan pemakaian Tanjak, penutup kepala tradisional Melayu pada hari Kamis, bagi pegawai negeri untuk mempopulerkan penggunaannya.

Dia juga bekerja sama dengan konsulat Malaysia di Pekanbaru untuk hubungan di bidang budaya dan olahraga.

Kota tua Siak, bekas ibu kota Kesultanan Siak Sri Indrapura, juga ditetapkan sebagai Cagar Budaya Indonesia selama masa jabatannya.

Siak didaftarkan menjadi kabupaten 'hijau', yang ditujukan untuk konservasi lahan gambut yang tersisa di kabupaten tersebut.

Riwayat pendidikan formal:

  • SD Jumrah (1966)
  • SMP Bagansiapiapi (1969)
  • SMA Bengkalis (1972)
  • APDN Pekanbaru (1987)
  • S1 FISIP Universitas Sumatera Utara (1990)
  • S2 Universitas Riau (2005)

Pendidikan informal:

  • Penataran Teknis Perpajakan dan Retribusi Daerah (1980)
  • Latsarmil Angkatan VIII (1983–1984)
  • Suspim Pendagri Angkatan VI (1991–1992)
  • Penataran Hukum PTUN (1993)
  • Sepala (1994)
  • Sepama (1997)
  • Diklatpim Tk. II (2003)

Riwayat jabatan:

  • Ajudan Bupati Bengkalis
  • Kasubbag Protokol Kabupaten Bengkalis (1987–1990)
  • Kasubbag Rumah Tangga Kabupaten Bengkalis (1990–1991)
  • Sekretaris Camat Siak (1991–1994)
  • Camat Kotapinang (1994–2002)
  • Plt. Camat Siak (1996–1999)
  • Plt. Camat Tanjungpinang Barat (2000)
  • Asisten Tata Praja Setdakab Siak (2000)
  • Kadispenda Kabupaten Siak (2000–2001)
  • Wakil Bupati Siak (2001–2006)
  • Wakil Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau (2007–2008)
  • Sekretaris KPU Riau (2008)
  • Inspektur Jenderal Provinsi Riau (2008–2010)
  • PJ Bupati Kepulauan Meranti (2009–2010)
  • Bupati Siak (2011–2016)
  • Bupati Siak periode kedua (2016–2019)
  • Gubernur Riau (2019–2023)

Riwayat organisasi:

  • Ketua DPD Generasi Muda Kosgoro (1991–1996)
  • Ketua Unit KORPRI Kecamatan Siak (1996–1999)
  • Ketua LPTQ Kabupaten Siak (2002–2006)
  • Ketua PSSI Kabupaten Siak (2005–2006)
  • Ketua Badan Narkotika Nasional Kabupaten Siak (2005–2006)
  • Ketua DPD II Partai Golkar Siak (2013–2018)
  • Ketua DPD I Partai Golkar Riau (2020–sekarang)

Selain itu, ketika dia menghabiskan masa jabatan Gubri beberapa waktu lalu, masih ada pekerjaan prioritas yang belum dia selesaikan.

"Mudah-mudahan Allah SWT, melindungi kita semua dan memutuskan saya bisa kembali menjadi gubernur kedua kalinya," harap Syamsuar.

Sejauh ini, lanjutnya, memang sedang berjalan survei untuk Gubri yang diadakan partai Golkar.

Survei dilaksanakan oleh LSI [Lembaga Survei Indonesia] pimpinan Denny JA, melibatkan lima tokoh Partai Golkar Riau masing-masing Syamsuar, HM Harris [mantan bupati Pelalawan], Idris Laena [Anggota DPRRI], HM Wardan [mantan bupati Indragiri Hilir] dan Nasaruddin [wakil bupati Pelalawan].

Hasil survei ini akan dipublis LSI kepada umum pada waktu yang ditentukan DPP Partai Golkar.

Namun, dari informasi yang berkembang, diperkirakan dalam survei pertama tersebut, nama Syamsuar masih menjadi pilihan masyarakat untuk menjadi Gubernur Riau lima tahun mendatang [2-24-2029].

Ketika ditanya, manakah yang dia pilih, jadi Gubernur Riau atau jadi Anggota Dewan di Senayan, Syamsuar mengatakan, dimanapun dia berbakti untuk negeri, semuanya adalah pilihan terbaik.

Karena itu, dia selalu minta pada Allah SWT, untuk menetapkan hatinya pada pilihan yang tepat.

"Saya percaya bila kemudian saya memutuskan kembali maju ke pencalonan Gubri 2024-2029, ini adalah petunjuk Allah kepada hati saya," tegasnya.

Syamsuar juga telah mengembalikan formulir penjaringan kepala daerah ke DPW PKS Riau, Jumat 17 Mei 2024.

"Golkar dan PKS berpasangan untuk maju di Pilgubri 2024."

"Sebelumnya kami mohon maaf karena Ketua dan Bendahara tidak bisa hadir, karena dipanggil oleh DPP," kata Syamsuar, Mantan Gubri ini.

"Kami juga sangat berterima kasih dan merasa tersanjung kepada Pak Syamsuar yang dari Pemilu ke Pemilu selalu mempercayai PKS untuk bersama-sama," sambungnya.

Syamsuar yang datang didampingi oleh puluhan kader Golkar, Angkatan Muda Satuan Karya Ulama [AMSI], dan relawan pendukungnya itu disambut langsung oleh Sekretaris DPW PKS Riau Syamsudin serta pengurus dan kader PKS lainnya.

