PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah bersama DPR dan Komisi Pemilihan Umum [KPU] telah memutuskan akan menggelar Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024.
Pilkada Serentak 2024 akan digelar di 38 Provinsi dan 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Sempitnya waktu antara pelaksanaan Pilkada dengan Pemilu yang hanya berselang 287 hari [belum lagi masa kampanye resmi yang terbatas] akan menguntungkan bagi kandidat petahana.
Setidaknya ada tiga alasan yang bisa memperkuat argumen ini. Pertama, waktu kampanye yang sempit membuat kandidat penantang tidak mempunyai waktu yang panjang untuk melakukan sosialisasi.
Kandidat penantang akan memiliki keterbatasan waktu untuk memperkenalkan dirinya ke masyarakat.
Sementara kandidat petahana tidak memerlukan waktu yang panjang untuk melakukan sosialisasi karena petahana sudah memiliki modal popularitas dan elektabilitas yang mumpuni untuk maju lagi pada Pilkada selanjutnya.
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar dan Ustaz Mawardi M Saleh, semakin intens mnyiapkan diri jelang Pilgub Riau pada bulan November 2024 mendatang.
Dengan dukungan dari dua partai besar, Golkar dan PKS, pasangan yang mengusung tagline 'Riau Maju dan Bermartabat' ini merasa yakin dapat memberikan yang terbaik untuk Riau.
"Kami segera melakukan rapat koordinasi dengan PKS. Insya Allah, kami akan rapat dengan pengurus provinsi, baik PKS maupun Golkar, bersama dengan pengurus di 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau," ungkap Syamsuar, Kamis (1/8/2024).
Rakor yang melibatkan seluruh pengurus partai Golkar dan PKS di Riau berlangsung pada Jumat 2 Agustus 2024.
Syamsuar menjelaskan, Rakor ini bertujuan untuk mempersiapkan rencana deklarasi pasangan Syamsuar-Mawardi pada Pilgub Riau 2024.
Selain itu, Rakor ini juga akan membahas rencana sosialisasi pasangan ini ke berbagai daerah di Riau.
"Kami bersama Ustaz Mawardi nanti akan turun di masing-masing daerah pemilihan untuk menyosialisasikan program kami kepada masyarakat untuk lima tahun ke depan jika kami diberikan amanah kembali oleh masyarakat untuk memimpin Riau," tambah Syamsuar.
Syamsuar juga menyampaikan, jadwal deklarasi akan dibahas terlebih dahulu dengan PKS dalam Rakor tersebut.
"Kapan dan di mana lokasinya [deklarasi], nanti kami bincangkan dulu dengan PKS. Insya Allah, segera kita gelar deklarasinya," ujar mantan Gubernur Riau ini.
Saat ditanya mengenai kemungkinan menambah partai koalisi, Syamsuar menjelaskan bahwa hal tersebut kecil kemungkinan terjadi.
Menurutnya, dengan dukungan dari dua partai besar, PKS dan Golkar, yang telah mengumpulkan total 20 kursi di DPRD Riau, sudah memenuhi syarat minimal 13 kursi di parlemen.
"Sepertinya tidak ada lagi koalisi dengan partai lain, cukup dua ini saja, karena partai yang ada juga sudah selesai memberikan dukungan kepada calon yang akan mengikuti Pilkada Pilgubri," terang Syamsuar.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang kuat, pasangan Syamsuar-Mawardi optimis dapat meraih kemenangan dalam Pilgub Riau 2024 dan membawa perubahan positif bagi Riau.
Ketua DPD I Golkar Riau Drs H Syamsuar MSi memandang Golkar akan terus bangkit dalam membesarkan partai.
Syamsuar pun bercerita pengalamannya di Pilkada. Bahwa dirinya lebih ditempa pengalamannya menghadapi kontestasi pilkada ketimbang pemilihan legislatif [pileg].
Karena itu, dengan semangat yang dimiliki kader-kader Golkar, ia optimis dirinya bisa memenangkan lagi pilkada ini.
“Saya sangat bersyukur dan senang melihat kader-kader Partai Golkar di Kuansing ini. Karena dengan begini, kekompakan dan kebersamaan akan menghantarkan Golkar untuk kembali menjadi pemenang pada Pilkada serentak 2024 ini,” kata Syamsuar.
Syamsuar yang juga Anggota DPR RI terpilih Dapil Riau 1 dengan perolehan suara terbanyak di dapilnya itu mengungkapkan rasa bangga bisa menghadiri Konsolidasi Partai Golkar Kecamatan Kuantan Tengah ini guna menyongsong Pilkada serentak 2024.
“Saya sebenarnya tak punya pengalaman di Pileg. Tetapi di Pilkada, sudah banyak pengalaman saya. Sama dengan pengalaman Golkar di Kuansing. Pilkada bupati dua kali menang. Pilgubri menang kemarin,” ujarnya.
"Rencana mau maju lagi. Mudah-mudahan kembali menang. Dan begitu pula hendaknya dengan Adam di Kuansing. Insyaallah menanglah," sebutnya.
Pasangan Bakal Calon Gubernur Riau, Syamsuar - Mawardi yang mendapatkan perahu untuk berlayar di Pilkada Gubernur Riau periode 2024-2029, setelah DPP Golkar dan yang terbaru DPP PKS menyerahkan SK kepadanya serta Ustadz Mawardi sebagai calon Wakil Gubernur Riau mendampingi Syamsuar.
