Artikel   2023/07/22 22:55 WIB

Tak Perlu Takut Berobat ke Sinshe, Ahong: 'Sudah 40 Tahun Menggeluti Pengobatan Alternatif Ini'

Tak Perlu Takut Berobat ke Sinshe, Ahong: 'Sudah 40 Tahun Menggeluti Pengobatan Alternatif Ini'
Sinshe Ahong

KEMAJUAN teknologi pada berbagai bidang tak terkecuali di bidang medis, telah membuat revolusi besar-besaran di bidang pengobatan.

Pasien dimudahkan dengan berbagai tindakan medis bahkan untuk penyakit yang berat sekalipun.

Operasi misalnya, sekarang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan kondisi karena berbagai kemajuan di bidang anestesi dan metode penutupan luka yang lebih baik dari sebelumnya.

Walaupun demikian, pengobatan alternatif tetap dilirik oleh sebagian pasien.

Biasanya yang emoh makan obat pabrikan atau mereka yang diharuskan oleh dokter melakukan operasi, namun belum berani.

Rasa takut pada tindakan operasi mengalihkan pasien untuk mencoba berbagai pengobatan alternatif sebelum tak ada jalan keluar selain operasi.

Sebagian dokter tidak menyarankan pengobatan alternatif pada penyakit stadium lanjut, adapun jika belum diperlukan tindakan operasi segera, ada sebagian dokter yang menyilakan pasien berobat alternatif selama tabib/pelaku pengobatannya, kredible.

Salah satu pengobatan alternatif berbagai penyakit adalah pengobatan oleh sinshe.

Ahong adalah tabib/ pengobatan China. Metode pengobatannya kompleks, dan tidak sembarang orang bisa jadi sinshe yang beralamat di Pondok Mutiara E8, Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru ini.

Ada proses belajar yang harus dilewati hingga punya ijazah layaknya ahli kesehatan lainnya. Sinshe memiliki kemampuan memeriksa dan menentukan resep obat penyakit pada manusia.

Ilustrasi pengobatan sinshe

Ada beberapa cara seorang sinshe mengobati manusia.

  • Yang pertama dengan memandang. Sinshe mengamati warna kulit pasien dan mendiagnosis penyakit berdasarkan warna kulitnya.
  • Yang kedua mendengar suara pasien. Suara yang lantang, pelan, atau gemetar, biasanya dipengaruhi penyakit yang ada di dalam tubuh.
  • Yang ketiga bertanya pada pasien apa saja gejala yang dirasakan. Sinshe juga menerima bukti rontgen dari dokter, atau catatan medis lainnya yang membantunya memastikan penyakit yang diderita pasien.
  • Keempat atau yang terakhir adalah metode memeriksa denyut nadi untuk memastikan penyakit yang diderita.

Banyak orang memberikan testimoni yang luar biasa mengenai keberhasilan pengobatan sinshe, namun di satu sisi ada juga laporan penyakit yang tidak sembuh. 

Pengalaman penulis riaupagi.com sendiri, yang berobat karean tangan terkilir dan punggung nyeri-nyeri, pengobatan pada Sinshe selama ini, Alhamdullillah sembuh. Penulis sendiri mengenal shinse ini sejak mendiang Aseng [orang tua]Ahong yang membuka praktik kesehatan di Riau sudah puluhan tahun. 

"Semua jenis pengobatan memang harus dilakukan dengan kehati-hatian dan yang terpenting adalah kejujuran pasien," kata Ahong putera kelahiran Selatpanjang, Meranti, Riau ini dalam bincang-bincangnya, seperti Sabtu (22/7) tadi.

"Yang terpenting adalah selalu berdoa pada Allah sang maha penyembuh, pada setiap ikhtiar pengobatan yang kita lakukan baik itu pengobatan medis maupun alternatif," sambung Ahong.

Pertengahan Juli tahun ini, penulis melihat cara pengobatan Sinshe Ahong sama dirasakan seperti mendiang Sinshe Aseng. Cara pengobatan Ahong mulanya adalah berdialog dengan pasien, mengenai gejala penyakit yang diderita (metode bertanya).

Jika pasien memiliki catatan medis, boleh juga dibawa untuk dilihat ke pak Ahong atau juga Rudy [Adiknya] yang membuka praktik pengobatan tradisional yang tak jauh dari kediamannya.

Setelah berdialog, Ia meminta izin untuk meraba denyut nadi di telapak tangan dan pergelangan tangan. Sambil merasakan denyut nadi, Ahong akan menyebutkan penyakit-penyakit dari pasien, bahkan penyakit yang belum dirasakan gejalanya.

Ini sebetulnya yang seringkali membuat calon pasien sinshe ngeri-ngeri sedap sebelum periksa. Takut ketahuan semua penyakitnya.

Setelah pemeriksaan denyut nadi, pak Aseng adalah metode totok tubuh tanpa membuka pakaian.

Pasien dibaringkan di ranjang pemeriksaan, lalu ditotok bagian kaki, perut, kepala dan wajah di titik-titik tertentu yang dianggap perlu, tergantung dari diagnosis penyakit.

Setelah baring, pasien disuruh duduk, masih di atas tempat tidur, dan ditotok bagian punggung dan bahu. Terakhir pak Ahong menyemprotkan minyak yang terasa hangat di belakang punggung [pinggang], agar pasien rilex.

Setelah selesai, pasien kembali ke tempat duduk untuk diberikan obat. Obat sinshe berupa ramuan herbal, namun pak Ahong sudah meracik dan memproses ramuan menjadi bisa juga dalam bentuk pil yang lebih mudah dikonsumsi oleh para pasiennya.

Pak Ahong tidak pernah memasang tarif untuk konsultasi medis dan terapi totoknya, namun biaya obat memang agak tinggi tergantung penyakitnya.

Jadi, penulis sendiri masih ingat ucapan berharga yang disampaikan almarhum Shinshe Aseng [masa hidupnya] menyebutkan; sehat itu memang mahal harganya. Maka jangan menunggu sakit jika mau sehat. "Jaga lah selalu kesehatan kita sejak dini," himbau Shinshe Aseng. (*)

Tags : tak perlu takut berobat ke sinshe, sinshe aseng, menggeluti pengobatan alternatif, sinshe, obat, khtiar, pengobatan alternatif, terapi, totok, kesehatan,