Syamsudin mengaku pertemuan hari ini bukanlah pertemuan pertama dengan Syamsuar.

Sebelumnya Syamsuar yang juga Ketua DPD I Golkar Riau itu diketahui juga telah berkomunikasi secara intens dengan PKS.

PKS, lanjut Syamsudin, akan mempertimbangkan pendaftaran Syamsuar dengan empat indikator, salah satunya jika Syamsuar memilih kader PKS sebagai wakil gubernur yang akan mendampinginya.

"Harapan kami wakil [Syamsuar] tentu dari PKS. Agar kader kami bisa semakin giat bekerja," ujarnya.

Sementara itu Syamsuar mengaku ingin mengulang kesuksesan kembali bersama PKS seperti Pemilu-pemilu sebelumnya.

"Saya ini sudah empat periode bersama PKS. Dulu waktu jadi Wakil Bupati, lalu dua periode jadi Bupati Siak dan waktu jadi gubernur," harapnya.

"Satu kali kalah, sisanya menang. Jadi saya memang lebih banyak menangnya bersama PKS. Semoga kali ini juga menang," sambungnya.

Diketahui selain ke PKS Syamsuar sebelumnya juga telah mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan kepala daerah ke DPW PAN.

Mantan Gubernur Riau periode 2019-2024 yang mengundurkan diri di tengah jalan demi mengikuti Pileg DPR RI itu mengaku ingin melanjutkan program-program unggulan semasa jabatannya dulu.

Diantaranya yang menjadi fokus utama Syamsuar adalah masalah biaya pendidikan yang mahal, pelayanan kesehatan dan hilirisasi sawit.

Ia berharap PKS dan PAN akan mendukungnya untuk mewujudkan hal tersebut.

Usai silaturahmi ke PKS, Syamsuar juga mendaftar Bacalon Gubernur ke PAN.

"Ini berangkali kembali gunakan perahu yang sama di Pilgub Riau 2024."

"PKS dan PAN ini sudah lama bersama kita dalam berjuang untuk membangun daerah, dan saya mendaftar di PAN dan PKS, Nasdem kebetulan sudah tutup pendaftaran, saya juga sebenarnya mau daftar juga di sana," ujar Syamsuar, Mantan Gubernur Riau ini, Jumat (17/5/2024) siang.

Syamsuar mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Riau di dua partai yang sebelumnya mengusung dirinya di Pilkada 2018 silam.

PAN menjadi partai pertama yang didatangi Syamsuar untuk mengantarkan formulir pendaftaran, di sana ia disambut langsung Sekretaris DPW PAN Riau Sahidin bersama tim Pilkadanya.

Kemudian dari PAN, Syamsuar beranjak ke PKS untuk mengantarkan formulir pendaftaran sebagai Bacalon Gubernur, di sana ia disambut Sekretaris DPW PKS Riau Syamsudin B dan tim Pilkadanya juga.

Kedua partai ini ditambah Nasdem menjadi pengusung Syamsuar di Pilkada 2018 silam dan mengantarkannya sebagai Gubernur Riau saat itu berpasangan dengan Edy Natar.

Ia pun tidak menampik jika kedua partai ini memang sengaja dijadikannya tempat untuk mendaftar sebagai Bacalon Gubernur untuk mengulangi kesuksesan dan melanjutkan perjuangan setelah Pilkada 2018.

PKS sendiri bukan orang baru bagi Syamsuar karena menurut Syamsuar ingin melanjutkan apa yang sudah jalan sebelumnya, membenahi apa yang belum maksimal dan menambah yang baru.

"PKS bukan yang asing bagi kami, lima kali bersama PKS di Pilkada dan kita ingin melanjutkan dan mengulang kembali [kemenangan]," lanjut Syamsuar.

Memang diakui Syamsuar dengan koalisi Golkar, PKS dan PAN di Pilkada Gubernur sudah cukup untuk berlayar di Pilkada 2024, hanya saja masih ada partai yang ingin merapat bersama.

"Masih ada partai lain yang mau merapat, namun tidak mungkin saya sebut nama partainya," kata Syamsuar.

Dengan maju sebagai Bacalon Gubernur ini, Syamsuar juga menegaskan siap untuk mundur sebagai anggota DPR RI terpilih dari Riau.

"Dulu kan mundur juga dari Bupati Siak dan menang," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW PKS Riau Syamsudin mengatakan ada empat kriteria pertimbangan PKS untuk mengusung Bacalon di Pilkada elektabilitas, popularitas, koalisi partai dan kesiapan logistik.

"Jadi semuanya tergantung pada empat kriteria itu, prosesnya nanti akan ditetapkan oleh DPP," ujarnya.

Saat ini sudah ada enam Bacalon Gubernur yang daftar di PKS, selain Syamsuar, ada nama Abdul Wahid, Muhammad Nasir, Syamsurizal, Nasarudin dan Edy Natar Nasution.

"Semuanya akan melewati tahapan itu, termasuk pak Syamsuar yang daftar hari ini di PKS," ujar Syamsudin. (*)

Tags : syamsuar, mantan gubernur riau, syamsuar mengulang sukses, syamsuar maju bacalon gubri, syamsuar maju di pilgubri 2024, pilkada serentak 2024, Artikel,