Galeri   2024/08/23 14:11 WIB

Fakta Dibalik Pemimpin Cerdas yang tak Lupa para Pendahulunya, Syamsuar: 'Silaturahmi Juga Menyerap Ilmu untuk Kemajuan Riau'

Fakta Dibalik Pemimpin Cerdas yang tak Lupa para Pendahulunya, Syamsuar: 'Silaturahmi Juga Menyerap Ilmu untuk Kemajuan Riau'
Drs. H. Syamsuar M.Si masa menjabat sebagai Gubernur Riau [Gubri] tak lupa melihat atas jasa para mantan gubernur riau.

DRS. H. SYAMSUAR MSI masa menjabat sebagai Gubernur Riau [Gubri] tak lupa melihat atas jasa para mantan gubernur riau dan menghampiri masing-masing rumah kediamannya. 

"Syamsuar juga selalu mengundang 5 mantan Gubri saat dalam peringatan HUT Riau."

Masa menjabat Gubernur Riau, Syamsuar, melakukan anjangsana atau kunjungan ke kediaman mantan Gubernur Riau sebagai pendahulunya.

Kunjungan Syamsuar merupakan bentuk jemputan sekaligus memberikan secara langsung undangan peringatan HUT Provinsi Riau dan yang terakhir dilakukan tahun 2023 silam.

Syamsuar didampingi Wakil Gubernur Riau, Sekdaprov Riau, serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi [Pemprov] Riau, menjemput para gubernur di masa terdahulu untuk menghadiri perayaan HUT Riau yang diperingati saban tahunnya.

Masa menjabat Gubernur Riau, Syamsuar, menghampiri rumah kediaman mantan Gubri, Wan Thamrin Hasyim [Foto: Istimewa]

"Alhamdulillah jemputan kami ini disambut baik, melepas rindu para gubernur pendahulu kami, banyak juga harapan masukkan serta nasihat kepada kami dan staf kami untuk terus beristiqomah membangun Riau lebih baik," ucap Syamsuar masa menjabat sebagai Gubri.

Syamsuar mengatakan Gubernur Riau pendahulunya sudah membangun pondasi-pondasi pembangunan di masanya.

Jadi sudah menjadi tugasnya bersama Wakil Gubernur Riau melanjutkan pembangunan dengan berbagai pendekatan sesuai kebutuhan saat ini.

Tak hanya melepas rindu, Syamsuar juga menerima sejumlah masukan penting untuk memperbaiki dan memajukan Riau.

Syamsuar juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau pendahulunya yang sudah berhasil memimpin Riau.

Masa menjabat Gubernur Riau, Syamsuar, mengunjungi mantan Gubri, Arsyadjuliandi Rachman [Istimewa]

Seperti tahun 2023 masa terakhir jabatannya sebagai Gubri yang diembannya terakhir [2023], Syamsuar bersama Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, didampingi Sekda Provinsi Riau, SF Hariyanto, menjemput Wan Thamrin Hasyim, Arsyadjuliandi Rachman, Wan Abu Bakar dan Mambang Mit.

Selanjutnya juga bersilahturahim ke kediaman Saleh Djasit dan Rusli Zainal.

Kedatangan Syamsuar mendapaat sambutan hangat dari para mantan Gubernur Riau.

Sejumlah saran berharga diterima Syamsuar untuk kemajuan Bumi Lancang Kuning.

Mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar, menerima kedatangan Gubri, Syamsuar. [Istimewa]

Mereka pun berjanji akan memenuhi undangan dan menghadiri Paripurna Istimewa HUT Riau yang diselenggarakan tiap tahun di Gedung DPRD Riau.

Tetapi lain lagi disebutkan Wawan Sudarwanto dari Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan [LP3] Anak Negeri yang menilai sosok Drs H Syamsuar M.Si yang pernah menjabat Gubernur Riau [Gubri] priode 2019-2023 itu.

Menurutnya, Syamsuar merupakan kriteria pemimpin ideal yang mampu mewujudkan cita-cita untuk Riau Emas 2029 kedepan.

"Ia [Syamsuar] juga memiliki warisan budaya para leluhur [Melayu] yang terdapat di tradisi lisan."

Masa menjabat Gubri Syamsuar berkunjung kepada mantan Gubernur Riau, Mambang Mit [Istimewa]

"Ini menujukkan karakter pemimpin ideal menuju Riau emas berbasis berbudaya Melayu," terangnya dalam pembicaraannya menilai sosok pemimpin ideal [Syamsuar] yang bakal maju di Pilgub 2024 ini. 

Dia mengungkapkan, dari setiap konsep kepemimpinan yang terbaik adalah kolaborasi dari setiap naskah, yaitu teks yang disampaikan. Kolaborasi tersebut yang relevan dan sama.

"Yang penting semua baik. Kalau semua sudah berdasarkan konsep, saya yakin Riau emas 2029 pasti tercapai," ujarnya.

Masa menjabat Gubernur Riau, Syamsuar, bersilaturahim ke kediaman mantan Gubri, Saleh Djasit. [Istimewa]

Seorang pemimpin, menurutnya, yang ideal dan harus tau tujuan daerah yang dipimpinnya yang masuk dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI] ini dan ada dalam UUD 45, dan harus menjiwai nilai nilai pancasila.

"Jadi bukan pemimpin yang cenderung mengutamakan kepentingan pribadi, partai, dan kelompok daripada kepentingan umum dan kesejahteraan rakyat bahkan bukan pemimpin yang merosot moral, dan korupsi yang menjadi booming."

Tetapi kemudian, yang dibutuhkan yakni tipe kepemimpinan yang cerdas dan religius, etika kepemimpinan yang memiliki pedoman, acuan, dan keteladanan, kewajiban di mana pemimpin wajib melaksanakan dasa dharma, lalu larangan pemimpin yaitu tidak bekerja sama dengan maling, kemudian kewenangan yaitu menuntun masyarakat secara lahir batin [sekala niskala], memberikan kesejahteraan, pengayoman dan keteladanan, serta kedudukan yaitu pemimpin dianggap orang mulia dan terhormat dalam masyarakat. Pemimpin yang selayaknya mengajarkan tentang susila, memberi teladan [kharismatik], taat hukum, ada di tengah-tengah rakyat, dan memberi kesejahtraan.

Mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, menyambut kedatangan Gubernur Riau, Syamsuar, di kediamannya. [Istimewa]

Jadi pemimpin cerdas, kata Wawan, berkaitan dengan Ahlak yaitu mengajak, kejujuran dan setia, berkearifan, religius dan patuh, takut karma, hasil dan dampak.

"Kalau kita memiliki pemimpin cerdas, tujuan bangsa dan tujuan kita bersama akan tercapai," tegasnya. (*)

Tags : mantan gubernur riau, syamsuar pemipin riau tak lupa jasa mantan gubri, syamsuar hampiri rumah kediaman para mantan gubri, galeri,