Usai menerima SK dari Presiden PKS Ahmad Syaiku, mantan Gubernur Riau periode 2019-2024 ini berjanji akan mengemban amanah yang diberikan PKS.
"Amanah ini akan kami emban dengan penuh tanggung jawab. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Riau," kata Syamsuar.
Syamsuar yang juga pernah menjabat Bupati Siak dua periode itu, juga mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Riau.
"Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Riau sangat kami harapkan sehingga kami dapat kembali melanjutkan program-program pembangunan untuk kemajuan Provinsi Riau. Insyaallah Riau Maju dan Bermartabat," kata Syamsuar.
Ustadz Mawardi, yang dikenal sebagai tokoh agama di Riau juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Syamsuar dalam memimpin Provinsi Riau.
"Bersama Pak Syamsuar, kami akan mengedepankan program-program yang pro-rakyat, memperkuat nilai-nilai keagamaan, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan," ucapnya.
Sebelum ini, DPP Partai Golkar bertempat di kediaman Airlangga Hartarto pada Jum'at 19 Juli 2024, telah menyerahkan SK pencalonan Syamsuar dan Mawardi M. Saleh.
Airlangga menyatakan keyakinannya bahwa pasangan Syamsuar - Ustaz Mawardi mampu membawa Riau menuju arah yang lebih baik.
"Syamsuar telah menunjukkan kinerja yang luar biasa sebagai Gubernur Riau periode 2019-2023 serta berhasil memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2024 ini. Dengan pengalaman dan dedikasinya, ditambah dengan sosok Ustaz Mawardi yang memiliki integritas dan kedekatan dengan masyarakat, kami yakin mereka akan membawa Riau lebih maju dan sejahtera," ujarnya.
Diketahui hasil Pemilihan Umum [Pemilu] 2024, Partai Golkar berhasil meraih 10 kursi dan PKS juga berhasil meraih 10 kursi di DPRD Riau.
Artinya syarat keterwakilan kursi di parlemen telah terpenuhi dengan jumlah 20 kursi.
Sebelumnya di kediaman Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartarto telah menyerahkan SK pencalonan Syamsuar dan Mawardi.
Airlangga menyatakan keyakinannya bahwa pasangan Syamsuar - Ustaz Mawardi mampu membawa Riau menuju arah yang lebih baik.
"Syamsuar telah menunjukkan kinerja yang luar biasa sebagai Gubernur Riau periode 2019-2023 serta berhasil memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2024 ini. Dengan pengalaman dan dedikasinya, ditambah dengan sosok Ustaz Mawardi yang memiliki integritas dan kedekatan dengan masyarakat, kami yakin mereka akan membawa Riau lebih maju dan sejahtera," ujarnya.
Sementara Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau [UIR] Dr Panca Setya Prihatin mengatakan partai-partai yang terdaftar pada pilkada 2024 maupun partai berkuasa bakal mendukung calon petahana seperti pada mantan Gubernur Syamsuar yang berpasangan dengan Mawardi dinilai menjadi alternatif utama yang diusung oleh partai-partai besar pada pilkada 2024.
“Kalau saya melihatnya mereka realistis mereka rasional, yang punya potensi menang itu petahana karena mereka punya banyak sumber daya ada birokrasi sumber daya jaringan, financial, ketokohan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Panca Setya Prihatin mengungkapkan, sejumlah kandidat pada pilkada 2024 tengah mempersiapkan diri, melakukan sosialisasi hingga survei.
Selain itu Komisi Pemilihan Umum [KPU] juga sudah menyiapkan regulasi dan segala macam kebutuhan.
“Apa yang dilakukan KPU berjalan dengan baik dan kita tunggu ke depan proses dan dinamikanya seperti apa seiring berkembangnya waktu,” ungkapnya.
Meski begitu, kata Panca Setya Prihatin, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai menjelang pilkada 2024 seperti tuduhan-tuduhan, kecurangan yakni money politik hingga kongkalikong antara peserta pilkada.
“Setiap pilkada akan diuji soal netralitas Aparatur Sipil Negara [ASN], netralitas birokrasi karena kelihatannya di depan panggung netral tapi di belakang layar tidak netral,” terangnya.
Menurut Panca Setya Prihatin, ASN pada kenyataannya banyak yang tidak netral karena para kepala dinas hingga camat secara sembunyi-sembunyi memihak kepada salah satu calon.
Dia bilang, ini harus menjadi perhatian dan kerawanan di pilkada.
“Itu bukan omong kosong tapi fakta-fakta yang terjadi di banyak daerah, tentu ini tidak bagus karena kalau ASN tidak netral akan mengungtungkan pihak tertentu,” imbuhnya.
Tetapi Panca Setya Prihatin mengakui, pada elektabilitas mantan Gubernur Riau memang masih menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 64,3 persen untuk calon Gubernur Riau periode 2024-2029.
"Ini karena investasi politik selama menjabat ditambah ingatan publik yang masih dan hanya mengenal petahana sebagai kepala daerah akan membawa keuntungan bagi petahana jika waktu kampanye hanya sebentar. Belum lagi kalau kandidat petahana tersebut masih memegang power di pemerintahannya," katanya. (*)
Tags : Syamsuar-Mawardi, bakal calon gubernur dan wakil gubernur riau, Syamsuar-Mawardi Diusung Partai Besar, Pilkada 2024, Syamsuar-Mawardi Memiliki Sumber Daya Birokrasi, Jaringan dan Ketokohan,